Menyusui Hingga Dua Tahun Lebih
Saya sering mendapatkan komentar negatif ketika beberapa ibu melihat saya yang sedang menyusui Yoona (27 bulan) di nursing room,
"Kok masih ASI bu, anaknya kan udah gede?"
"Emang bagus ya ASInya?"
"Bukannya kalau udah 2 tahun ASI udah mulai basi dan gizinya gak bagus?"
... dan sederetan pertanyaan lainnya.
Saya kadang membalas dengan senyuman saja. Ya, saat ini saya belum berhasil untuk weaning with love ke Yoona, putri kedua saya. Bukannya saya tidak ingin mencoba, tetapi belum berhasil saja. Beberapa kali saya meninggalkan Yoona keluar kota, saya pikir mungkin dengan saya bepergian dan tidak ada di sampingnya dia bisa 'lupa' untuk menyusu langsung. Ternyata tidak. Ketika saya di rumah, Yoona kembali menangis dan meminta untuk disusui. Ada beberapa saran lainnya seperti payudara diberi dedaunan pahit atau pewarna lainnya supaya Yoona enggan untuk menyusu, namun ini belum saya praktikkan. Saya tidak ingin moment indah ini berakhir dengan kisah yang kurang menyenangkan untuk Yoona.
Saya pun rajin membaca forum dan artikel tentang menyusui anak yang usianya lebih dari dua tahun (extended breastfeeding). Ada beberapa poin yang ingin saya bagi di sini mengenai manfaat extended breastfeeding:
Anak tidak mudah sakit dibanding anak seusianya yang tidak mendapatkan ASI. Saya merasakan ini, Yoona yang masih ASI hingga saat ini alhamdulillah jarang sakit. Meski Yoona sudah mendapatkan sebagian besar nutrisi dari makanan padat yang dia makan sehari-hari, namun ASI masih menyediakan kalori, kekebelan untuk anak, vitamin dan enzim yang dibutuhkan. Beberapa penelitian juga mengatakan hal serupa:
- Anak balita yang disusui antara usia 16 dan 30 bulan telah terbukti lebih jarang mengalami sakit dan kalaupun sakit, durasinya lebih singkat dibandingkan dengan anak-anak yang tidak disusui. (Gulick, 1986).
- Zat Antibodi banyak terdapat di dalam ASI pada saat menyusu”. Faktanya faktor imunitas meningkat pada tahun kedua dan pada saat menyapih (Goldman 1983, Goldman & Goldblum 1983, Institute of Medicine 1991).
- Menurut WHO, "Peningkatan kecil saja pada tingkat menyusui/pemberian ASI, dapat mencegah sampai dengan 10% dari seluruh angka kematian anak di bawah usia 5 tahun: Menyusui/pemberian ASI memiliki peran yang esensial dan peran yang kadang diabaikan dalam perawatan dan pencegahan penyakit pada anak.
- Menurut Elizabeth N. Baldwin, Esq. dalam 'Extended Breastfeeding and the Law': "Menyusui adalah suatu cara yang hangat dan penuh cinta untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan balita dan anak-anak. Tidak hanya menyusui menyenangkan bagi mereka, tapi juga meningkatkan energi mereka; juga menenangkan keputusasaan mereka, luka dan memar, dan stres yang timbul setiap hari dari masa anak-anak usia dini. Tambahan lagi, menyusui melebihi usia bayi, membantu anak melakukan peralihan secara bertahap menuju masa anak-anak mereka.”
- Baldwin melanjutkan: "Memenuhi kebutuhan anak akan ketergantungan adalah kunci untuk menolong mereka mencapai kemandirian. Tiap anak akan bertumbuh dan akan meninggalkan kebutuhan akan ketergantungan ini pada jadwal unik mereka masing-masing.” Anak-anak yang mencapai kemandirian dalam waktunya sendiri akan merasa lebih aman dalam kemandiriannya itu dibandingkan mereka yang kemandiriannya dipaksakan sebelum waktunya.
- http://www.babycenter.com/0_extended-nursing-is-it-for-you_8496.bc
- http://kellymom.com/ages/older-infant/ebf-benefits/#Immunological
Saya juga masih nyusui nih si kk usia 25 bulan dan adik 4bulan..masih bisa nyimpan asip juga.
Enjoy it while it lasts ya Peh... bener kata Ella, nanti bakal kangen haha! gw juga dikomenin hal yg sama waktu Alma masih disusuin pas umur 2 tahun. Yah, kita yg paling tahu kebutuhan anak2 kita, pede aja deh ya hehe.
Semangat Ipeh dan Yoona :*
owh.. Yoona udah mau disapih yaa cantik, semangat ya peh!
----
sidtaaaa… apa kabar? kangen!
terima kasih urban mama, semoga kita bisa berhasil menyapih anak tersayang dengan cinta ya. Tetap semangat *peluk satu-satu*