Jalan-jalan ke Taman Budaya Tionghoa

Imelda Sutarno A working mom with two gorgeous krucils. Suddenly love the outdoor recreations as an impact of married with her scuba diver husband, Bambang. Take the kids from beach to the hill, from forest to the waterfall, will always give her (and her husband) joy and enthusiastic. Cooking isn’t her middle name but always trying to give her family the best food that she can. Now she lives in Jakarta.

Sebagai orangtua, seringkali kita dihadapkan pada kondisi di mana kita ingin mengajak anak untuk rekreasi luar ruangan, tetapi terkendala masalah budget. Terutama jika sudah mendekati akhir bulan. Nah salah satu alternatif bagi warga Jakarta untuk menghabiskan waktu libur bersama anak, adalah dengan berkunjung ke Taman Budaya Tionghoa di Taman Mini Indonesia Indah.

Taman ini diresmikan oleh alm.Presiden Soeharto pada tahun 2006. Dengan menempati lahan kurang lebih 4,5 hektar, taman yang lokasinya berhadapan dengan Museum Iptek TMII ini, didirikan untuk mengingatkan kita akan luhurnya warisan budaya etnis Tionghoa terutama di Indonesia. Nuansa Tionghoa menghiasi keseluruhan taman, mulai dari arsitektur bangunan, jembatan, termasuk tanaman dan bentuk perahu naganya.

Mengapa berlibur ke sini murah? Karena memang sama sekali tidak dikenakan tiket masuk. Jadi kita hanya membayar tiket masuk di gerbang utama TMII saja sebesar Rp10.000,- per orang. Pengunjung dapat menikmati taman sembari duduk-duduk di aneka bangku yang tersedia, terutama di bawah pepohonan yang rindang. Berikut spot-spot yang asik dinikmati bersama keluarga di taman ini:


  1. Plaza Persaudaraan. Tempat terbuka dengan yang juga merupakan letak gerbang utama masuk taman. Plaza ini jamak dipakai oleh para pengunjung untuk bersepeda. Di samping taman, disediakan penyewaan sepeda (anak dan dewasa) yang 1 jamnya hanya membayar kurang lebih Rp20.000,-. Alun dan Lintang kalau ke sini biasanya membawa sepeda dari rumah. Berfotolah sesekali di gerbang ini, terasa bukan di Indonesia loh.


  2. Berbagai patung, prasasti dan gazebo.Turun ke bawah dari Plaza Persaudaraan kita akan menemui lahan terbuka yang di sana-sininya dihiasi dengan aneka patung, prasasti dan gazebo khas Tionghoa. Patungnya mulai dari patung legenda Sampek Engtay, Ksatria Kwan Kong, Kera Sakti, Petak Toedjoe Tempo Doeloe, dan lain-lain.

  3. Taman 12 Shio.Di area taman ini, tersedia 12 patung yang melambangkan keduabelas shio dalam kepercayaan Tionghoa.


  4. Danau dan Jembatan Cinta. Di danau ini, juga tersedia fasilitas perahu naga. Pengunjung dapat menaiki perahu ini dengan membayar Rp10,000 per orang, dengan rute menyeberangi bawah Jembatan Cinta dan berputar-putar di danau. Kenapa namanya Jembatan Cinta? Konon karena di jembatan ini muda mudi bisa mengabadikan momen kasih sayang mereka, terutama dengan berfoto di jembatan yang memang bentuknya melengkung ini.

  5. Museum Hakka dan Museum Cheng Ho.Di seberang danau, kita dapat mengunjungi 2 buah museum yaitu musem Hakka yang gedungnya berbentuk bundar, dan museum Cheng Ho. Sayang kemarin kami tidak sempat berkunjung ke sini, karena keterbatasan waktu.

  6. Permainan anak: perosotan dan jungkat jungkit. Di dekat patung Ksatria Kwan Kong, tersedia kedua permainan anak ini. Jadi tidak usah takut anak akan bosan berjalan-jalan di taman ini.

  7. Rumah Pecinan. Rumah ini dijadikan kantin dan toko souvenir. Lihatlah cara penamaan menu-menunya yang tidak lupa menyertakan aksara Cina. Di kantin ini kami mencoba memesan menu nasi goreng. Harganya memang lebih mahal, sesuai standar tempat rekreasi. Sepiring nasi goreng ini dihargai Rp15.000,-. Toko souvenirnya khusus menjual aneka pernak pernik Tionghoa, mulai dari baju cheongsam, lampu lampion, t-shirt dan lain-lain.


Itulah spot-spot yang ada di taman budaya ini. Semuanya bisa dijadikan spot foto yang bagus juga. Ketika kami berkunjung ke sini, banyak fotografer seliweran. Rupanya ada yang sedang melakukan foto pre-wedding, dan ada pula fotografer dan model profesional yang menggunakan tempat ini untuk hunting foto biasa. Selain itu, di sini pun tersedia fasilitas musholla dan WC yang kebersihannya terjaga loh. Wah tambah nyaman rasanya rekreasi di sini. Kalau belum pernah ke sini, datang deh kapan-kapan. Murah meriah.

9 Comments

  1. avatar
    Imelda Sutarno April 15, 2016 4:53 pm

    halo mba Aini, maaf baru bales. Aku juga belum pernah masuk Taman Legenda Keong Mas. Yang jelas ini lokasinya beda banget sama Teater Keong Mas. Taman ini semacam mini Dufan kali ya, soalnya ada wahana komidi putar besar persis banget Bianglala, dan di dalam juga ada taman edukatif dinosaurusnya. Jadi dino-dino itu memakai sensor gerak. kalau ada pengunjung lewat dekat dia, robot dino itu gerak seolah-olah dia hidup gitu. Seru deh kayaknya, kapan-kapan pengen ke situ juga.

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Retno Aini April 15, 2016 1:34 am

    Wah aku pun udah lama nggak ke TMII, ternyata ada taman budaya tionghoa yg baru ini. Yang taman legenda keong mas itu brarti beda lagi ya sama yg teater keong masnya, mba Imelda?

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Imelda Sutarno April 12, 2016 4:51 pm

    @mba Cindy, hahaha....iyaaaa ada mbaaa di negara kita sendiri. Ke sini ya kapan-kapan.
    @mba Gabriella: bener mba, sekarang malah ada lagi yang baru loh namanya Taman Legenda Keong Mas. Ada komidi putar persis kayak Bianglala di Dufan loh, tinggi dan megah.....Makin pengen ke TMII kaaaan? :)

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Gabriella F April 12, 2016 9:07 am

    Wah seru juga ya... kayaknya tmii tuh gak abis2 ya isinya ada aja yang bisa dikunjungi...

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    Cindy Vania April 12, 2016 8:22 am

    Loh ini semua di dalam TMII? Kok aku baru tau yaa.. *tutupmuka*
    Mau ah kesini juga kalo lagi di depok :)

    1. avatar

      As .