Kapan Tambah Anak Lagi?
Sebagai ibu dari dua anak perempuan, saya sering mendapatkan pertanyaan seperti judul di atas. Biasanya ditambah dengan kalimat “Sayang nih, belum ada anak laki-laki”, atau “Biar pas ada anak perempuan dan laki-laki”.
Saya menanggapinya dengan tersenyum dan berusaha mengganti topik pembicaraan. Entah mengapa masih banyak yang menganggap punya dua anak perempuan itu belumlah lengkap. Padahal saya sendiri empat bersaudara perempuan semua dan rasanya keluarga kami tetap lengkap tidak kurang suatu apa pun.
Kembali ke pertanyaan di atas. Sebetulnya, saya dan suami memiliki kerinduan untuk memiliki bayi lagi. Namun berdasarkan pengalaman kami, memiliki anak (terutama menambah anak) itu membutuhkan persiapan yang matang. Bukan hanya fisik dan mental saja. Tapi juga dari segi finansial. Dan bukan hanya persiapan bagi ibunya saja. Tapi juga untuk seluruh keluarga. Makanya setelah berdiskusi panjang, kami merasa cukup puas dengan memiliki dua anak saja.
Berbicara tentang finansial, ketika saya hamil anak pertama, pengeluaran awal masih bisa ditanggung oleh asuransi dari kantor saya. Jadi masih terasa ringan. Namun ketika saya berhenti bekerja di trimester kedua, semua pengeluaran saat kehamilan menjadi tanggung jawab pribadi dan ini ternyata cukup memberatkan. Terutama karena kantor suami tidak memiliki asuransi yang menanggung rawat jalan karyawan ataupun keluarga karyawan. Jadi bisa dibilang keadaan finansial kami saat itu cukup berat.
Belum lagi ketika tiba waktu melahirkan. Seluruh biaya harus ditanggung pribadi. Untungnya saat itu suami mendapatkan bonus tahunan. Jadi seluruh bonusnya habis untuk membayar biaya persalinan.
Nah, berbicara tentang fisik dan mental, saat itu kondisi fisik memang masih cukup baik walaupun terjadi sedikit komplikasi pasca melahirkan, tetapi secara keseluruhan cukup baik. Sedangkan kondisi mental, ternyata tekanan menjadi seorang ibu baru itu saya rasakan sangatlah besar. Ini membuat saya kewalahan. Saat itu komunikasi antara saya dan suami kurang baik, sehingga saya mengalami baby blues. Alhamdulillah kondisi itu bisa di lewati juga walaupun harus dengan bersusah payah.
Makanya ketika saya dinyatakan hamil anak kedua, kami langsung mempersiapkan segala sesuatu dari awal. Baik dari segi fisik dan mental kami bertiga (saya, suami, dan Kana) juga dari segi finansial.
Alhamdulillah walaupun masih harus membayar semuanya dari uang pribadi, keadaan kami tidak terlalu terpuruk seperti ketika saya hamil dan melahirkan Kana. Dan proses kehamilan serta persalinan Kirana berjalan lebih lancar.
Kami memutuskan untuk ber-KB setelah kelahiran anak kedua. Tujuannya agar bisa memberikan yang terbaik bagi Kana dan Kirana, salah satunya perencanaan pendidikan. Untungnya saat ini sudah ada berbagai macam metode KB, mulai dari kondom, pil, suntik, IUD, dan implan. Kita bisa memilih yang paling tepat dan cocok dengan situasi keluarga, atau juga mencoba mengikuti tes kontrasepsi apa yang cocok di sini.
Melalui program Pilihanku, DKT Indonesia memiliki misi untuk meningkatkan wawasan kontrasepsi masyarakat Indonesia dengan menyediakan beragam pilihan metode alat kontrasepsi, termasuk ragam IUD dan Implan. Kontrasepsi jangka panjang seperti IUD dan Implan merupakan pilihan kontrasepsi yang cocok digunakan bagi pasangan muda karena efektif mencegah kehamilan hingga rata-rata lima tahun.
Setiap keluarga tentunya punya pertimbangan dan pandangan masing-masing tentang perencanaan keluarga. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk, tetapi untuk saat ini saya rasa keputusan inilah yang paling tepat untuk keluarga kami.
Jadi kalau ditanya kapan tambah anak lagi, jawaban saya adalah "Sudah tidak tambah lagi. Cukup dua anak saja."
sama lah sama eyke, ditanya terus kapan nambah anak lagi akrena belom ada anak perempuan. Sekarang masih pengen 2 anak aja lah, sudah cukup. Aku juga pake pil kb andalan buat kontrasepsinya hihi
tosss mamiiir! kalo aku kebalikannya, anak perempuan :D berhubung dua anak, laki-laki semua. kan in syaa Allah anak perempuannya nanti kalau mereka menikah :)
toss aku juga cukup 2 anak saja. perencanaan keluarga itu penting. makanya untuk kontrasepsi aku pilihnya IUD. tenang :)