Belanja Sesuai Budget di IKEA

Sebagai seorang ibu rumah tangga, mau tidak mau saya harus bisa mengatur keuangan dengan baik. Itu berarti saya harus bisa memisahkan antara keinginan dan kebutuhan, salah satunya dalam hal menata rumah. Saya berusaha agar rumah kami bisa nyaman bagi seluruh anggota keluarga. Memang saya sekarang masih tinggal di rumah kontrakan kecil dengan dua kamar, tetapi itu bukan berarti kita tidak bisa menata rumah dengan baik, kan?

Saya berusaha menata ruang makan, kamar Raffi, ruang keluarga, dapur, ruang kerja sebaik mungkin dan yang terpenting adalah sesuai dengan budget yang ada. Ukuran rumah yang mungil menjadi tantangan tersendiri bagi saya untuk bisa menatanya sesimpel dan sefungsional mungkin.

Kebutuhan saya untuk membuat rumah lebih rapi, bersih, dan nyaman ditempati itu banyak terinspirasi dari IKEA. Makanya saya senang sekali saat IKEA masuk Indonesia karena artinya saya bisa lebih banyak berkreasi dengan produk mereka.

Banyak yang beranggapan bahwa membeli furniture di IKEA lebih mahal dibanding yang lain. Menurut saya tidak demikian, karena saya juga menyesuaikan dengan budget yang ada untuk berbelanja di IKEA.

Sebelum pergi ke IKEA, saya selalu merencakan bagian mana yang akan diisi. Misalnya, saat merencanakan untuk menata kamar Raffi, saya melihat inspirasi ruangan dunia anak IKEA, yang bagus dan rapi di sini. Setelah itu, saya login pada website IKEA, pilih barang yang akan dibeli lalu memasukkannya dalam daftar belanja. Otomatis akan keluar total biaya yang dibutuhkan. Dari situ saya bisa mempertimbangkan mana yang merupakan keinginan dan mana yang memang sudah benar-benar dibutuhkan. Setelah bongkar pasang perencanaan, saya bisa menyimpan file perencanaan saya di ponsel dan membukanya saat berada di IKEA. Catatan ini sangat membantu saya untuk bisa fokus membeli barang-barang yang memang dibutuhkan dan sesuai budget. Kelebihannya lagi, di file tersebut sudah ada nomor rak dan lokasi di mana barang bisa diambil, jadi hemat waktu juga saat berbelanja.

Walaupun sudah membuat perencanaan, tentunya saya terlebih dahulu meminta Raffi mencoba dulu kursi dan meja belajar yang akan kami beli. Saat Raffi sudah merasa cocok, saya baru akan membelikannya. Kadang saya juga membuat beberapa perencanaan kalau-kalau ada barang yang kurang pas saat dicoba oleh Raffi.

Dengan perencanaan membeli perabotan rumah yang tepat untuk tempat tinggal, kami pun betah di rumah. Rumah kontrakan mungil saya jadi terlihat menyenangkan dan membuat kami betah di rumah. Raffi jadi senang bermain di seluruh bagian rumah, tanpa takut berantakan dan susah membereskan barang. Saya juga lebih nyaman masak di dapur yang bersih dan tertata. Ayahnya Raffi pun demikian, ia lebih betah bermain-main di rumah jika hari libur.

Bukan suatu halangan kok menjadikan rumah yang nyaman dengan budget pas-pasan. Rencanakan rumah impian urban mama dengan IKEA. Kalau bukan karena IKEA, pasti rumah saya tidak akan senyaman ini.

Yuk, belanja cerdas untuk membuat rumah lebih nyaman bersama IKEA.