Lima Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menyewa Perlengkapan Bayi

Menjadi orangtua dan membesarkan anak tak hanya perlu mental yang kuat, namun kekuatan finansial juga patut diperhitungkan. Sebelum bicara biaya kesehatan, pendidikan, dan masa depan si anak nantinya, memenuhi kebutuhan seorang newborn baby saja ternyata luar biasa menguras tabungan. Mulai dari imunisasi, pakaian dan popok, perlengkapan nursery, hingga mainan berkualitas baik yang ragamnya meningkat seiring dengan pertambahan umur si anak.

Untungnya para orangtua tak lagi perlu memikirkan uang yang akan dikeluarkan untuk membeli kebutuhan anak, karena kini banyak sekali jasa penyewaan perlengkapan bayi. Tentunya menyewa perlengkapan bayi sangat membantu para orangtua untuk menghemat pengeluaran.

Mengapa menyewa perlengkapan bayi? Salah satunya adalah mencegah 'menyesal setelah membeli'. Banyak barang perlengkapan yang sifatnya cocok-cocokan. Nyaman untuk bayi yang satu, belum tentu nyaman bagi bayi lainnya. Seperti gendongan yang ada banyak macamnya, stroller, carseat, hingga breastpump yang tentunya bagi para mama juga subjektif sekali. Sebelum memutuskan jenis mana yang cocok, salah satu jalannya adalah dengan dicoba langsung. Namun masa percobaannya juga tak bisa dalam waktu singkat. Jadi daripada terlanjur beli lalu tak dipakai lagi karena tidak cocok, lebih baik sewa saja dalam jangka waktu tertentu. Jika barang yang disewa cocok, barulah mama papa beli produk yang sama.

Selain itu, urban mama papa juga dapat menyewa barang yang hanya dibutuhkan sesaat. Maksudnya, untuk barang yang hanya dibutuhkan pada momen-momen tertentu dan harga belinya mahal, sewa adalah solusi yang tepat. Contohnya seperti earmuff yang digunakan saat bayi naik pesawat, stroller lipat yang hanya dibutuhkan saat membawa si kecil travelling, atau baby monitor.

[caption id="attachment_116414" align="aligncenter" width="558" caption="(Gambar dari www.pixabay.com)"][/caption]

Barang dengan masa pakai sebentar juga lebih mudah kalau disewa. Urban mama papa pasti tahu kan kalau bayi itu cepat sekali pertumbuhannya. Nyaris semua peralatan juga harus diganti seiring dengan perkembangannya. Car seat saja ada banyak jenisnya, tergantung umur dan berat badan anak, seperti infant carrier (untuk newborn hingga 13kg), convertible seat (untuk anak dengan berat 9kg-20kg), dan booster seat (untuk anak usia 4 tahun ke atas atau >20 kg). Atau barang lainnya seperti baby bouncer, playmats, kursi highchair untuk bayi duduk saat baru belajar makan, dan changing table untuk mempermudah mama papa mengganti popok si kecil saat masih newborn baby.

Terbatasnya ruang penyimpanan di rumah membuat menyewa perlengkapan bayi menjadi salah satu solusi. Beberapa orangtua menolak membeli boks bayi, kolam renang anak, bouncer, outdoor play yards, dan peralatan bayi berukuran besar lainnya karena tak ada tempat lagi di rumah untuk menyimpan barang-barang tersebut atau karena di rumah tidak ada gudang. Maka berbelanjalah dengan bijaksana, dan ambil langkah menyewa barang bila dibutuhkan.

Selain itu, anak punya kecenderungan cepat bosan dengan satu barang, khususnya mainan. Jadi daripada menggelontor banyak uang untuk mainan yang hanya bertahan dimainkan satu-dua bulan, maka bukankah lebih mudah untuk menyewa?

Nah, semakin tertarik untuk menyewa mainan dan perlengkapan bayi? Berikut faktor-faktor yang perlu urban mama-papa perhatikan:


  1. Bergerilya mencari tempat penyewaan. Tak seperti berbelanja yang bisa di mana saja yang barangnya selalu tersedia, mencari tempat penyewaan butuh usaha tersendiri. Dimulai dari mencari referensi tempat penyewaan sebanyak-banyaknya lewat internet, menghubungi beberapa nomor kontak penyewaan hingga akhirnya mendapatkan tempat sewa yang barangnya ada (masalah yang umum terjadi adalah barang telah habis dipesan atau dalam perbaikan). Juga, sebaiknya cari tempat penyewaan yang lokasinya tak terlalu jauh dari alamat rumah, karena hal ini akan meringankan biaya pengiriman. Terakhir, cari tempat penyewaan yang terpercaya kredibilitasnya, bisa dicek review dari pelanggan lainnya.

  2. Timbang-timbang biaya. Sebelum menyewa, sebaiknya lakukan kalkulasi biaya. Mengapa? Karena mungkin saja ada beberapa benda yang lebih ekonomis bila dibeli daripada disewa. Apalagi jika mungkin urban mama-papa berencana untuk langsung punya anak kedua dalam waktu dekat dan berniat meneruskan barang-barang milik si kakak untuk adiknya kelak.

  3. Harus mau rajin untuk merawat barang sewaan. Ikutlah merawat barang tersebut selama dipinjam. Hal ini penting, mengingat barang yang ada di tangan kita bukan barang milik sendiri melainkan pinjaman. Daripada harus membayar ganti rugi karena kecerobohan sendiri, lebih baik usahakan beri perlindungan dan perawatan yang lebih. Sebelum menyewa, jangan ragu untuk cek kondisi barang bersama kurir atau pemilik barang, pastikan semua dalam kondisi prima. Peraturan peminjaman juga harus dipahami terlebih dahulu. Selama meminjam, gunakan dengan bijak dan tak lupa ajarkan anak untuk bertanggung jawab. Setelah meminjam dan sebelum dikembalikan, cek lagi kondisi barang; bila ditemukan kerusakan maka harus diganti sesuai perjanjian.

  4. Perhatikan kondisi dan kebersihan barang sewaan. Meski ditangani oleh para profesional, pastikan barang-barang yang disewa terjamin sudah bersih dan tersanitasi. Ada baiknya pula jika barang sewaan tetap dibersihkan sebelum dipakai. Jika sangsi dengan kebersihan barang, tanyakan kepada pihak tempat penyewaan kapankah suku cadang barang sewaannya diganti (seperti untuk pompa ASI), kapan terakhir kali diservis (penting untuk breastpump, carseat dan boks bayi), atau bisa juga mama papa mempertimbangkan untuk mengganti beberapa bagiannya seperti matras untuk boks bayi, atau menambahkan lapisan cover untuk carseat dan stroller.

  5. Catat tanggal jatuh tempo. Saat menyewa barang, segera catat tanggal pengembalian barang di kalender dan ponsel, apalagi kalau urban mama-papa menyewa lebih dari satu barang. Meski umumnya tempat penyewaan akan memberikan notifikasi atau sms-reminder tanggal pengembalian barang kepada penyewa, mencatat sendiri tentu lebih disarankan. Tujuannya agar sebelum jatuh tempo pengembalian, urban mama-papa dapat memeriksa ulang kondisi barang sewaan, dibersihkan dan disiapkan sedemikian rupa.


Bagaimana urban mama-papa, siap menyewa barang perlengkapan untuk si kecil?

5 Comments

  1. avatar
    Febi April 7, 2016 12:41 pm

    TFS mom! Artikelnya bagus!! :)
    Sayang banget, aku baru belakangan ini sewa perlengkapan bayi. coba tau dari dulu hehehe. Terutama mainan, anakku gampang bosenan

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Retno Aini April 6, 2016 12:09 am

    Setujuuu... menyewa lbh meringankan kantong young parents. buat bberapa barang perlengkapan bayi memang lebih enak nyewa yah. Jadi teringat lagi sama bouncer & rockchair yg cuma terpakai sesaat xD tahu gitu nyewa aja ya.
    Thanks ya mama Yella utk tipsnya :D

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    musdalifa anas April 5, 2016 9:50 pm

    TFS mama Yella, dulu aku juga suka sewa perlengkapan bayi, khususnya box bayi dan mainan seperti jumperoo dan sejenisnya. Kalau mainan apalagi sizenya cukup besar aku prefer sewa dibanding beli, kecuali kaya stroller, car seat, apalagi yang berencana punya anak lebih dari 1, prefer beli dibanding sewa.
    Senang ya sekarang banyak pilihan usaha perlengkapan bayi, jadi benar kata mama Yella, mesti siap-sipa bergerilya dan cari testimoni yang positif.

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    ninit yunita April 5, 2016 6:43 pm

    bener banget yella... kadang-kadang ada saat dimana menyewa perlengkapan bayi adalah pilihan yang bisa diambil.
    betul, meski barang sewaan ngga berarti kita ngga telaten merawatnya. justru harus ekstra hati-hati.
    TFS yaaa.

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    mommyadam April 5, 2016 4:22 pm

    nice info mom :) lumayan lagi suka sewa barang2 bayi... TFS

    1. avatar

      As .