Ayo Gemar Membaca Buku Bersama Si Kecil

Jujur saja, saya bukan ibu yang punya waktu dan hobi membaca. Menurut saya cukup dengan memainkan jempol di gadget dan browsing Google sudah terasa banyak membantu. Tetapi belakangan ini dari yang saya lihat di media sosial instagram milik teman-teman, rasanya senang sekali melihat anak-anak mereka menikmati momen membaca buku. Kalaupun anaknya belum bisa membaca, melihat si anak bolak-balik membuka bukunya dan ketawa-ketawa tiap kali membuka halaman buku ceritanya saja sudah senang. Akhirnya seperti tersadarkan, saya baru ngeh kalau beberapa bulan ini sudah tidak disiplin lagi membacakan buku cerita ke Nadia.

Beberapa bulan yang lalu sekembalinya kami dari berlibur (pulang kampung sih, tepatnya), kami bersama anak kami Nadia berburu buku di acara bazaar buku BBW 2017. Saya tergolong telat mengunjungi event ini, sudah tiga hari menjelang tutup. Saat itu kami pergi naik KRL, sekalian mengenalkan Nadia ke pengalaman naik transportasi umum. Excited? Pastinya! Apalagi pas papasan dengan KRL dari arah sebaliknya, pasti diperhatikan sampai gerbong ujungnya menghilang.

Sesampainya di ICE BSD, kaget juga kami saat melihat ternyata pengunjung BBW 2017 masih banyak, dan buku-bukunya pun masih banyak. Entah mengapa rasanya surga sekali melihat buku-buku yang ingin diborong. Bagian yang pertama kali kami kunjungi adalah bagian activity books. Masih ada banyak sekali buku-buku penunjang kreativitas anak-anak seperti bukumewarnai, buku tempel stiker, buku belajar menulis, berhitung, mainan puzzles, dan lain sebagainya.  Dari situ, kami lanjut berburu ke booth buku cerita anak. Ternyata masih ada banyak buku bedtime stories yang bagus-bagus. Untuk Nadia, tidak saya pilihkan buku-buku cerita princes, tetapi saya pilihkan buku cerita yang gambar di setiap halamannya cukup besar tetapi tidak terlalu banyak kata-katanya, agar Nadia bisa mengerti alur cerita lewat gambar. Setelah bongkar-bongkar dan lihat-lihat di sana-sini, lumayanlah dapat 10 buku.

Sesampainya di rumah, ternyata Nadia senang sekali sampai langsung minta dibacakan buku ceritanya. Tidak sangka juga, ternyata anaknya senang. Awalnya saya tidak percaya diri membacakan karena bukunya berbahasa Inggris dan selama ini kami memang belum mengenalkan bahasa Inggris secara khusus kepada Nadia. Namun akhirnya pelan-pelan saja kami kenalkan bahasa Inggris lewat buku-buku tersebut. Ternyata Nadia ingat dan sampai saat ini suka mengulang-ulang kalimat di buku ceritanya.



Tidak bisa tidak, membangkitkan minat baca memang perlu konsistensi. Ya konsistensi dari orangtua yang membacakan buku, dan dari anak sang pendengar ceritanya. Beberapa tips yang bisa saya bagikan agar anak-anak tetap gemar membaca:

  • Pastikan kita sebagai orangtua juga memupuk minat baca kita sendiri. Orangtua harus mau dan minat untuk membaca, dan anak-anak mencontoh siapa lagi kalau bukan orangtua?
  • Cari waktu yang tepat untuk duduk membacakan cerita kepada anak, seperti sehabis makan malam sambil bersantai-santai, atau saat sebelum mau tidur.
  • Biarkan anak mengenal dan tertarik pada bukunya dulu, biasanya anak akan bolak-balik dulu halamannya, lihat-lihat gambar lalu minta dibacakan.
  • Bacakan cerita dengan intonasi yang menarik untuk si kecil. Karena pengalaman saya dan suami ketika membacakan cerita dengan gaya membaca koran, anaknya langsung bubar tidak konsentrasi mendengarkan, haha! Jangan lupa variasikan dengan gerakan-gerakan yang mewakilkan ceritanya.
  • Konsisten untuk membacakan cerita. Maksudnya jangan konsisten tetapi hanya tiap sebulan sekali juga. Saya dan suami berusaha konsisten dengan membacakan cerita untuk Nadia tiap malam sebelum tidur. Maklumlah, saya hanya bisa menemani Nadia sepulang kerja. Intinya, jangan kasih kendor!

Efeknya sangat kami rasakan, seperti kosakata Nadia semakin bertambah. Senang saja melihat Nadia mulai banyak tahu kosakata dalam bahasa Inggris dan cas-cis-cus bahasa Inggris mengikuti kalimat dalam buku ceritanya, walaupun dia belum sepenuhnya mengerti. Imajinasi Nadia juga semakin berkembang, malah terkadang Nadia akan mengembangkan sendiri cerita dari buku yang dibacanya. Selain itu, sekarang Nadia juga jadi males memegang gadget karena sekarang dia lebih suka tenteng buku ceritanya kemana-mana. Dan tentunya, lewat kegiatan membacakan buku cerita ini saya jadi bisa bonding dengan anak.

Jadi, tunggu apa lagi urban Mama-Papa? Mari kita tumbuhkan kegemaran membaca buku bersama si kecil.

Related Tags :

10 Comments

  1. avatar
    Woro Indriyani July 5, 2017 2:03 pm

    Waaaaaaaaaah seru sekali Nadia banget buku ceritanya. Bener sekali Friska, mengajari anak gemar membaca itu juga dimulai dari usaha orang tuanya untuk mengenalkan buku dan kosisten dengan budaya gemar membaca sejak dini :).

    1. avatar
      Friska Dina Sitorus July 5, 2017 2:28 pm

      iya, apalagi buku-buku cerita sekarang eyecatching sehingga cepat banget menstimulasi minat baca anak :)

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  2. avatar
    dieta hadi July 5, 2017 1:17 pm

    setuju, harus konsisten, karena lama-lama anak akan terbiasa dengan sendirinya akan menyukai buku dan akan senang membaca buku. Mika dan Jibril juga sudah mulai suka buku, MIka karena sudah baca, jibril masih seneng lihat gambar dan terkadang suka dibacain sama kakak-kakaknya. Seneng memang melihat anak-anak senang dengan buku.

    1. avatar
      Friska Dina Sitorus July 5, 2017 1:57 pm

      setuju makjib, skrg tiap kali mau bobo minimal baca 2 buku. jadi daripada beli mainan mending invest di buku hehe :)

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  3. avatar
    ninit yunita July 5, 2017 12:18 pm

    bener bangeeet! konsisten! itu kuncinya yah... seneng banget deh liat Nadia suka baca dan vocabulary-nya makin luas. keren, Nadia!

    1. avatar
      Friska Dina Sitorus July 5, 2017 2:04 pm

      yes mba ninit, sekalipun udh lelah hayati yaakk abis ngantor maunya rebahan tp "story telling time" ga boleh absen. kalau anaknya excited lelahnya terbayar deh hehe...smg emak dan anaknya ttp konsisten nih :)

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  4. avatar
    Retno Aini July 3, 2017 5:40 pm

    bantu jawab Cindy: kalo kasus gw, Alma sekarang dibacain buku cerita Indo juga, tapi pas baca gak gue terjemahin ke Inggris (karena sebenarnya dia lebih ngerti Inggris). Jadi gw bacain dg pace yg lebih pelan, dan gw biarkan aja dia bertanya, kata yang ini artinya apa in english. Pelan2, perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesianya jadi bertambah.

    1. avatar
      Friska Dina Sitorus July 5, 2017 2:02 pm

      iya mom Alma, aku juga minta Nadia liat-liat dulu gambarnya lalu aku bacain bahasa inggrisnya. kadang-kadang Nadia mengulang kata2 Inggris yang kita ucapkan. Triknya juga : pilih buku yang kalimatnya singkat2 dulu agar ga kebayakan kata baru :)

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  5. avatar
    Cindy Vania June 30, 2017 9:56 am

    Walau anak belum mengenal bahasa inggris, kalau sering diceritakan, lama-lama bakal mengingat yaa..

    Tapi, anak pasti tanya kan artinya apa, dsb. Jadi kita bacain dua bahasa ya?

    1. avatar
      Friska Dina Sitorus July 5, 2017 1:59 pm

      awal-awal ketika dikenalkan dengan buku bahasa inggris, aku minta Nadia yang baca gambarnya dulu mom, lalu diterjemahin. tapi belakangan ini udh jarang terjemahin. beberapa kata inggris dia pake ketika ngoceh2 sendiri. lmyn banget buat nambah kosakata bahasa asingnya

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .