From Gorontalo With Bilendango

Imelda Sutarno A working mom with two gorgeous krucils. Suddenly love the outdoor recreations as an impact of married with her scuba diver husband, Bambang. Take the kids from beach to the hill, from forest to the waterfall, will always give her (and her husband) joy and enthusiastic. Cooking isn’t her middle name but always trying to give her family the best food that she can. Now she lives in Jakarta.

Ibu saya berasal dari Gorontalo. Sejak kecil, ibu terkadang masak makanan khas Gorontalo untuk kami semua. Ayah saya yang berasal dari Jawa pun cocok dengan cita rasa masakan khas daerah penghasil jagung ini. Salah satu masakan khas tersebut saya coba share untuk semua urban Mama di TUM. Mungkin toddlers ga bisa menikmati karena pedas, tapi mudah-mudahan urban Mama Papa menyukainya.

Ikan Bilendango
Bahan-bahan:


  1. Empat ekor ikan Mujair ukuran sedang, belah punggung. Jika tidak ada Mujair dapat diganti Bandeng.

  2. Daun kemangi secukupnya.

  3. Jeruk nipis dan kunyit untuk menghilangkan amis ikan.

  4. Minyak goreng secukupnya.

  5. Daun pisang.


Bumbu:

  1. 12 cabe merah (cabe keriting).

  2. 8 bawang merah.

  3. 2 buah tomat merah ukuran sedang.

  4. Garam secukupnya.


Cara membuat:


  1. Haluskan kunyit, jeruk nipis dan garam kemudian baluri pada ikan. Diamkan sekitar 20 menit untuk menghilangkan amisnya.

  2. Haluskan cabe, bawang, tomat dan garam.

  3. Letakkan ikan diatas daun pisang yang sudah dibersihkan, kemudian baluri bumbu ke atas ikan, dan ratakan



  1. Taburkan daun kemangi di atas bumbu.

  2. Siapkan penggorengan yang sudah diberi minyak. Jika minyak sudah panas, masukkan ikan beserta daun pisang kedalamnya dengan posisi seperti di gambar ini

     


  3. Selama memasak, api harus super kecil agar ikan masak merata. Dan yang paling penting, dalam proses memasak ini, ikan tidak boleh dibalik. Posisi ikan yang dibaluri bumbu harus tetap diatas, sampai matang. Biasanya ikan akan matang dalam jangka waktu 20 menit atau lebih.

  4. Jika sudah matang, angkat dan sajikan bersama lalapan. Biasanya saya menggunakan timun. Bilendango ini juga sedap disantap bersama cah kangkung.


Fungsi daun pisang disini adalah untuk menjaga agar ikan tidak lengket di dasar penggorengan karena proses masak yang agak lama. Walaupun menggunakan wajan teflon, saya terbiasa tetap menggunakan daun pisang.

Selamat mencoba. Nikmati dengan nasi yang hangat supaya lebih yummy.

Related Tags : ,,

21 Comments

  1. avatar
    marlin June 21, 2013 6:56 pm

    hehe... lagi cari2 ide buat masak over the weekend ini, buka2 thread, nemu masakan ini... :)
    wokeh, maaci advise-nya moms!

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Imelda Sutarno June 21, 2013 6:30 pm

    waduh setelah sekian lama artikel ini dimuat masih ada yg komen juga, hehehe....
    Marlin, minyaknya boleh setengah merendam ikan aja kok, gak perlu sampai kerendam full. Kalau full nanti cabe diatas ikan malah ngacir kemana-mana soalnya. Selamat mencoba yaaaa

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    marlin June 21, 2013 6:03 pm

    imelda, tanya duunks...
    itu minyaknya seberapa banyak ya? soalnya di gambar minyaknya sampai naik ke atas daun pisang, apakah seluruh ikan harus terbenam ?

    mau bikin buat suami nih...suami orang sulawesi juga, walopun bukan gorontalo... :)

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    dewi amelia May 7, 2011 5:13 pm

    gak mahal ah kalo belinya yang gak terlalu besar hohohoho.... okay deh ntar dicoba...

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    Nurul Husna May 6, 2011 10:54 pm

    mmm..harum kemanginya lgsg terbayang.. :p
    contek resepnya ya mam..soale di rmh sering bgt beli ikan tp ga kreatip hehe kalo udah mentok akhirnya digoreng ato dipepes.. jadi ini alternatif menu ikan yg layak dicoba kayanya..

    *besok kudu beli gurame..^^*

    1. avatar

      As .