Menumbuhkan Minat Baca Anak: Cukup 10 Menit per Hari

Walaupun saya sendiri suka membaca, dulu saya tidak pernah banyak mencari tahu tentang membaca untuk anak. Ketika hamil, jujur saja yang saya cari tahu hanya hal yang berhubungan dengan persiapan mental seperti cara menghadapi baby blues, ASI lancar, bepergian membawa bayi serta persiapan-persiapan seperti pakaian, kereta bayi, mainan, dll.

Saat hamil Josh, saya tinggal di London, menemani suami yang sedang tugas melanjutkan studi. Suatu hari di Public Library, salah satu petugas menghampiri dan bertanya apakah saya sudah tahu tentang Bookstart Packs. Selanjutnya ia menjelaskan tentang Bookstart Packs, paket gratis berisi buku-buku untuk bayi usia 0-12 bulan.

Awalnya saya bingung. Untuk apa bayi 0 bulan dapat paket buku? Ternyata setiap anak berusia 0-12 bulan berhak mendapatkan paket buku ini di Inggris. Singkat cerita, karena gratis, saya terima Bookstart Packs dengan senang hati. Isinya ada dua board book, CD, dan buku kecil berisi berbagai tips dan ide untuk berbagi buku dengan si kecil sejak usia dini. Isinya memang tidak banyak, tetapi berbagai tips yang diberikan telah membuka wawasan saya tentang pentingnya melibatkan anak dalam kegiatan membaca sejak usia dini, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan.

Sejak itu saya jadi mulai memperhatikan bahwa usaha untuk membentuk budaya membaca sejak usia dini di Inggris memang dilakukan secara terstruktur dalam skala nasional. Perpustakaan umum (jumlahnya ada 3.142 di Inggris), children centre, toko buku, museum, dan berbagai lembaga amal yang fokus kepada pengembangan dan peningkatan budaya membaca banyak mendukung usaha ini. Bentuknya dengan menciptakan berbagai program membaca yang menantang dan menyenangkan untuk anak berbagai umur.

Khusus tentang lembaga amal, boleh dikatakan mereka adalah eksekutor program-program nasional. Jadi misalnya program Bookstart Packs ini diadakan lembaga amal bernama BookTrust. Lalu ada juga program Summer Reading Challenge yang diadakan The Reading Agency. Kedua organisasi amal ini menerima dana dari Arts Council England, lembaga di bawah Department for Digital, Culture, Media & Sport, yang fokus kepada seni, museum dan perpustakaan. Ada banyak lembaga amal lain yang menjalankan program dengan menggunakan public fund (dana masyarakat dari hasil pajak) dari Arts Council England.

Jika sebuah program dilaksanakan dengan dukungan dari Arts Council England, maka sudah pasti semua children centre, perpustakaan serta sekolah di seluruh Inggris ikut berpartisipasi memotivasi anak dan orangtua untuk ambil bagian. Jadi saya paham mengapa petugas perpustakaan itu menghampiri saya dan memberikan informasi tentang Bookstart Packs.

Saya dan suami kembali ke Indonesia saat usia kandungan saya masuk minggu ke-34. Anak kami lahir di Indonesia. Karena sudah mengenal program Bookstart Packs, saya mencoba menerapkan berbagai tips membaca bersama anak. Awalnya seperti janggal ya, membacakan bayi yang belum bisa apa-apa. Tapi saya mencoba konsisten membentuk pola kebiasaan sambil banyak belajar juga lewat berbagai tips yang saya temukan di website lembaga amal BookTrust

Bulan demi bulan terus saya lakukan, makin lama kegiatan ini makin menyenangkan, apalagi karena si bayi sudah mulai bisa berinteraksi. Kalau saya harus ke luar kota karena tuntutan pekerjaan, dan tidak mungkin mengajak anak, kegiatan ini betul-betul membuat kangen. Saya rindu segalanya: memilih buku bersama, duduk berdekatan, tertawa, mengobrol tentang karakter dalam buku.

Waktu anak saya berusia lima tahun, kami sekeluarga pindah lagi ke Inggris untuk mendampingi suami sekolah (lagi). Usia lima tahun sudah masuk usia sekolah di Inggris, jadi kurang lebih dua bulan setelah tiba, Josh langsung masuk sekolah. Sekarang dia sudah duduk di Year 2 Primary School (sekolah dasar). Kalau dari usia 0 bulan saja anak sudah dimotivasi untuk mengenal membaca, tidak heran kalau di sekolah dasar anak dipacu untuk lebih banyak membaca.

Observasi saya dari sejak usia 5 tahun 5 bulan masuk sekolah di Inggris (dari mulai belum bisa membaca sama sekali) hingga saat ini usianya 6 tahun 10 bulan, sudah ada kurang lebih 200 buku yang dibacanya. Bagaimana saya bisa tahu? Karena sekolah memberi buku Reading Record yang berisi judul buku yang sudah dibaca. Selain buku yang berbentuk fisik, sekolah juga punya program membaca buku online lewat portal membaca milik sekolah. Di situ anak juga memiliki catatan, buku apa saja yang sudah dibaca. Selain di sekolah, anak saya juga tentu menjadi anggota perpustakaan umum. Secara online kita bisa tahu, buku apa saja yang pernah dipinjam.

Prestasi membaca seperti ini lumrah untuk sebagian besar anak sekolah dasar di Inggris. Jadi kalau anak saya sudah membaca ratusan buku, itu bukan hal yang luar biasa di sini. Semua itu bagian dari kurikulum nasional serta misi dan visi pemerintah untuk meningkatkan kemahiran membaca yang dipercaya akan membawa dampak sangat positif di masa depan mereka.

Harapan saya, semoga orangtua di Indonesia terinspirasi melakukan aktivitas membaca dengan anak sedini mungkin sehingga anak jadi terbiasa dan ingin membaca lagi dan lagi dan lagi. Tidak perlu terlalu lama kok, seperti yang disarankan pemerintah Inggris, cukup 10 menit sehari.

10 Comments

  1. avatar
    Honey Josep October 25, 2017 9:08 am

    aku iri dengan book start package-nya yang gratis!

    Di Indonesia kalau mau book start package yang berkualitas punya swasta harus berlangganan berbayar selama minimal 1 tahun.

    1. avatar
      Yokewulansari October 25, 2017 2:50 pm

      Semoga pentingnya membaca sejak usia dini segera dapat perhatian juga dari pemerintah Indonesia ya, Mbak :)

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  2. avatar
    dieta hadi October 24, 2017 8:57 am

    Asyik banget ya ada bookstart packs, kita emang kadang ga ngeh ya ternyata mengenalkan buku itu dari anak lahir. Kebetulan aku dan suami juga suka baca, anak-anak juga suka baca, mudah-mudahan anak-anak bisa terus membaca ya

    1. avatar
      Yokewulansari October 24, 2017 4:30 pm

      Amin, Mbak. Semoga semakin banyak anak suka membaca :)

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  3. avatar
    musdalifa anas October 20, 2017 8:47 am

    Suka banget bacanya. Aku sebenarnya gak terlalu suka baca buku :(
    beruntung suami senang baca, suami yang selalu semangat beli atau ngajak anak-anak baca buku, meski anak saya yg pertama sukanya beberapa jenis buku aja, misalnya komik, cerita horor, buku pengetahuan. Baca ini jadi termotivasi untuk suka baca, meski telat ya :) Padahal 10 menit juga cukup.

    Terima kasih sharingnya mama Yokewulansari.

    1. avatar
      Yokewulansari October 20, 2017 1:19 pm

      Sama-sama, Mbak. Better late than never :)

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  4. avatar
    Hizrita Kusumaswar October 19, 2017 8:26 am

    Karen banget program bookstart package ini ya. Mba. .. boleh tau isi bookstart packagenya ttg buku apa saja ya. .

    1. avatar
      Yokewulansari October 19, 2017 2:55 pm

      Hello. Iya programnya bagus dan informatif. Isi paketnya sebenernya sederhana, bukunya hanya ada dua, jenis board book isinya cerita sederhana. Jadi ini hanya untuk membuka wawasan orang tua aja untuk kemudian lanjut beli atau pinjam buku di perpus untuk dibacakan kepada anak. Tips2 ada banyak di website BookTrust.

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  5. avatar
    Cindy Vania October 19, 2017 6:14 am

    Wah asik banget yaa ada Bookstart packs. Salut banget sama negaranya, dari masih di dalam kandungan sudah diajarin untuk cinta sama buku :)

    Selama ini aku nggak kepikiran buat mencatata buku apa saja yang sudah pernah dibaca sama anak-anak, jadi kepikiran buat nyatat dan semangatin mereka buat rajin baca nih.

    Kalau boleh tau, buku fave anaknya apa yaa?

    1. avatar
      Yokewulansari October 19, 2017 3:00 pm

      Buku favoritnya banyaaak haha, dan di setiap tahun beda2 juga kesukaannya.

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .