Cukupkah Susu UHT Selepas ASI?
Saat Yoona berusia satu tahun, saya mulai mencari tahu susu apa yang akan diminumnya selepas ASI nanti. Bukan berarti saya ingin cepat-cepat menyapihnya, tapi lebih pada mencari informasi dan mulai memperkenalkannya sedikit demi sedikit agar ia tidak kaget. Kadang-kadang Yoona suka ingin ikut-ikutan kakaknya yang minum susu UHT dan saya suka mengizinkan Yoona mencicipi susu UHT kakaknya. Tetapi ada beberapa kerabat yang mempertanyakan, kok saya memberi Yoona susu UHT. Apalagi karena perawakan Yoona yang mungil, jadi banyak yang bilang agar Yoona diberi susu pertumbuhan agar ia cepat besar. Salah satu kerabat juga menyarankan susu dengan tambahan berbagai vitamin, mineral, AA, DHA, dan Omega 3 yang bisa meningkatkan kecerdasan anak. Tapi di sisi lain saya bingung karena teman-teman saya banyak yang memberikan susu UHT kepada anak-anaknya selepas ASI.
Saya juga mulai membaca-baca kembali thread ini dan mempertimbangkan baik-baik susu apa yang hendak saya berikan pada Yoona. Apalagi saya bekerja dan sekarang sudah jarang memerah ASI karena kesibukan meeting sana-sini yang tidak bisa ditunda. Jadi saya benar-benar harus cepat membuat pilihan.
Kebetulan Yoona termasuk anak yang suka makan. Sejak masa-masa MPASI terlihat sekali kalau Yoona sangat menikmati waktu makan dan tak jarang ia minta-minta tambah makanan. Apalagi kalau melihat Lana kakaknya atau saya dan suami sedang makan, pasti Yoona akan merengek-rengek minta ikut makan juga. Selama ini Yoona juga suka makan apa saja, mulai dari sayuran, buah-buahan, nasi, dan berbagai lauk-pauk. Bahkan setelah ulang tahun pertamanya, Yoona sudah ikut makan bersama kami, artinya tidak lagi disiapkan makanan khusus yang berbeda untuknya.
Karena pola makan Yoona sehari-hari sudah bagus, dan memenuhi pedoman gizi seimbang, jadi kami memutuskan kalau Yoona tidak memerlukan susu dengan formula khusus. Dari yang saya baca, menurut journal of American Academy of Pediatric, tidak ada perbedaan signifikan pada anak usia di atas satu tahun yang diberikan susu dengan formula khusus ataupun susu ‘wholemilk’ seperti susu UHT. Jadi kami sepakat untuk memilih susu UHT buat Yoona. Lagipula nutrisi yang terkandung dalam susu UHT memiliki kandungan alami gizi susu yang lengkap dan cukup untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Jadi sekarang saya akan sedikit-sedikit mulai memperkenalkan Yoona pada susu UHT. Mungkin icip-icip sedikit kalau Lana sedang minum susu. Yang jelas, sampai sekarang ASI masih tetap menjadi favorit Yoona.
Bagaimana dengan urban mama? Susu apa yang dipilih selepas ASI? Apakah urban mama juga mengalami kebingungan seperti saya bahwa apakah UHT cukup untuk mendukung pertumbuhan dan nutrisi yang dibutuhkan si kecil? Atau mungkin ada pertanyaan-pertanyaan lainnya yang terkait dengan susu UHT. Yuk ikuti diskusinya di sini. Pada Kamis, 25 September 2015, pukul 15.00 - 17.00 WIB akan diadakan sesi tanya jawab bersama pakar gizi anak Dokter Yoga Devaera, SpA yang sehari-hari praktik di RSCM. Jadi urban mama silakan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada Dokter Yoga.
Dari pada sufor, bagusnya memberikan UHT saja sebagai pendamping ASI nya
*berapa mili sehaRi maksudnya.
Samaaaa.aku jg kasi uht.kira2 anak 1.5thn bro mili yah uhtnya? Thankyou momiess
btw, susu UHT u*ltra lagi promo lhooo di superindo minggu ini.. hihihi. *ibu2 modal diskon*
seneng deh, ternyata banyak mama-mama sekarng yg mulai ngenalin UHT ke anak umur 1 tahun.. akupun begitu.. awal2 cuma coba2..eh anaknya ternyata doyan! sekarang malah harus sampe dibatasi karena melebihi ambang wajarnya..padahal makan plus buahnya tetep doyan.. tapi tetep nyari susu terus.
untung masih ngASI, klo ga bingung deh ngalihin keranjingan anakku sm susu UHT.
dan sepakat banget klo UHT itu praktisss!