Memilih dan Merawat Hewan Peliharaan

“Mba lagi di mana? Aku boleh minta bantuan gak?”

Tiba-tiba tetangga saya menelepon dengan nada sedikit panik. Rupanya jadwal penerbangan ia dan keluarganya untuk pulang dari kota Ambon seusai berlibur dibatalkan karena cuaca buruk. Harusnya mereka tiba di rumah pada sore hari, tetapi diundur hingga keesokan harinya dan waktunya belum dapat ditentukan. Momo, anjing kecil mereka, sendirian di rumah karena ART mereka baru saja berangkat untuk pulang kampung sebelum pengumuman flight cancellation tersebut diberikan. Mereka meminta bantuan saya untuk membawa Momo ke tempat penitipan anjing yang ada di dekat rumah saya.

Dengan semangat, saya, Chila dan Lea menjemput Momo ke rumah tetangga kami. Kebetulan sebelum pergi, mereka memang menitipkan kunci cadangan kepada kami. Sedikit tegang namun akhirnya kami berhasil membawa Momo ke tempat penitipan, walaupun Momo sempat melawan saat dimasukkan ke mobil. Untungnya selama perjalanan, Momo diam saja dan meringkuk pasrah. Good boy!

Ingatan saya terbawa kepada Travis, anjing peliharaan saya ketika saya masih duduk di bangku SMA. Travis yang selalu menyambut ketika saya pulang sekolah. Travis yang setia dan selalu patuh dengan apa yang saya perintahkan, dan Travis yang terlihat menangis di pagi hari ketika mengantar saya sekolah terakhir kalinya. Pagi itu Travis seperti biasa mengantar saya sampai naik angkot ke sekolah. Saat itu saya melihat Travis sedikit berbeda raut wajahnya dan waktu saya duduk di angkot dia terus menatap saya. Ketika angkot berjalan, Travis mengejar sampai akhirnya dia berhenti dan berjalan pulang. Sepulang dari sekolah, saya tidak pernah melihat Travis kembali.

Sejak itu saya sedikit enggan memiliki hewan peliharaan lagi, trauma dengan rasa kehilangan yang pernah saya rasakan. Namun Chila dan Lea beberapa kali meminta saya untuk memiliki hewan peliharaan. Rasanya mereka semangat sekali. Mereka memang pecinta hewan. Seringkali mereka mengelus-elus kucing liar dan memberinya makan. Mereka juga sayang sekali dengan anjing dan kucing yang ada di rumah nenek mereka. Setelah mengantar Momo, semangatnya semakin menggebu-gebu untuk memiliki hewan peliharaan. Saya jadi tertarik juga untuk memberikan mereka hewan peliharaan, tetapi masih bingung hewan apa yang akan kami jadikan peliharaan. Pernah Lea mengutarakan bahwa ia ingin sekali memelihara beruang karena bentuknya yang lucu. Tampaknya Lea belum mengerti, hewan mana yang dapat dijadikan peliharaan. Lain lagi dengan Chila, dia ingin memelihara kuda, “Supaya kalau main ke rumah teman jadi bisa naik kuda kan,” kata Chila bersemangat.

Nah, di saat sedang bingung memilih hewan yang akan kami jadikan peliharaan, kami membaca buku dengan judul Kumpulan Cerita Tentang Hewan Peliharaan terbitan BIP Gramedia.

Memilih dan Merawat Hewan Peliharaan

Bukunya menarik sekali karena cocok untuk kami yang sedang bingung ingin memelihara hewan apa. Buku ini menceritakan bagaimana situasi di rumah ketika ada hewan peliharaan. Mulai dari kuda, anjing, kucing, ikan mas koki, landak, angsa, dan lainnya. Selain itu buku ini juga menjelaskan mengenai fakta-fakta unik tentang masing-masing hewan peliharan. Misalnya, bayi anjing berada dalam kondisi buta saat baru dilahirkan. Bayi anjing akan membuka mata dan telinganya setelah berumur dua minggu. Anak-anak jadi tambah pengetahuan baru. Ada juga tip bagaimana cara memelihara hewan-hewan tersebut di rumah. Saya baru tahu ternyata kita sebaiknya tidak memegang bayi hamster yang berumur kurang dari 3 minggu agar tidak dimakan oleh induknya sendiri.

Memilih dan Merawat Hewan Peliharaan

Memilih dan Merawat Hewan Peliharaan

Saya dan anak-anak juga suka sekali dengan ilustrasi buku ini, gambarnya besar-besar satu halaman, berwarna-warni dan ekspresif sekali. Hanya dengan melihat gambarnya saja anak-anak sudah senang.

Memilih dan Merawat Hewan Peliharaan

Masih banyak tip lainnya yang sangat bermanfaat bagi Urban mama-papa dan anak-anak yang ingin memelihara hewan. Chila dan Lea paling suka dengan cerita Kino si Ikan Pintar, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk memelihara ikan mas koki. Fiuuh, saya lega. Untung mereka tidak bersikeras ingin memelihara beruang atau kuda.

4 Comments

  1. avatar
    Retno Aini February 1, 2018 4:20 pm

    hahaha Chila & Lea lucuuu pengen piara kuda dan beruang :)) untung yaa berkat buku ini akhirnya pilih piara ikan mas koki. Thanks utk review bukunya ya, mama Rebekka... saya harus beli juga nih kayaknya, biar Alma berubah pikiran dari minta piara burung merak (sukur-sukur) jadi piara ikan atau kucing saja

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    dieta hadi January 29, 2018 10:55 am

    anak-anak punya hewan kesayangan kucing, dipelihara dari mereka bayi sampai sekarang, mungkin kalo menurut umur kucing sih si kucing sudah remaja ya sekitar 25 tahun hihi. Kalo ada hewan peliharaan anak-anak jadi belajar banyak hal, tanggung jawab memberikan makan mereka, membersihkan tempat makan, mengajak main bahkan memandikan mereka. Seru meemang ya kalo punya hewan peliharaan. Dan ini buku kayaknya seru juga untuk tahu bagaimana merawat hewan peliharaan lainnya. Tfs ya mama

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Cindy Vania January 29, 2018 8:21 am

    Wah bukunya bagus banget, jadi pengin beli juga buat anak-anak yang lagi ribuuut minta anjing/kucing.

    Mamanya yang maju mundur, soalnya punya banyak burung di rumah, hahaha..

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    ninit yunita January 29, 2018 7:37 am

    aku juga dulu pernah punya hewan peliharaan, ikan koki... trus pas mati, sediiih banget sampe nangis :( sejak itu, kayaknya trauma punya lagi. soalnya emang sedihhh... jadi curcol deh :D

    ih bukunya bagus banget yaaa buat anak-anak yang ingin memelihara hewan. ilustrasinya gemes! jadi inget si ikan mas koki-ku yang dulu :')

    1. avatar

      As .