Belajar Membaca dan Bercerita

Saat ini makin banyak tuntutan agar anak segera memiliki kemampuan membaca. Masuk sekolah dasar dengan kurikulum yang padat, anak dituntut untuk memiliki kemampuan membaca meskipun persyaratan tertulis tentang anak wajib bisa membaca tidak tercantum di dalamnya. Ada juga persaingan antar orang tua agar anaknya segera bisa membaca. Kebanggaan orang tua ketika melihat anaknya yang berusia 4 tahun sudah lancar membaca, lantas menjadi patokan agar anak lain pun harus memiliki kemampuan yang sama. Akhirnya jalan pintas pun dipilih dengan memaksa anak mengikuti les membaca berjam-jam. Bukan berarti les membaca itu buruk. Saat ini banyak juga tempat les membaca yang memiliki metode yang asyik dan menarik untuk anak-anak. Yang patut disayangkan adalah ketika orang tua memaksa anaknya untuk mengikuti standard kemampuan anak lain.

Jika orang tua ingin anaknya mampu membaca dengan cepat, hal pertama yang seharusnya diterapkan pada anak adalah mencintai buku. Bagaimana bisa mendorong anak untuk belajar membaca, jika melihat buku saja si anak tidak tertarik. Menumbuhkan rasa cinta pada buku dapat diterapkan oleh orang tua dengan membiasakan bercerita pada anak sejak dini. Membacakan dongeng atau cerita pada anak akan menumbuhkan rasa ingin tahu anak akan isi buku. Apabila anak mulai tumbuh rasa penasarannya dengan isi cerita dalam buku, orang tua dapat pelan-pelan mengajarkan pada anak tentang huruf dan cara membacanya. Karena itulah metode belajar membaca melalui cerita itu selalu menarik, seperti yang sekarang saya terapkan pada Kira dan Kara. Kira dan Kara memiliki perkembangan kemampuan berbahasa yang pesat. Karena itu bukan hal yang sulit bagi saya untuk menumbuhkan rasa cinta pada buku melalui bercerita. Gayung bersambut dengan pertanyaan “Ini apa bacanya bunda?”. Ketika Kira Kara mulai masuk preschool dan ada permainan pengenalan huruf, mereka sudah lancar dan hafal huruf. Saat mulai masuk TK dan ada pengenalan membaca, mereka pun sudah bisa membaca per suku kata.


Untuk bahan rekomendasi, berikut beberapa buku yang biasa saya gunakan untuk belajar mengenal huruf dan membaca sambil bercerita bersama Kira dan Kara:

1. Kumpulan Cerita & aktivitas FABEL ABC (penerbit: Bhuana Ilmu Populer - BIP)
Buku ini berisi cerita yang setiap tokoh dan kosakata bahasa Inggrisnya dibuat menggunakan huruf awal sesuai huruf yang akan diperkenalkan. Misalkan untuk pengenalan huruf A, tokohnya bernama Ally the Alligator. Kosakata yang mengacu pada aktivitas si Ally dipilih yang berawalan huruf A, misal “In an autumn afternoon, Ally the alligator is alone on an airplane.” Buku ini juga dilengkapi daftar kosakata baru dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Ini saya pakai karena saat itu preschool Kira dan Kara menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris. Meskipun sekarang TK Kira dan Kara menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia, tetapi buku ini tetap bermanfaat dalam pelajaran bahasa Inggris. Buku ini juga dilengkapi dengan gambar ilustrasi yang bagus dan warna menarik. Ada juga pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab anak, yang berguna untuk mereview cerita, sehingga kita bisa mengamati perkembangan daya tangkap anak akan sebuah cerita. Buku ini sangat lengkap karena berisi banyak cerita dari mulai A-Z, kaya kosakata dan melatih anak untuk bercerita ulang. Berkat buku ini, Kira dan Kara mampu melafalkan huruf dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Dari buku ini pula Kira dan Kara belajar bercerita ulang tentang apa yang mereka dengar dan mereka lihat.


 

2. Serunya Belajar Membaca dan Bercerita (penerbit: Bhuana Ilmu Populer - BIP)
Buku ini buku berbahasa Indonesia yang berisi pengenalan huruf, belajar membaca dan cerita. Pengenalan huruf dalam buku ini dibuat melalui cerita sebuah petualangan sehingga anak tidak cepat merasa bosan. Setelah anak belajar huruf, selanjutnya anak bisa diajak belajar membaca dengan membaca nama-nama tokoh dalam gambar di buku ini. Pengenalan membaca ini menarik karena anak diajak berkenalan dengan tokoh dalam gambar lewat membaca namanya. Cara yang cerdas belajar membaca karena cukup singkat dan menarik untuk anak. Setelah membaca nama, dilanjutkan dengan membaca benda dan jenis kegiatan, dengan huruf yang lebih kompleks, seperti penggunaan “ng” , “ny“ atau perpaduan 2 huruf konsonan. Setelah anak makin mahir, dibagian akhir ada cerita singkat yang dapat dibaca anak. Menarik sekali. Dari buku ini Kira dan Kara digugah rasa penasarannya akan nama tokoh, nama benda dan isi cerita yang membawa dia untuk rajin belajar membaca.



 

Nah, kalau dengan metode semenarik ini, rasa-rasanya orang tua tidak perlu lagi berteriak-teriak menyuruh anak belajar atau memaksa anak duduk diam ikut les membaca yang mungkin membosankan bagi anak.

4 Comments

  1. avatar
    hanana fajar June 17, 2015 8:47 am

    ahhh ga sabar nanti azani segede kakak kembar yang cantik... mbaa wiwit tfs yaaa

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    ninit yunita June 17, 2015 7:33 am

    ihhh serunya kira kara... pinter2 banget siiih. makasih bunda wiwit untuk tipsnya. sambil main anak2 juga belajar sesuatu dengan cara yang menyenangkan. great! :)

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    WiwiT June 14, 2015 6:39 pm

    Terima kasih bibi Eka *ketjup*. Seru ya kalau bisa bermain sambil belajar :)

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Eka Gobel June 13, 2015 7:44 am

    Kira Kara pintar sekali. terima kasih, bunda wiwit tipsnya! setuju deh, lebih asyik dan menarik memang bermain sambil belajar. untuk anak-anak, banyak hal yg dapat dipelajari dari bermain. TFS, bunda wiwit!

    1. avatar

      As .