Koleksi Boneka dan Berbagi
Saya yang tomboy dan sangat tidak suka make-up serta hal-hal yang berbau perempuan tiba-tiba menggemari warna pink, beres-beres sih sudah pasti tapi porsinya jadi meningkat empat kali lipat karena saat hamil, saya ngidam beres-beres.
Selain itu, saya ngidam Barbie. Aduh, udah deh... Pokoknya tabungan habis untuk beli Barbie-barbie ini. Mau gimana lagi, bawaan orok tidak bisa disepelekan.
Maka jika kebetulan ada sale-sale yang terjangkau kantong, saya bisa beli Barbie-barbie ini. Dimana saja, di seluruh tempat yang kami singgahi seperti di Indonesia, Inggris, Singapura, Hongkong, Korea, Canada. Kalau ada yang terjangkau ya saya beli. Mungkin balas dendam juga. Masa kecil, saya tidak punya Boneka Barbie. Sekarang saya sudah bekerja. Maka selain ngidam juga menjadi sarana memanjakan diri juga ya :).
Anak kami lahir perempuan tahun 2001. Namanya Sarah. Benar saja, sejak bayi suka warna pink dan boneka Barbie. Tiap nangis, kecewa, atau sedih, disodori Barbie, Sarah langsung anteng. Ajaibnya, semua Boneka Barbie saya menjadi miliknya. Sarah mengurus dengan baik boneka-boneka Barbie saya sejak dia kecil. Disisiri rambutnya, pakaian-pakaiannya diganti dan dicuci. Mereka dimandikan sehingga semua orang tahu bahwa kami koleksi boneka-boneka Barbie ini.
Sarah memang termasuk mahluk langka dimana ketika semua teman-temannya main lempar-lempar saja, Sarah dengan telaten mengurus semua bonekanya seperti dia mengurus bayinya sendiri. Sejak umur 7 bulan, dia sudah apik main Barbie.
Alhamdulillah hingga umurnya 8 tahun sekarang, Sarah tumbuh menjadi anak yang sehat, ceria, cerdas, dan apik sekali akan koleksi Barbie kami.
Setiap minggu, koleksi-koleksinya yang kami tata rapi dalam kamar khusus, kami mandikan, kami sisiri, dan kami ganti baju-bajunya. Dan bermain Barbie lah saya bersama anak saya. Untuk musim dingin yang panjang, hobby kami ini sangat efektif. Alhamdulillah, anak kami mewarisi kebiasaan kami yang sangat suka kerapian dan tidak berantakan.
Setiap habis bermain, semua Barbie dan Bratz disisiri, masuk kotak, dan daftar namanya kami katalogkan secara khusus. Sarah sudah belajar managing koleksinya sejak sekarang. Kami katalogkan dan sudah mencapai satu buku berisi 100 halaman, berikut nama, tanggal membeli, dan temanya apa. Bahkan cita-cita Sarah jika sudah besar nanti, ingin punya bisnis toko mainan dan pernak pernik anak-anak perempuan.
Ada satu program yang saya tekankan, jika saya belikan dia Barbie seharga 5 Dollar maka 50 sen atau 10 persennya harus masuk tabungan untuk berbagi. Terutama untuk anak-anak di Indonesia yang kurang mampu. Dan jika sudah terkumpul, maka kami kirimkan lewat wesel pos.
Beginilah cara saya mengajari berbagi. Koleksi boneka juga tetap berbagi... dan saya ibunya juga kebagian main bersama rumah-rumahan dan boneka-bonekaan :).
Love it ! keren banget bisa koleksi segitu banyak :D Tambahin lagi dong gambarnya, pengen lihat lebih banyak koleksinya :D
Terimakasih yg Sisca komennya dan supportnya serta doanya...:). Btw, namanya mengingatkan saya pada seorang dokter beken di Bandung, dokter Knoch namanya papanya Kang Barry Prima yg aktor laga :)...sekali lagi thx ya Tante Sisca kt Sarah anak kami :)
Salam
Bi Willy...
huaaa.. kereeen bgt konsepnya.. apalagi pas baca yang bikin katalog *histeris* sarah emang special ^.^ mudah2an cita2nya kesampean yaaa chayaaang...
Cousin Ninit (kt Sarah) hatur nuhun ya doanya..Amin :) salam buat 3A Kak Adhit, Ade Alde dan Ade Arza :)
Oops maaf typo error maksud saya Almaviva...namanya bagus ya..seperti nama Latin...kehidupan yg tinggi dan indah...Amin :)