Martial Arts dan Mental Fitness pada Anak
Apakah urban Mama pernah mendengar istilah 'Martial Arts'? Atau mungkin ada anggota keluarga atau si kecil yang mengikuti olahraga martial arts? Martial arts atau seni bela diri merupakan salah satu jenis kesenian yang timbul sebagai salah satu cara seseorang untuk mempertahankan atau membela diri. Ada beberapa jenis olahraga yang termasuk dalam martial arts, seperti taekwondo, wushu, karate, pencak silat, boxing, muay thai, aikido, dan lain sebagainya. Beberapa waktu lalu, saya mengikuti webinar yang diadakan oleh Thunder11, yang menghadirkan narasumber psikolog Dian Kusumawati, M.Psi dan coach Taufik Krishna selaku mantan atlet dan pelatih nasional taekwondo. Di webinar tersebut, para narasumber membahas mengenal mental fitness pada anak serta kaitannya dengan seni bela diri martial arts.
Apa yang dimaksud dengan mental fitness? Menurut narasumber, mental fitness merupakan kondisi mental yang fit atau sehat. Dengan kondisi mental yang sehat, maka akan memunculkan pandangan yang positif dalam pemikiran, tindakan, serta perasaan. Ternyata olahraga martial arts sangat berperan dalam pembentukan mental fitness pada anak. Berikut penjelasan beberapa poin dari psikolog Bunda Dian:
1. Manfaat martial arts pada:
a. Tubuh (body): bagaimana martial arts menstimulasi seluruh tubuh anak. Gerakan-gerakan olahraga seni bela diri tentu berpengaruh pada kesehatan fisik, keseimbangan, koordinasi gerak, fleksibilitas gerak, kekuatan otot, endurance atau ketahanan, serta mencegah cedera.
b. Pikiran (mind): melatih mindset dan sikap yang lebih positif, fokus dan jelas dalam tujuan (intention & attention), mengembangkan kemampuan otak dalam beradaptasi dengan hal-hal baru, fokus pada proses, fokos dalam berpikir, serta berani mencari solusi.
c. Emosi: bagaimana mengontrol emosi. Proses yang terjadi adalah melatih kontrol diri (self control), dapat bersahabat dengan diri sendiri dan lingkungan. Anak yang mengikuti olahraga martial arts dilatih untuk mampu menghargai proses, memunculkan hormon endorfin dan serotonin yang mampu menstabilkan emosi dan memunculkan emosi positif. Latihan martial arts mendorong rasa ingin tahu dan sikap optimis. Misalnya, dalam olahraga taekwondo, anak akan berusaha untuk berlatih, menghapal gerakan-gerakan baru dan bersemangat untuk mengikuti kenaikan sabuk. Anak akan belajar lebih sabar, bisa mengurangi kecemasan dan perasaan tertekan.
d. Jiwa (spirit): bagaimana nilai-nilai secara lengkap (complete value system) berpengaruh pada anak. Misalnya, menghargai dan hormat pada senior, pelatih dan teman-teman seperguruan, serta tidak sombong. Menghargai perbedaan, disiplin, serta mendorong anak untuk menjadi lebih baik. Sikap ini bisa terlihat misalnya saat anak mengikuti kejuaraan, anak akan menganggap lawan di dalam arena namun mereka tetap berteman di luar arena.
2. Dampak positif martial arts pada perilaku anak diantaranya adalah lebih tenang, tidak mudah panik, memiliki self esteem yang tinggi, kemampuan interaksi sosial, mampu beradaptasi dan memecahkan masalah, kemampuan dalam team work dan team player, memiliki kemampuan leadership, lebih disiplin dan bertanggung jawab, serta siap untuk berkompetisi. Disiplin dalam martial arts bukan tentang hukuman, tetapi bagaimana melatih mental anak dan memperisiapkan anak untuk mengembangkan kebiasaan baik dan memiliki kemauan yang kuat untuk melakukan hal yang benar.
3. Tujuan utama dari mental fitness adalah untuk menumbuhkan kebiasaan hidup yang sehat dan positif, dan juga meningkatkan kebugaran fisiknya. Ini juga penting untuk individu dewasa yang juga membutuhkan mental fitness, untuk memperoleh keseimbangan dan kebahagiaan dalam pekerjaan, kehidupan pribadi serta pertemanan sosial.
Ternyata martial arts itu manfaatnya banyak ya, terutama untuk mental fitness anak. Martial arts atau seni bela diri itu bukan semata-mata berbicara tentang memukul, menendang, menjatuhkan atau mengalahkan lawan. Jika dilatih dengan tepat, martial arts akan membantu pembentukan karakter, terutama dalam menemukan keseimbangan antara mind, body & spirit pada anak. Apakah martial arts akan memicu perilaku agresif pada anak? Tentu tidak. Jika urban Mama tertarik untuk untuk mengikutsertakan si kecil pada olahraga seni bela diri, Thunder11 dapat jadi pilihan urban Mama dan Papa.
Selamat hari Olahraga Nasional!
0 Comments