Okiedog, Thank God We Found You

Sejak hamil, minat mencari diaper bag itu seperti on-off relationship. Kadang napsu menggebu-gebu, kadang saya beranggapan lebih baik memakai tas besar dan beli organizer aja. Apalagi papanya Audrey yang cenderung nggak mau repot. Lihat sana-sini di semua online shop. Tanya kanan-kiri di semua toko bayi di ITC. Baca dari atas sampe bawah di forum TUM.

Akhirnya pilihan jatuh ke Okiedog. Jangan tanya kenapa pilih itu. As simple as lagi main ke toko bayi di ITC, suami lihat suatu tas, bilang ke mas-mas penjaga toko, dan jreenggg...naksir lah dia. Katanya kalau bawa tas itu tetep berasa gagah. Ah dasar bapak-bapak. Jadilah kami membeli diaper bag Okiedog Bliss Metro 2011. Waktu melihat aja sudah puas, ternyata setelah memakainya kami lebih puas lagi. Apalagi terdapat changing mat, thermal bag buat botol (meski ASIX, kadang-kadang bawa botol isi ASIP juga kalau pergi sebentar), wet bag, dan clip untuk digantungkan di stroller, jadi posisi tasnya nggak akan melorot (pas banget posisinya di stroller Cocolatte Trip).

Sekarang bayi mungil kami, Audrey yang usianya 1 bulan 18 hari, punya diaper bag keren! Okiedog ini selalu standby dengan segala rupa isinya.

Kurang lebih ini isi diaper bag-nya Audrey:

• 1 baby wipes.


• 1 pack tissue.


• 2 tempat bedak (bedak badan-muka dan pantat dipisah).


• 1 onesies.


• 1 set piyama.


• 2 baju kancing depan.


• 1 celana pendek.


• 10 dispo diaper.


• 3 popok kain (fungsinya untuk alas ganti pampers, ditaruh di atas changing mat, jadi kalau pup / pipisnya keluar pas pampers ditarik, menyerap ke kain karena changing mat-nya licin, takut suka geser ke atas kena baju deh).


• minyak telon/minyak kayu putih/sisir.


• 1 mainan singa yang ada lagunya.


• Nggak lupa juga ada buku konsultasi + kartu rumah sakitnya Audrey, jadi kalau harus ke RS tanpa mamanya, si eyang yang dititipin bisa langsung pergi dengan semua keperluannya di dalam diaper bag. :)

Memang yang namanya diaper bag tanpa sadar jadi salah satu perintilan bayi yang penting buat dibawa. Mungkin supaya nggak rebutan sama suami beli yang mana, sepakat dulu saja tentang beberapa hal:

1. Siapa yang bawa diaper bag most of the time (kalau bapaknya, ya si ibu ngalah jangan cari model yang trendy. Kalau ibunya, bapaknya jangan ngotot minta model macho kecuali masing-masing punya selera yang sama).


2. Kemana si bayi akan sering pergi (kalau memang baru akan ngajak pergi jauh-jauh pas sudah masuk 1 tahun, mungkin belum perlu beli diaper bag segede gambreng yang pakai roda).


3. Budget yang tersedia (dengan semakin banyaknya pilihan diaper bag, harus bijak juga untuk memilih yang tepat tapi sesuai budget).

[caption id="" align="alignleft" width="240" caption="Audrey's Diaper bag"][/caption]

[caption id="" align="alignleft" width="240" caption="Okiedog on cocolatte trip"][/caption]