Memanfaatkan Ruang dan Taman Rumah Sebagai Sarana Belajar Anak
Setiap anak memiliki insting belajar yang kuat. Salah satu tugas orangtua adalah memfasilitasinya. Sebagai orangtua yang sering kali menghabiskan waktu di rumah, saya merasa perlu untuk memanfaatkan apa yang tersedia di rumah sebagai sarana belajar yang dapat menstimulasi imajinasi dan perkembangannya. Beberapa literatur saya coba baca untuk memberikan ide dalam memanfaatkan rumah sebagai sarana belajar. Salah satu di antaranya, buku Smarter Than You Think (Gordon-Cooper,2013) yang cukup membuka mata saya akan hal-hal yang tadinya terlihat biasa saja di sekitar rumah menjadi menarik untuk dieksplorasi bersama anak. Dipaparkan bagaimana setiap rumah sebenarnya berpotensi memaksimalkan perkembangan intelektual, fisik dan spritual anak-anak. Apa yang ada disekitar rumah bisa menjadi alat belajar yang ternyata cukup mengasyikkan. Ruang-ruang di dalam rumah bisa menjadi laboratorium belajar anak dengan tema dan cara yang berbeda-beda.
Dapur
Sering kali anak-anak dilarang untuk ikut ke dapur karena dianggap tempat yang kotor atau berbahaya. Padahal, bila dilakukan dengan pengawasan yang baik, dapur adalah laboratorium yang sempurna untuk anak. Di dapur, anak dengan mudah mengakses air, pendingin, alat-alat masak, bumbu dapur serta berbagai macam jenis bahan makanan. Anak-anak dapat belajar perubahan bentuk zat (misalkan dari membeku ke mencair) dan belajar berbagai perbedaan zat (cair, padat dan gas). Kita juga dapat memberitahukan jenis makanan yang sehat untuk dikonsumsi sembari menjelaskan dari daerah mana saja makanan berasal dan bagaimana cuaca serta kondisi lahannya. Tanpa sadar kita bisa mengajarkan dasar geografi dari dapur rumah.
Mengajak anak memasak bersama, dapat mengajari anak berhitung dengan menakar bahan masakan yang digunakan serta belajar mengikuti instruksi resep makanan. Anak-anak akan belajar bahwa ada format dan metode khusus untuk menyelesaikan suatu tugas. Merekapun akan belajar pentingnya kronologi (karena bila tidak mengikuti instruksi resep hasil akan mejadi tidak baik). Anak-anak dapat pula mencoba menulis resep buatannya untuk mengasah kreativitasnya.
Kamar Mandi
Menjadi tempat yang tepat untuk mengeksplorasi air, gelembung, dan sabun. Anak-anak dapat mempelajari bagaimana air mengisi suatu wadah atau bagaimana barang bisa mengambang dan tenggelam dalam air. Hal ini dapat memberikan pelajaran mengenai berat dan volume. Kegaiatan mandi juga waktu yang tepat untuk melatih kemampuan bahasa dengan bernyanyi (biasanya saya berpura-pura memainkan cerita menjadi bajak laut, ikan atau putri duyung).
Ruang Keluarga
Ruang keluarga bisa menjadi tempat yang nyaman untuk membaca bagi anak-anak serta tempat yang tepat untuk menampilkan karyanya di depan anggota keluarga. Menyediakan rak buku, kursi, atau bantal khusus untuk anak membaca dapat menumbuhkan kegemaran anak membaca di rumah. Di ruang keluarga biasanya ada televisi atau DVD player, hal ini tidak melulu berdampak jelek bila bisa menyiasatinya dan membatasinya. Orangtua dapat berdiskusi dengan anak tentang film kesukaannya dan bersama-sama membuat suatu aktivitas terkait dengan film tersebut. Misalnya, membuat boneka tangan dengan karakter kartun kesukaannya. Hal ini bisa mengajarkan seni, teknologi, dan peran dalam satu waktu.
Ruang Makan
Ruang makan adalah tempat yang paling baik untuk mengajarkan seni bercakap-cakap dan etika ketika makan. Pastikan ada waktu tertentu untuk makan bersama setiap minggunya dengan melibatkan anak dalam menyiapkannya. Sesekali dapat pula makan dengan tema tertentu seperti menyiapkan peralatan makan dengan ornamen binatang buatan tangan atau vas bunga meja makan hasil rangkaian sendiri. Hal ini dapat mengasah kreativitas anak.
Kamar Tidur
Setiap anak butuh waktu tenang dan memikirkan ide-ide dalam dirinya. Kamar menjadi tempat yang tepat untuk anak-anak belajar menenangkan diri. Usahakan barang-barang tidak berserakan di kamar tidur. Tempatkan barang anak pada wadah yang mudah diakses namun rapi. Ajak anak untuk ikut menatanya seperti dengan memberi label nama pada barang atau wadahnya. Hal ini dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengorganisir dan memberikan ruang tidur yang dapat meningkatkan kemampuan literasinya.
Halaman Rumah
Halaman rumah adalah tempat untuk beraktifitas luar ruangan yang aman dalam mengeksplorasi alam. Anak-anak dapat dengan nyaman belajar tentang perilaku serangga dan burung (apa yang dimakan dan dimana mereka tinggal), mempelajari bagian-bagian tumbuhan dan mempelajari pergantian cuaca. Menanam dan merawat tanaman bersama anak dengan mendiskusikan pentingnya tanaman bagi kehidupan, mengajarkan anak pentingnya melestarikan lingkungan. Melihat hewan dan tumbuhan juga dapat meningkatkan kecerdasan spritualnya dengan mengenalkan konsep tuhan melalui kebesaran ciptaan-Nya.
Setiap rumah memiliki ruang, alat, dan kegiatan yang berbeda. Apa yang diajabarkan di atas hanya sedikit contoh hal-hal yang bisa dieksplorasi dari rumah. Ketika mencoba beberapa panduan di atas, saya menemukan banyak hal lain di dalam rumah yang ternyata menarik untuk dijadikan kegiatan belajar. Hal ini mungkin karena setiap rumah memiliki “keistimewaan”nya dan tentunya bisa menghasilkan pembelajaran yang beragam.
Betul sekali bunda, jadi Kita tetap bisa melakukan pekerjaan rumah tangga sambil ngajarin anak
wuihh bener ya ternyata rumah memang tempat yang baik untuk belajar juga, ga hanya di sekolah. tfs ya mom
wah terima kasih tulisannya mama Arsetyanita, ijin share ya di sosial media.
wahhh iya banget nih... bener kata cindy, suka ngga ngeh sama area di rumah yang padahal bisa jadi sesuatu yang seru untuk anak belajar. mama Arsetyanita keren dehhh rajiiin banget jadi anak bisa "belajar" tanpa sadar. keren!
terimakasih .. ini ibunya juga sekalian belajar terus tanpa sadar..hehe
Kadang kita suka nggak ngeh ya, kalau bagian di rumah pun bisa menjadi sarana belajar anak-anak.
Terima kasih artikelnya ya mama Arsetyanita :)
sama2, semoga manfaat ya