Pakaian Untuk Anak Autis

Pada 30 Maret 2011, The Urban Mama menghadiri peluncuran lini pakaian "Mini Bond Street Project" yang merupakan lini pakaian pertama untuk anak-anak penyandang autisme di Indonesia dengan tagline "Your First Specialized Mini Wardrobe". Koleksi ini memperkenalkan tagless, flat seams, dan kain-kain yang lembut untuk anak-anak penyandang autis maupun sensory disorder berusia 2-8 tahun. Koleksi "Mini Bond Street Project" dibagi menjadi dua yaitu tipe seeker dan avoider.

Prinsip pembuatan pakaian untuk anak autis ini berdasarkan pada:


  • Jenis gangguan sensori.

  • Efek bahan (bahan, keketatan, warna).

  • Model.


Ciri-ciri tipe seeker:

  • Menempel-nempel pada orang.

  • Tidak mau ditinggal orang yang dikenal.

  • Merobek-robek kertas.

  • Menjambak teman.

  • Menabrak-nabrakan badannya ke lingkungan.

  • Stimuli diri dengan hand-flapping/ main jari/ mengibas-ngibaskan rambut.

  • Jalan menyeret.


Baju untuk tipe seeker:

Flamingo Dress di kiri atas terbuat dari bahan cotton mix dengan lycra. Warna peach dipilih karena merupakan warna yang lembut dan sejuk. Dress ini body fit sehingga memberikan sentuhan dan perasaan yang nyaman bagi anak autis dengan tipe seeker. Print animal yang ada di dress ini dipilih karena anak autis tertarik dengan animal graphic.

Untuk Choo Choo Jumper terdiri dari 2 bagian yaitu t-shirt yang memberi sentuhan dan rasa nyaman dengan warna tenang, biru navy. Selain tertarik dengan gambar binatang, anak autis tipe seeker juga menyukai gambar alat-alat transportasi.

Mini Suit berwarna abu ini terbuat dari cotton corduroy. Di bagian atas depan dan belakang terdapat kantung yang berguna untuk menyimpan pasir sehingga baju ini merupakan weighted vest.

Ciri-ciri tipe avoider:


  • Tidak mau dipeluk/ digendong.

  • Tidak mau main sesuatu yang bertekstur (pasir, lem, adonan kue dll).

  • Tidak menyukai baju baru/ label baju di belakang leher.

  • Tidak menyukai mandi shower/ diguyur air sampai kena mata.

  • Tidak menyukai jalan tanpa alas kaki, misalnya di rumput.

  • Tidak menyukai makan dengan menggunakan tangan.

  • Jalan jinjit.


Baju untuk tipe avoider:

Flagged. T-shirt tanpa lengan ini terbuat dari cotton sehingga sangat nyaman dipakai, bergambar bendera dengan tema sirkus. Celana-nya terbuat dari cotton dan longgar karena tipe avoider tidak menyukai sentuhan.

Zebra Dress terbuat dari yellow cotton 100% dibuat dengan longgar karena tipe avoider sangat sensitif.

Sailor. Baju ini menggunakan bahan katun karena tipe avoider tidak menyukai material yang kasar. Gambar kapal laut dipilih karena tipe seeker dan avoider sama-sama menyukai gambar yang bertema transportasi.

"Mini Bond Street Project" ini dibuat oleh para mahasiswa Fashion Marketing tingkat akhir dari Raffles Design Institute Jakarta; Christina Mulya, Lidyanti Liman, Jessica Malidra, Revanya Sitta Verary, Jacqueline Wijaya, dan Veronica Grace Cahyadi, yang ingin membangun kepedulian masyarakat tentang anak-anak penyandang autis di Indonesia. "Mini Bond Street Project" akan memudahkan para orangtua dari anak-anak penyandang autisme menemukan pakaian yang sesuai untuk anak mereka. Lini ini dibuat setelah melakukan riset pasar yang mendalam, berdasarkan apa yang para orangtua inginkan dan butuhkan dan apa yang anak-anak sukai.

Salut untuk kepedulian para mahasiswa RDI terhadap anak-anak autis!

8 Comments

  1. avatar
    safeera March 4, 2014 7:29 am

    bajunya bagus2 ... kalian keren!!!

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Nur Linadiyah April 5, 2011 10:53 am

    Keren yah baju2x..
    Modelnya ga jauh beda ama bju anak2 normal..
    Salut buat desainernya..

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Honey Josep April 4, 2011 12:36 pm

    kereeeen euy!

    kreatif banget mahasiswa Raffles Design Institute :)

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    LestariYudiastuti April 4, 2011 8:51 am

    kenapa pakaian anak autis harus beda dengan anak normal ya..???? sepintas klo dilihat pakaian diatas sama aja dengan pakaian anak2 normal lainnya.he..he..
    pakaian khusus anak autis semoga tidak mahal dan terjangkau oleh semua kalangan karena anak autis banyak juga dari kalangan menengah ke bawah..

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    Rika Cahya Oktaviana April 3, 2011 7:15 pm

    senang sekali ada bentuk perhatian bagi penderita autis krn sy memiliki sepupu penderita autis,trims atas ide-ide briliannya,semoga khalayak ramai tdk memandang anak autis dg memicingkan mata spt yg selalu dialami sepupu sy...sedih bgt...
    Saran saya untuk hrg baju2nya klo bs terjangkau krn kasian juga sama para ortu penderita autis,mrk mengeluarkan uang yg tdk sedikit hanya untuk biaya terapi anaknya....BIG THANKS

    1. avatar

      As .