Asisten Rumah Tangga Harian di Saat Pandemi
Tak terasa sudah tiga bulan lamanya pandemi Covid 19 menjangkiti Indonesia. Berarti sudah tiga bulan pula kita berada #dirumahaja, bekerja dari rumah, anak-anak bersekolah dari rumah, beribadah di rumah, dan sebagainya. Pandemi Covid-19 ini cukup drastis telah mengubah aktivitas sehari-hari kita, termasuk saya yang jadi punya hobi baru yaitu memasak.
Ketika keadaan masih normal, pekerjaan di rumah bisa didelegasikan ke ART. Biasanya pekerjaan memasak, mencuci dan menyetrika pakaian, dan membersihkan rumah bisa didelegasikan kepada asisten rumah tangga (ART). Kebetulan ART yang bekerja di rumah kami adalah yang pulang-pergi harian. Namun sejak pandemi ini, saya pribadi pun memutuskan agar ART diistirahatkan untuk sementara waktu. Alasannya untuk kesehatan dan keamanan, karena ART pulang dan pergi bekerja tanpa menggunakan alat pelindung diri maka sebenarnya lebih rentan terhadap penularan virus corona.
Tak dipungkiri, banyak urban Mama dan Papa yang mendapati kondisi di masa pandemi ini membuat semua tugas kantor, tugas domestik dan urusan menjaga anak menumpuk jadi satu di rumah. Beberapa waktu lalu, The Urban Mama mengajukan pertanyaan singkat melalui Instagram Story terkait ART harian: apakah di saat pandemi ini, perlu atau tidak menggunakan jasa ART harian? Dari jawaban yang masuk, 59% urban mama mengatakan TIDAK PERLU dan selebihnya menyatakan PERLU. Alasannya pun beragam, mulai dari alasan kesehatan, banyaknya pasien postif yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG), pekerjaan rumah tangga masih bisa dikerjakan bersama pasangan, begitu pula yang membutuhkan bantuan ART harian demi menjaga 'kewarasan' selama bekerja dari rumah sekaligus mendampingi anak bersekolah di rumah.
Lantas, apa saja yang harus diperhatikan jika urban Mama hendak mendelegasikan kembali pekerjaan rumah kepada ART harian? Berikut ringkasan dari urban Mama yang ikut berbagi pendapat terkait mempekerjakan ART harian selama pandemi ini:
- Screening. Cari tahu lokasi rumah tempat tinggal ART (zonanya cukup aman atau tidak), akses transportasi ART untuk pergi-pulang (apakah naik kendaraan pribadi, jalan kaki, atau naik ojek), dan sebagainya.
- Aturan yang jelas. Urban Mama harus menjelaskan peraturan kebersihan di rumah kepada ART dan memintanya untuk turut melaksanakannya, seperti mencuci tangan dan kaki sebelum masuk, membersihkan diri dan berganti pakaian begitu tiba di rumah, menggunakan masker selama bekerja, begitu pula bagi urban Mama dan anggota keluarga lainnya di rumah.
- Menjaga kontak. Meski berada dalam satu rumah, wajib untuk saling menjaga jarak. Ada urban Mama yang menyiapkan area khusus untuk ART bekerja; untuk melakukan pekerjaan tertentu di area tertentu saja, misalnya di dapur dan halaman belakang untuk pekerjaan mencuci, menjemur, menyetrika, dan membersihkan halaman saja.
- Melakukan penyesuaian pada durasi waktu kerja. Jikalau sebelumnya ART bekerja harian selama 6 jam, selama pandemi ini Mama bisa menyesuaikan frekuensi waktu kerjanya menjadi hanya 2-3 hari dalam seminggu dan per harinya 3-4 jam saja. Tentunya ini juga harus dibarengi dengan penyesuaian jenis dan beban pekerjaannya.
- Selalu ingatkan ART. Jangan bosan untuk mengingatkan ART tentang peraturan selama di rumah, sebagaimana urban mama juga mengingatkan para anggota keluarga di rumah. Ingatkan selalu untuk sering cuci tangan dan memakai masker, karena bisa saja ART lupa & belum terbiasa. Jika perlu, Mama dapat membuat tulisan seperti “ingat, rajin-rajin cuci tangan" atau "ingat pakai masker ya" yang ditempel di beberapa sudut rumah seperti dekat pintu masuk, dekat wastafel, dan di dapur. Selain mengingatkan tentang aturan, ingatkan pula kepada ART untuk selalu menjaga kesehatan, dan sebisa mungkin #dirumahaja saat sedang tidak bekerja.
Apapun pilihannya, di tengah kondisi pandemi ini, yang terpenting dan harus menjadi prioritas kita adalah menjaga kesehatan, kebersihan dan keselamatan. Take care of yourself, take care of others, and take care of those who care for us.
0 Comments