Mommy Me Time

Setelah setahun bersama anak-anak menyusul suami tinggal di negara padang pasir ini, saya akhirnya mendapatkan teman yang berwujud nyata. Bukannya bermaksud menakut-nakuti, tapi terus terang selama ini teman-teman saya kebanyakan berwujud virtual yang hanya bisa menemani saya lewat Bbm atau jaringan situs sosial. Anak teman saya ini kebetulan bermain dan belajar di nursery yang sama dengan anak sulung saya yang berumur tiga tahun. Lewat nursery itu juga kami bisa berkenalan.

Tentu saja saya antusias sekali ketika kami akhirnya sepakat mewujudkan rencana kami sebulan lalu untuk sesekali bertemu sekadar minum kopi sambil mengobrol. Kebetulan apartemen saya berada tepat bagian belakang sebuah mal sehingga kami memutuskan untuk bertemu di kedai kopi langganan saya di mal tersebut.

Saya sengaja memilih hari ini karena bertepatan dengan hari libur mingguan suami saya sehingga anak-anak bisa ditinggal bersamanya. Kebetulan juga Kenzie, anak sulung saya, sedang tidak masuk sekolah. Jadi hari ini adalah harinya saya dan sekaligus juga harinya suami saya untuk menghabiskan waktu bertiga saja bersama anak-anak.

Pukul sebelas saya sudah berada di kedai kopi tersebut. Anak-anak sempat menangis meraung-raung minta ikut ketika saya meninggalkan apartemen beberapa menit sebelumnya. Sambil memesan kopi saya seakan-akan masih bisa mendengarkan suara tangisan Kenzie dan Alvaro yang memanggil-manggil ingin ikut keluar bersama saya. Sesaat saya sempat ragu apakah suami saya bisa menangani mereka. Ketika saya baru saja duduk, suami saya mengirimkan foto Alvaro yang menangis tersedu-sedu.

Tapi saya menguatkan hati saya dan sedikit berusaha meyakinkan diri saya sendiri bahwa suami saya pasti bisa membuat anak-anak tertawa. Bukannya saya tega, tetapi saya merasa bahwa saya pantas mendapatkan waktu untuk sendiri walaupun hanya dua jam saja, tanpa pekerjaan rumah tangga, tanpa dipusingkan oleh kedua anak saya yang berlarian ke sana kemari, dan hiruk pikuk hal-hal rumah tangga lainnya.

Saya sudah menghabiskan sehari-harinya dengan sangat intensif selalu bersama kedua buah hati saya yang lucu-lucu itu. Lalu setiap hari mengurusi seluruh pekerjaan rumah seperti membersihkan lantai, mencuci piring, menyetrika, dan sebagainya. Jadi saya rasa waktu dua jam untuk menyegarkan diri, mengobrol bersama teman, dan sedikit window shopping adalah waktu yang pantas saya dapatkan sekali-sekali.

Untungnya suami saya bisa mengerti dan justru mendukung hal tersebut. Ia tahu kalau saya juga butuh teman dan butuh hiburan. Apalagi semenjak berhenti bekerja setahun lalu dan memutuskan untuk menetap bersamanya di sini saya praktis tak punya kegiatan apa pun di luar rumah.

Terus terang waktu yang hanya dua jam itu terasa sangat cepat berlalu. Saya sangat menikmati sekali. Sedikit rasa bersalah yang sempat timbul karena tidak mengajak anak-anak saya telah hilang, karena akhirnya saya bisa meyakinkan diri sendiri: I deserved this!

Ketika kembali ke apartemen, suami saya membukakan pintu dengan wajah mengantuk. Ternyata ia telah berhasil menidurkan anak-anak sampai ia sendiri pun ikut tertidur. Bravo untuk suami saya!

Related Tags : ,

23 Comments

  1. avatar
    bunda nana July 11, 2012 11:37 am

    Harus mulai bs meneguhkan hati ni ... Udah lama kayaknya gak me time ...huhuhu

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    swisty May 27, 2012 9:16 pm

    Ya ampuuuuun! Big hug for "teman-teman seperjuangan!". Hihi.

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    niniek rofiani May 24, 2012 3:42 pm

    @mommyMinjee: numpang ngakak baca commentnya. berderai air mata bener gue twiterrannya sempet ya jam 12 malam, browsing, makan dengan tenang adalah kemewahan betooolll ha ha. ke bioskop sama suami, waduh sudah lupa kapan terakhir ke bioskop :D rasanya sudah 2 tahunan deh...busyeet.

    setuju, kalo kitanya suntuk ngurus rumah, efekenya juga ke anak2 n suami juga,

    karena gue masih kerja, mee time kadang dipas pasin pas hari jumat, pas rehat kantor agak panjang, bisa nyalon lah...

    1. avatar
      shelomita May 27, 2012 6:31 am

      Enak tuh bisa nyalon... aku udah lama gak ke salon..huwaaa T__T

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  4. avatar
    Littledragon May 23, 2012 9:01 pm

    Naluriii keibuan + ke-pedean klo ank2 bakalan nangis atau apa klo gk ada kita. Padahal ank2 enjoy gk ada mommynya, hihiihii...

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    Dinny Pratami May 23, 2012 8:53 pm

    Ahhh ternyata memang wajar ya prasaan ga tenang & feelin guilty pas kita pergi tanpa anak. Gw msh aja sering mrasa gt, ga tega ninggalin anak, pdhl cm sesekali aja me time-nya. Hikss..
    Suami gw brkali2 myakinkan klo I really deserved that, stlh rutinitas yg mlelahkan stiap harinya. Pdhl klo kita tinggal jg anknya santai aja, ga rewel.
    Para ibu2 mrasa begitu mgkin krn ud addicted ke anknya nihh.. Hihihi..

    1. avatar

      As .