Arsitek, Kebutuhan Primer atau Sekunder?

Saat ini masih banyak orang yang menganggap bahwa jasa perancangan adalah sesuatu yang tidak perlu dan bukan menjadi prioritas utama ketika membangun sebuah rumah. Masih banyak yang lebih memilih menggunakan kontraktor atau bahkan tukang bangunan untuk membantu menggambarkan rancangan rumah mereka.

Sebenarnya, seberapa pentingkah sebuah rumah dirancang secara ‘layak’? Jawabannya tergantung sejauh mana urban mama/papa memandang fungsi rumah di dalam kehidupannya. Apabila urban mama/papa masih berada di kelas yang menganggap bahwa kebutuhan primer (sandang, pangan, dan papan) masih menjadi prioritas utama, mungkin rumah dengan furnitur seadanya sudah mencukupi. Namun apabila urban mama/papa merasa bahwa kebutuhan primer dapat dicapai, mungkin rumah dengan berbagai fitur yang nyaman menjadi salah satu kebutuhan. Di situlah peran arsitektur muncul.

Tingkat apresiasi masyarakat terhadap sesuatu yang ‘ter-desain baik’ tentunya berbeda-beda. Sama seperti zaman dahulu, di mana proses edukasi terhadap bidang kesehatan masih minim, masyarakat kita lebih percaya ke mantri atau dukun dibanding dokter. Saat ini di kota-kota besar, tingkat edukasi terhadap kenyamanan ruang menjadi sesuatu yang sangat diperhatikan.

Perancangan ruang, baik secara arsitektur, interior, maupun lansekap yang dilakukan oleh seseorang yang profesional seperti arsitek sangatlah penting. Dengan rancangan yang baik, ruang akan lebih efisien dan efektif. Arsitek juga membantu urban mama dan urban papa dalam pemilihan penggunaan material yang lebih tepat dan hemat. Selain itu arsitek juga data memaksimalkan kualitas ruangan, dan yang terpenting adalah urban mama dan urban papa bisa sangat nyaman berada di dalamnya.

Gambar yang dihasilkan oleh tukang atau kontraktor yang urban mama dan urban papa pilih memang bisa dibangun. Namun apakah gambar tersebut menghasilkan rancangan yang memuaskan, efisien, efektif, dan memecahkan solusi bagi urban mama dan urban papa?

Mungkin seperti Yu Sing, arsitek terkemuka Indonesia katakan, “Mengapa ragu membayar jasa desain? Mengapa terlalu berhemat di bagian yang justru harusnya sangat perlu memilih-milih arsitek. Kalau bisa yang paling disukai. Biarkan arsitek yang pusing menghemat biaya pembangunan. Karena rumah yang dihidupi puluhan tahun itu, seumpama pasangan suami/istri yang hidup bersama selamanya.”

5 Comments

  1. avatar
    dewi amelia April 8, 2016 12:28 pm

    Penting menurut gw. Walopun design awal pasti gw yg nentuin. Krn yg bakal nempatin rumahnya kan keluarga gw. Soalnya kl ge liat kadang arsitek mikirnya bagus, efisien dll... tp kalo gak klik fi hati yaaaa...gitudeh hehehehe.
    Kebetulan punya sepupu arsitek, bbrp kali minta tolong sama dirinya soal perencanaan sampai gambar.

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Arlinda Wibiayu April 6, 2016 8:40 am

    dulu pas renov blm ngerti...sekarang pengen banget digambarin sama arsitek kalo mau renov lagi biar memenuhi fungsi yang dibutuhkan dan cantik rumahnya.

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Natasya Delima Gurning April 1, 2016 7:11 pm

    Setuju bangett.. kebetulan saya lagi mau renovasi rumah dan jasa arsitek menjadi perdebatan antara saya dan suami. Krn saya ingin punya rumah yang nyaman untuk masa depan kami bertahun-tahun kedepan, tapi suami masih 'sayang' untuk mengeluarkan budget untuk jasa arsitek. Akhirnya kami memutuskan memakai jasa arsitek, dan puas bgt. Ga kebayang gimana harus renov rumah tanpa jasa arsitek, berhubung kami berdua gak ada yang punya jiwa ngatur rumah..

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Yosnia March 31, 2016 4:21 pm

    penting sekali!
    meskipun lahan kecil,dan budget terbatas, bila menggunakan arsitek bisa loh didesainkan bangunan yang efisien dari segi bentuk dan biaya tentu saja.. apalagi untuk orang awam seperti saya yang tidak tahu banyak tentang bangunan, arsitek bisa menjelaskan semuanya sedetil mungkin :)

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    musdalifa anas March 29, 2016 9:35 pm

    Kalau punya rejeki dan kesempatan buat renovasi rumah atau bangun rumah lagi, gue akan memilih pakai arsitek. Belajar dari pengalaman pas renovasi kemarin, gue pakai kontraktor dan hasilnya jauh dari kata memuaskan, mana tetap aja costnya tinggi krn durasinya jauh dari target penyelesaian, kadang gue yang beli bahan-bahan krn kontraktornya belum belanja.

    Setuju dengan Yu Sing :)

    1. avatar

      As .