7 Cara Menghemat Pengeluaran Selama Berwisata Liburan

Suatu hari saya pernah membaca satu cuitan lelucon tentang orang yang baru saja pulang berlibur: "Sorry I can't pay my rent this month, I bought an apple at the airport."

Ingin tertawa rasanya membaca cuitan tersebut, tetapi dalam hati turut mengiyakan juga. Perjalanan liburan tidak hanya memberikan kegembiraan dan kepuasan, tetapi juga seringnya menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Apalagi kalau liburan sekeluarga dimana tak jarang si kecil minta ini-itu selama acara jalan-jalan, sementara si Papa tidak mau pusing dan mengeluarkan jurus 'ah-sudahlah-belikan-saja', namun si Mama kepikiran apakah anggarannya cukup tetapi kan belum sempat beli suvenir A, B, C untuk si X, Y, dan Z. 

(image credit: www.rawpixel.com)

Kita semua butuh liburan. Liburan yang menyenangkan. Namun seringnya juga harus hemat disesuaikan dengan alokasi dana yang tersedia. Berhemat selama liburan bukan berarti pelit. Urban Mama hanya perlu membuat prioritas pos-pos mana saja yang harus diutamakan selama liburan, dan membuat anggaran agar pengeluaran tidak membengkak. Liburan seru dan hemat? Bisa banget, asal tahu caranya. Berikut beberapa cara yang Urban Mama dan Papa dapat lakukan untuk menghemat pengeluaran saat liburan:

1. Membawa bekal camilan sendiri dari rumah. Tidak perlu sampai sekantung belanjaan ya, cukup satu atau dua camilan yang cukup mengenyangkan kalau-kalau Mama, Papa, atau si kecil kelaparan saat di bandara, stasiun kereta, atau untuk dikonsumsi dalam perjalanan. Dengan kata lain, sebisa mungkin hindari membeli camilan di bandara/stasiun kereta dan in-flight meal karena harganya memang lebih mahal daripada harga normal di toko. Untuk minuman, jika memungkinkan, Urban Mama Papa dapat membawa bekal minuman sendiri dari rumah. Namun jika hendak bepergian naik pesawat, biasanya saya 'mengalah' akan membeli minuman di bandara setelah melewati security check-line. Alternatif lainnya, Urban Mama-Papa dapat membawa botol air minum kosong dan baru diisi air minum setelah lolos melewati security check line atau minta diisikan air minum ke pramugari.

2. Optimalkan isi hand carry luggage. Urban Mama Papa harus teliti membaca terms and condition saat akan membeli tiket. Biasanya kalau dapat tiket promo atau bepergian dengan maskapai penerbangan murah, ada beberapa maskapai yang harga tiket promonya sudah termasuk harga bagasi untuk koper sekian kilogram, tetapi ada juga yang harga tiket tidak termasuk bagasi alias hanya boleh membawa tas ransel atau koper kecil kabin. Maskapai penerbangan akan 'menggebuk' dari harga tambahan satu koper bagasi, yang biasanya cukup mahal. Pintar-pintarlah memilah barang apa saja yang harus dibawa dan mana yang tidak diperlukan atau bisa dibeli nanti setibanya di kota tujuan.

3. H+3L. Apa itu maksudnya? Harga + lokasi, lokasi, dan lokasi. Pakai rumus tersebut saat mencari penginapan di kota tujuan. Biasanya saya browsing promo di situs-situs pencarian akomodasi penginapan, untuk membandingkan terlebih dahulu biaya menginap di hotel atau airbnb. Baik hotel dan airbnb punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sesuaikan dengan kebutuhan liburan Urban Mama dan Papa. Setelah dapat akomodasi yang harganya cocok, bandingkan lokasinya. Kadang kalau dapat penginapan yang murah tetapi letaknya agak menjauhi tempat-tempat tujuan wisata, Urban Mama-Papa harus mau kompromi dari segi biaya transportasi dan waktu selama di kota tujuan. Contoh kasus: kalau ada penginapan yang harga promonya hanya sedikit lebih mahal dari penginapan model rumahan, tetapi letaknya di tengah kota, sudah termasuk harga sarapan, serta within a walking distance dari objek wisata yang ingin dikunjungi, maka saya akan memilih penginapan tersebut. 

4. Selama di kota tujuan, gunakan transportasi umum atau berjalan kaki saja. Jika berwisata ke kota-kota yang pemandangannya indah, kondisi jalanannya walkable, serta tempat penginapan dekat dari objek wisata, cari paling murah (dan sehat) untuk menikmati suasana kota adalah sambil berjalan kaki. Alternatif lainnya adalah gunakan kendaraan umum seperti bus, kereta, atau tram. Sebelum pergi, lakukan riset kecil-kecilan mengenai jenis transportasi umum di kota tersebut, pelajari rute dari penginapan ke tempat tujuan wisata yang hendak dikunjungi, dan cari tahu harga tiketnya berapa dan pada usia berapa apakah anak kecil bisa gratis naik transportasi umum. Unduh pula aplikasi tiket online transportasi umum dan aplikasi taksi online yang biasa dipakai di negara tersebut.

5. Sebisa mungkin, hindari membeli makanan dan minuman dalam area objek wisata. Ini sama halnya dengan membeli makanan dan minuman di bandara atau stasiun kereta: mahal. Kalaupun Urban Mama-Papa berencana menghabiskan waktu seharian di objek wisata amusement park dan harus makan siang dan makan malam di sana, selalu siapkan anggarannya dan selalu utamakan makan siang dan makan malam ketimbang beli camilan ini-itu. Bawa juga botol air minum sendiri untuk diisi air siap minum dari kamar hotel. Di tempat-tempat makan dalam amusement park biasanya ada promo harga selepas jam makan siang dan sebelum jam makan malam. Selain itu, cek juga promo-promo restoran, kafe dan supermarket di kota tujuan. Bisa lho, kita kenyang makan selama liburan hanya dengan memanfaatkan promo restoran dan promo camilan murah dan minuman jus di supermarket. Kalau kebetulan dapat akomodasi yang ada dapur kecil, Urban Mama-Papa dapat memasak sendiri makanan selama liburan dan membawa bekal makan siang atau makan malam.

6.Pilih-pilih objek wisata yang ingin dikunjungi. Buat catatan jadwal perjalanan lengkap untuk liburan, Urban Mama dapat membuat jadwalnya per hari. Utamakan objek wisata yang benar-benar ingin dikunjungi. Saat memilih objek wisata, pertimbangkan pula kondisi dan usia si kecil. Pilih objek wisata yang family-friendly dan dapat dikunjungi segala usia, karena liburan keluarga itu paling menyenangkan kalau bisa dinikmati sekeluarga, bukan? Pertimbangkan juga harga tiket masuknya, jam buka, waktu antrean, dan akses menuju dan selama berada di dalam objek wisata, salah satunya apakah stroller-friendly atau tidak. Saya biasanya selalu mencari taman-taman kota yang cantik, selain gratis, menyenangkan juga untuk duduk piknik makan siang di sana sambil si kecil puas main lari-lari. Kadang saya juga mencari tahu tempat-tempat lain di sekitar objek wisata utama di kota yang hendak dikunjungi. Seringkali justru dari tempat-tempat di sekeliling objek wisata utama itulah Urban Mama-Papa sekeluarga dapat menikmati pemandangan yang lebih indah dengan suasana yang lebih enak dan tidak sepadat dalam objek wisata utama.  

7. Pintar-pintar saat berbelanja oleh-oleh. Jujur saja, acara belanja oleh-oleh ini paling sering menguras isi dompet, bukan? Apalagi kalau sebelum berangkat ada saja yang mewanti-wanti "Jangan lupa oleh-olehnya ya!". Pilih oleh-oleh apa saja yang cocok dan dapat dengan mudah dibawa pulang. Biasanya suvenir kecil atau camilan khas favorit lokal cocok untuk untuk orangtua dan saudara di rumah, atau magnet kulkas untuk koleksi Urban Mama di rumah. Untuk sahabat dan teman-teman sekantor bisa dibawakan camilan khas atau cokelat untuk dimakan bersama-sama. Ini juga gunanya cek promo-promo supermarket lokal karena camilan khas dan cokelat bisa lebih murah dibeli di supermarket daripada di duty free shops. Jangan lupa juga, pilih saja siapa yang akan dibawakan oleh-oleh. Utamakan oleh-oleh untuk diri sendiri dan orang-orang terdekat saja. Ingat lho, kita kan liburan untuk bersenang-senang bersama keluarga, bukan untuk repot-repot menyenangkan orang lain dengan membawa pulang segunung oleh-oleh. Jangan sampai karena kepikiran oleh-oleh, Mama jadi tidak menikmati acara liburan lagi karena sibuk 'kejar setoran' berbelanja oleh-oleh, pusing menatanya dalam koper, begitu check-in di bandara ternyata harus bayar kelebihan bagasi.

 

Dengan sedikit usaha dan pintar-pintar membuat prioritas, berhemat selama liburan tidak akan mengurangi kegembiraan liburan sekeluarga. Bahkan ini dapat membuat Urban Mama-Papa jadi lebih santai menikmati liburan dan fokus untuk menyenangkan si kecil. Selamat liburan!

3 Comments

  1. avatar
    Honey Josep December 6, 2019 6:21 pm

    pulang liburan harusnya bikin hepi bukan bikin sedih

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Cindy Vania April 3, 2018 5:50 am

    Setuju banget nih, liburan jangan sampe bikin kantong jebol.

    Aku paling sering bawa bekal gitu buat anak2, secara mereka paling sering berasa lapar. Nah kalo pergi barengan sama sodara, sampe suka dikatain pelit gara-gara ngebekel mulu. Hahaha.. sementara dia bebasin jajan sana sini, yaa kalo aku sih mikirnya budget kami beda.

    Walau biasanya sodara uring2an budget abis buat makan *no komen* bwihhiihhi..

    Kalau aku mau liburan, mikirnya berkali-kali dulu di rumah. Cari tau segala2 dulu, dicatet dsb. Secara anaknya banyaaakk :p

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    ninit yunita April 1, 2018 6:09 am

    bener banget deh Ai... liburan juga harus direncanakan dan sesuai budget. jangan sampai jebol... ntar pusing deh setelahnya :D
    thanks tips-nya yah Ai.

    1. avatar

      As .