Gado-Gado dan Sushi

Penulis: Yunitha Fairani
Penerbit: Gramedia
Harga: Rp45.000,-

Saya sering mendengar cerita sahabat yang tinggal di Melbourne, Australia karena ikut suami yang penduduk asli sana. Menurutnya, proses adaptasi tinggal di negara orang, berkeluarga, punya anak, bukan hal yang mudah. Tapi bukan berarti tidak layak dicoba.

Karena itu, saya tertarik sekali saat melihat buku berjudul ‘Gado-Gado dan Sushi’ karya Yunitha Fairani, terbitan Gramedia. Di covernya ada tulisan ‘Belajar kiat-kiat orang Jepang mengajarkan disiplin dan kerja keras pada anak’. Kalimat singkat yang menarik buat kalangan ibu-ibu, bukan?

Jadi, si penulisnya, menikah dengan warga Jepang, dan pindah ke Shizuoka (kota kecil yang jaraknya 1 jam perjalanan dari Tokyo) dengan memboyong putra dan putrinya. Buku ini bercerita dengan gaya bertutur yang enak, tentang perbedaan signifikan antara kehidupan dan budaya Indonesia dengan budaya Jepang. Khususnya dalam membesarkan anak.

Banyak bab berhasil membuat saya tertawa geli karena penulis menceritakan kecerobohannya dalam keseharian bersama orang Jepang. Tapi kebanyakan bab membuat saya berdecak kagum dengan etos kerja masyarakat Jepang. Contohnya, ada salah satu bab yang menceritakan bahwa para ibu di Jepang, yang memiliki anak usia TK, melakukan kerja sama yang sangat baik dalam mempersiapkan bazaar.

Bahkan, di salah satu bab lainnya menceritakan cara pulang-pergi murid TK yang sangat menarik. Pihak sekolah, membuat kelompok kecil berdasarkan lokasi rumah. Setiap pagi, kelompok itu berkumpul di tempat yang disepakati, kemudian berjalan kaki bersama-sama dengan dipimpin seorang ibu dari murid kelas besar atau kelas tengah. Padahal perjalanan ke sekolah berjarak sekitar 700 meter, artinya anak-anak kecil itu harus menempuh pejalanan PP sejauh 1,4 km setiap hari.
Hebat ya? Saya rasa, ini adalah salah satu kebiasaan yang cukup menantang deh.

Di tengah persaingan global dan perdagangan bebas yang kini semakin keji, kelihatannya, orangtua harus mulai mempelajari budaya dan kiat ‘para pesaing’ dari negara lain. Tujuannya, tentu agar anak-anak ke depannya mampu bersaing dan mampu membawa Indonesia yang jauh lebih kuat.

Setelah usai membaca satu buku yang tebalnya 182 halaman ini, hati saya jadi deg-degan. Betapa berat ‘persaingan’ yang harus dihadapi anak-anak kita nantinya, menghadapi anak-anak Jepang.

Baca deh...:D

8 Comments

  1. avatar
    noveyu November 6, 2013 9:58 am

    recomennded isinya ..asyik jalan ceritanya ....

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    rika vega April 23, 2013 6:41 am

    recomended book :)
    sudah 'ngintip' isinya di TB dan memang top bangettt... :D
    *sambil nyatet d daftar belanjaan bulan depan :p

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    santob April 17, 2013 6:08 am

    Ngelirik ini buku karena ada kaitannya sama parenting style....Udah dibeli tapi blm sempet dibaca..huhuhu....semoga aku bisa menuntaskan to do listku membaca ini buku. Ganbatte ne!

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Eka Gobel April 15, 2013 11:59 pm

    dari dulu, selalu suka sama good habits bangsa Jepang. Mulai dari kinerjanya - perempuan dan laki-laki menjalankan perannya masing2 dgn baik & berdedikasi, makanannya - i looove sushi!, kebersihan & kerapiannya mengatur rumah, fashionnya yang keren dan sopan, cara mereka menghargai uang (menata uang di dompet2 dgn rapi), budaya jalan kaki dan naik sepeda/ transportasi umum, sampai parenting style dan pendidikannya. Apalagi setelah baca buku Totto Chan, dan sekarang penasaran juga pengen baca buku ini!

    TFS Yasmina :)

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    Vibe April 15, 2013 3:41 pm

    @yasmina yupp keren & lucu bangett... kalo hari ga memungkinkan utk jalan, diorganisir antar-jemput naik kendaraan, tp tetep bareng2.. budaya jalan kaki dipupuk dari kecil pas gede jadi kebiasaan sehari2 deh :))

    1. avatar

      As .