DIY Paper Mache Necklaces

Almaviva Landjanun She loves creating stuff, more because she's kinda cheap mama, than just creative. Likes to carry mineral water and children's book enthusiast. She lives in Bandung with her husband, Ing Landjanun and their silly girl who has big sparkling eyes, Artanya Rinjani.

Weekend lalu kami sekeluarga bermain-main dengan paper mache atau yang sering disebut dengan bubur kertas. Awalnya Rinjani ingin membuat play doh setelah sudah lumayan lama absen. Namun kemudian poponya mengusulkan untuk membuat bubur kertas saja, karena kebetulan beberapa hari sebelumnya kami sempat membahas soal bubur kertas waktu nonton Art Attack di Disney Junior.

Caranya jauh lebih simpel ketimbang play doh. Cukup dengan kertas koran, lem putih, dan air saja. Kertas koran disobek-sobek kecil, lalu dimasukkan air, tambahkan lem putih secukupnya. Diaduk-aduk, sobek-sobek, remas-remas sampe kertasnya jadi bubur. Air sama lemnya menyesuaikan saja, kalau misalnya terlalu encer, ditiriskan saja.

Seperti biasa, Rinjani paling bersemangat pas bagian meremas-remas bubur kertasnya, tetapi malas pas bagian bikin-bikinnya. Makanya biar ia tertarik, bubur kertas itu kami buat jadi aksesoris yang nantinya bisa ia pakai sendiri. Ide ini adalah hasil dari datang ke acaranya Art market Kopi Keliling beberapa waktu lalu di Jakarta. Saya dan Rinjani membeli gelang yang keren, dan menurut penjualnya (yang sekaligus pemilik brand), itu terbuat dari kertas. Sayang saya lupa nama brandnya.

Setelah bubur kertas jadi, kami mulai membuat berbagai macam bentuk. Setelah itu pengait (jarung pentul yang dibuat bengkok) untuk gelang dan kalung langsung dipasang. Kemudian, dijemur sampai kering.

Ternyata bubur kertas yang kami buat kurang halus, jadi pas kering kurang rata. Kalau kata Rinjani seperti tempe. Setelah itu tentu saja, bagian yang Rinjani paling semangat: mewarnai menggunakan kuas dan cat akrilik.

Setelah selesai diwarnai, kalung dan gelangnya kembali dikeringkan. Kemudian, langsung dipasang rantai di pengait yang tadi sudah 'ditanam' di bubur kertas kering. Hasilnya, setelah diwarnai dengan warna campur-campur dan abstrak sama Rinjani, ternyata hasilnya malah jadi lebih bagus ketimbang diwarnai dengan warna rapi dan solid. Good job Rinjani!

11 Comments

  1. avatar
    Retno Aini August 20, 2015 1:56 am

    Pas lihat sekilas, gw kira ini batu beneran lho... Ternyata papier mache ya xD keren Nya!

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Wulan Rahmadhany August 19, 2015 3:28 pm

    kereen, ga kalah sama batu akik!

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Eka Gobel August 15, 2015 7:56 pm

    Kereen asesoris tempenya! Tadi awalnya kirain asesoris dari batu akik looh rinjani :)
    Tfs nyanya!

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Enji Magetsari August 15, 2015 8:38 am

    Keren banget gelangnya rinjaniiii..tfs mom nyanya :)
    baru kepikiran bubur kertas bisa dibikin jadi asesoris, saya waktu kecil diajarin papa utk bikin diorama and layout utk rumah orang-orangan kertas, seru! ;)

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    Pryta Aditama August 13, 2015 6:43 pm

    Kereeenn!! Pas scroll di depan tadi liat sekilas kirain bikin asesoris pake batu.. ternyata paper mache.. kreatif bgt deh Jani & mamanyaaa.. ?

    1. avatar

      As .