Suami Bukan Lagi Seorang Perokok

Suamiku seorang perokok. Sebetulnya sejak awal kenal, hal ini tidak pernah saya permasalahkan. Ketika awal menikah, suami tidak pernah merokok depan saya atau di depan mertua. Entah apa alasannya, mungkin karena suami ingin menghormati keluarga besar kami. Padahal papa saya juga seorang perokok aktif (hingga saat ini umur beliau 60 tahun).

Menginjak bulan kedua pernikahan kami, saya pun hamil. Hal yang sangat menggembirakan namun juga di lain pihak suami tetap saja memegang rokok kesayangannya, walaupun frekuensi berkurang. Setiap pulang kantor saya rajin menghitung jumlah rokok yang tersisa. Sehari memang hanya 4-5 batang saja. Beberapa kali saya memintanya untuk menghentikan kebiasaan tersebut, namun suami diam. Mungkin berhenti merokok bukan hal yang mudah ia lakukan, mengingat kebiasaan ini sudah dilakukan sejak duduk di bangku SMP. Saya hanya perlu bersabar, mungkin ketika anak kami lahir suami akan sukarela berhenti.

Bulan ke sepuluh pernikahan kami, Hazel pun lahir. Seorang bayi laki laki yang sempurna. Seorang anak yang saya harapkan dapat menghilangkan kebiasaan merokok suami. Ternyata saya salah, suami masih merokok walaupun memang tidak pernah di dalam rumah. Saya pun melarang suami untuk merokok atau memegang rokok di depan Hazel. Semua hal yang berhubungan dengan rokok dan asap tidak boleh dilakukan depan anak. Suami pun dengan sukarela menuruti, yaa semua demi anak. Setiap pulang kantor saya pun masih menghitung jumlah batang rokok yang dihisap. Sekarang berkurang hanya 3 batang sehari.

Di usia Hazel yang ke 10 bulan, saya mengajak berlibur ke rumah kakak di Medan berdua saja tanpa suami. Bagi suami ini bukanlah hal yang mudah. Kami tidak pernah pisah lebih dari 3 hari. Ketika di Medan, saya kembali meminta suami untuk berhenti merokok sekembalinya saya dan Hazel nanti. Suami diam, tidak mengiyakan ataupun menolak. Saya pun pasrah, seraya berfikir atau saya yang terlalu ngotot dan keukeuh meminta suami.

Sepulangnya berlibur dari Medan, suami menjemput di Bandara. Diam-diam saya cek di kantungnya tidak ada rokok. Heran, saya pun bertanya, "Tumben ga bawa rokok?" Suami bilang dia sudah berhenti. Tidak percaya saya pun mengamati seharian penuh, termasuk kebiasaan ke kamar kecil yang harus selalu sangu rokok. Hasilnya nihil! Tidak saya temukan rokok atau puntung rokok di rumah kami. Suami memang benar benar telah berhenti.

Sekarang hampir tiga bulan penuh suami lepas dari kebiasaannya. Ya, suami saya bukan lagi seorang perokok. Hal yang sederhana, namun saya tahu ini bukan hal yang mudah untuk dijalani olehnya. Tentu saja, saya sangat bersyukur dan berterima kasih. Pengorbanan sederhana namun sangat membanggakan, kelak Hazel anak kami pasti bangga punya papa yang sehat, bersih, dan memberi contoh yang baik untuknya.

Saya hanya ingin keluarga kecil kami dibangun dengan pondasi yang sehat, sehat mental dan sehat jasmani. Semua demi masa depan kami juga. Merokok memang kebiasaan sebagian besar pria di dunia, namun bukan hal yang tidak mungkin untuk berhenti. Suami saya telah membuktikan.

42 Comments

  1. avatar
    Laila Alexis August 3, 2011 2:13 pm

    yup, suaminya canggih mom dinda **jaraaaaannngg bgt ada 'laki-laki' yg mau/ngerti dibilangin/disuruh brenti ngerokok, yg ada biasanya malah marah balik**
    selamat menikmati hidup sehat :)
    sayangnya kakeknya Yira blm bisa tuh brenti ngerokok :(
    alhamdulillah aku dpt suami yang tidak lagi merokok sejak kami pacaran dulu :))

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    tyas_mommykei June 10, 2011 11:48 am

    senangnya....andai suamiqu mau dgn berbesar hati brhenti ngrokok :(
    my baby kei udh 5bln tp ttp aj,pdhal udh brkali kalildiblngin udh pny baby brenti ngroko. it's not good for the baby tp ya gtu dch msuk kuping kiri kluar kanan. emg msti dr kesadaran diri sndiri sih, klo ga mau diblngin beratus ratus kali jg ga bakal ngaruh

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Widia Jessti April 26, 2011 10:01 am

    wah selamat buat mba dinda dan suami, meninggalkan habit emang bukan hal yang mudah ya..

    suamiku dari pertama kenal juga perokok, sampe menikah pun masih merokok, tapi saya memang ga pernah memaksa dia untuk berhenti, karena pada dasarnya semakin kita memaksa, semakin suami keukeuh ga mau lepas..

    Jadi, saya cuma sering cerita dan berusaha untuk ngingetin gimana perasaan orang bukan perokok ada di sebelah perokok, alhamdulillah ga lama setelah saya hamil, suami pun berhenti merokok :)

    Hal ini sangat aku hargai sekali karena setiap perokok tau, berhenti merokok bagi mereka bukan hal yang mudah.

    1. avatar
      dinda April 26, 2011 10:43 am

      Alhamdulillah... yeayyy! semoga suami tetap konsisten berhenti ya! Jadi pengen kopdar ma urban papa yang perokok aktif n sudah berhenti. Pasti banyak manfaatnya ^^

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  4. avatar
    yudicia tri April 24, 2011 9:22 pm

    wah hebat banget suami mba.. alhamdulillah suamiku bukan perokok aktif.. selamat mba, semoga suami mba bisa berhenti merokok selamanya ya.. (kata temen yang perokok aktif sih susah banget ninggalin rokok, mending ga makan deh daripada ga ngerokok)

    1. avatar
      dinda April 26, 2011 10:41 am

      Makasih.. Bener tuh, sering denger orang bilang "nebding ga nakan daripada ga ngerokok" mirisnya sebagian besar perokok di Indonesia masyarakat bawahh. grrrr...

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  5. avatar
    novi gian April 19, 2011 7:57 pm

    selamat ya moms dinda. mudah2an bisa istiqomah (^_^)

    1. avatar
      dinda April 26, 2011 10:39 am

      Amin. Makasih mbak novi.

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .