Taman Bermain

Sejak usia 1 tahun Fathin sudah bersekolah. Sebenarnya program untuk bersekolah ini saya tidak direncakan. Ketika saya pindah rumah, tetangga saya, Ibu Nely, memperkenalkan taman bermain yang beliau kelola yaitu Baby’s Playhouse. Saya tertarik dengan program yang beliau ceritakan, kebetulan keluarga saya juga baru pindah, saya berpikir tempat ini bagus sebagai wahana sosialisasi untuk saya dan alhasil jadilah Fathin bersekolah.

Penempatan kelas dibagi berdasarkan usia, Fathin masuk ke kelas Rabbit untuk usia 1 sampai 2 tahun. Di Baby’s Playhouse Fathin banyak belajar, mulai dari bernyanyi, menari, bermain, belajar untuk berbagi, belajar disiplin dan bersosialisasi. Belajar displin juga diterapkan kepada orang tua dan pengasuh, mulai dari disiplin membawa bekal makan yang harus sama, mengumpulkan barang bekas hingga dilarang menggunakan pernak pernik pada saat sekolah.

Konsep belajar yang sederhana namun sangat edukatif membuat saya jatuh cinta sama taman bermain ini. Setahun belajar dan bermain disini, Fathin sudah bisa melakukan banyak hal, mulai dari menyanyi lagu anak-anak hingga lagu daerah seperti Apuse, Suwe ora jamu, Sarinande, bahkan saat ini Fathin sudah hafal lagu Apuse. Untuk pendidikan agama juga bagus, bahkan sejak usia 2 tahun Fathin sudah bia menghafal doa makan dan doa tidur. Untuk permainan edukasi, Fathin diajarkan banyak hal, berkebun, mengupas telur, membuat handphone dari kotak susu. Orang tua juga dilibatkan dalm hal ini, saya pernah diminta membuat pot bunga, terbuat dari kaleng dan harus digambar dan diwarnai sesuai keinginan, that was fun, I was so excited!

Puncaknya, Baby’s Playhouse mengadakan pentas seni, dimana setiap kelas harus menampilkan aksi panggung. Kelas Fathin, Rabbit menyanyikan lagu Ambilkan bulan dan Libur Telah Tiba diiringi dengan gerakan layaknya drama musical. Sesekali saya sempatkan diri untuk mengantar Fathin ke sekolah untuk melihat anak-anak latihan, lucu sekali,  super duper berantakan, semua bergaya sesuka hati dan tentu saja diringi dengan tagisan di sana-sisi. Sementara orang tua dan pengantar sibuk mengarahkan agar anak asuh mereka fokus.

Ketika hari H tiba, sudah bisa diprediksi, sebagian anak ada yang menangis, melakukan aksi panggung semaunya dan sebagian menari dengan baik. Awalnya saya sempat khawatir apakah Fathin barani untuk tampil didepan orang banyak dan menari. Tapi Alhamdulillah Fathin sangat pintar, mulai dari naik panggung dengan “pede”nya, menari, yang pasti semua gerakan tarinya sesuai latihan. Saya bangga sekali melihat aksi panggung Fathin, Good Job my girl. Ini loh Foto Fathin waktu berakasi di panggung… Sebenarnya saya membawa kamera tapi ternyata baterainya habis, sayang sekali, jadilah saya jempat jepret seadanya dengan kamera handphone.

*) Fathin adalah yang saya lingkari