Aktualisasi Diri: Sebuah Cerita dari Pentas Barongsai

Veronica Sri Utami Always love the journey of being mother, she is a fulltime mother – for Lintang and Sekar - and parttimer of everything, from "tukang ojeg"-nya Lintang, writer to lecturer. Already have two books being published until now, “We are Good Mothers”, (Galang Press, 2010) and “Recharge Your Life”, (Grasindo 2016), and (hope) still more to come

"Wawww!! Aku lagi happy bangettt!!” Teriak Lintang sore kemarin, sambil sesekali melonjak-lonjak dan berteriak, seolah ada banyak energi bahagia yang hendak dikeluarkan.

Mendengar seruan Lintang, saya jadi teringat teori Hierarchi of need dari Abraham Maslow yang menyebutkan kalau jauh di atas makan, minum, rumah, pakaian, cinta dan sebagainya, ada kebutuhan paling tinggi yang butuh dipenuhi oleh manusia: self actualization.

Aktualisasi diri adalah kondisi ketika potensi yang dimiliki seseorang dapat dikeluarkan, diekspresikan, dan mendapat respons yang positif pula dari sekitar. Ketika kebutuhan tertinggi ini terpenuhi, tercapailah rasa bahagia.

Apa hubungannya dengan Lintang?

Aktualisasi Diri: Sebuah Cerita dari Pentas Barongsai

Aktualisasi diri si Barongsai Mania

Lintang baru saja ikut “pentas” barongsai di Daycare Mommies Bestie milik Tante Intan di daerah Graha Raya Bintaro. Kata pentas saya beri tanda petik karena bukan pentas betulan sih. Menari joget-joget pakai barongsainya hanya beberapa menit saja, didahului dengan cerita tentang apa itu barongsai dan tarian barogsai, lalu menari barongsai beberapa menit, dan diakhiri dengan barongsai sebar-sebar permen, yang tentu saja disambut dengan jeritan senang anak-anak kecil itu. Saya yakin, hati Lintang jauh lebih senang dari anak-anak yang berebutan permen itu.

Saya melihat sendiri bagaimana senyum Lintang terus mengembang saat menjawab pertanyaan dari Bu Lita, salah satu pendamping daycare, tentang bagian-bagian barongsai yang Lintang tahu, gerakan-gerakan tarian, serta bagaimana proses pembuatan barongsai. Bagaimana bersemangatnya Lintang ketika memperagakan gerakan barongsai kebingungan, barongsai takut, bahkan barongsai bersin.

Keringat yang bercucuran tak jadi penghalang. Bolak-balik ia mengambil permen untuk disebar-sebar ke teman-teman kecilnya. Ketika teman-temannya bergantian mencoba memakai barongsai, Lintang pun masih semangat menemani, jadi bagian buntutnya. Tentu saja, dengan gembira, Lintang ikut mengambili angpao-angpao yang diulurkan para penontonnya.

Lintang bahagia.

Aktualisasi Diri: Sebuah Cerita dari Pentas Barongsai

Tentu bukan karena angpao-angpao tersebut, meski ya, bagian itu pastinya menambahkan kebahagiaannya. Namun saya lebih yakin, Lintang bahagia karena ia mendapat kesempatan untuk mengekspresikan potensi yang ia miliki, kesukaan dan `kegilaan`nya pada barongsai. Kesukaannya akan barongsai ini membuat Lintang rajin mempelajari gerakan-gerakan barongsai dari youtube, mempelajari bagian-bagian barongsai, yang kemudian mendorongnya untuk membuat barongsai sendiri, mulai dari kardus bekas, dari karton (dengan bantuan “pasukan jogja”), dan akhirnya dari rangka bambu (bersama sang bapak).

Meningkatkan percaya diri, berani bermimpi

Sejak mendapat “undangan pentas” dari Tante Intan pun, Lintang sudah bahagia. “Pentas”nya kemarin dirancang sendiri, dari mulai gerakan, menyebar permen, bahkan mixing musik iringannya pun dilakukan sendiri.

Maka ketika respons dari teman-temannya positif – dengan tepuk tangan, semangat ketika berusaha menebak arti gerakan-gerakan yang dibuat Lintang, kegembiraan saat mendapat sebaran permen – makin bahagialah Lintang. Itulah momen -yang menurut saya- menjadi contoh pas dari tercapainya kebutuhan aktualisasi diri. Sama seperti ketika seorang atlet yang bertahun-tahun menekuni olahraga lalu menang pertandingan. Atau penulis yang mendapat kabar kalau naskahnya diterima untuk diterbitkan penerbit besar.

Lalu, apa gunanya kebutuhan aktualisasi diri yang terpenuhi untuk Lintang, atau untuk anak-anak secara umum?

Jelas berguna. Momen pencapaian aktualisasi diri tersebut tentu akan menambahkan kebanggaan pada dirinya sendiri, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan dirinya.

Memang, untuk dapat sampai ke moment tersebut pasti ada banyak usaha dan tenaga yang harus dicurahkan, termasuk oleh orangtuanya. Namun saya yakin, tak ada orangtua yang tak rela dibuat sibuk oleh anak-anaknya, kalau pada akhirnya segala usaha tersebut dapat membuat anak bahagia dan kemudian membuatnya yakin bahwa ia bisa melakukan hal-hal hebat, hal-hal besar di masa depan, dengan kemampuannya tersebut.

Aktualisasi Diri: Sebuah Cerita dari Pentas Barongsai

We are proud of you, Lintang! Dream big and be happy!

4 Comments

  1. avatar
    Retno Aini March 27, 2018 1:38 pm

    Hebaaatt, Lintang! senang ya sudah bisa merasakan aktualisasi diri, anak jadi percaya diri dan punya kebanggaan akan kemampuannya. Semangat terus, Lintang!

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    dieta hadi March 22, 2018 12:03 pm

    Keceeee lintang!. sama kayak anakku ke dua, baru lihat barongsai dari dekat dan dia tertarik sekali. sampai dirumah langsung mengikuti gaya barongsai, segala macam selimjt atau sarung dijadikan bahan untuk jadi barongsai. memang seru sekali yaa dan anak-anak senang melihat dan melakukannya.

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    ninit yunita March 21, 2018 7:06 am

    woooow keren banget lintang! bukan sesuatu yang mudah untuk jadi barongsai. salut atas kerja keras dan dedikasinya. selamat lintang!

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Intan Rastini March 21, 2018 5:33 am

    Ternyata anak kecil juga perlu diwujudkan aktualisasi dirinya, nggak cuma orang dewasa aja, ya.
    Keren banget pertunjukan Lintang dengan Barongsai, sungguh membawa keceriaan bagi teman-temannya apalagi keceriaan itu bersumber dari energi kebahagian Lintang :)

    1. avatar

      As .