The Best For Nayara

Jujur, di awal kehamilan saya getol browsing mengenai susu formula apa yang paling baik untuk diberikan untuk Nayara (3mo). Lingkungan sekitar yang semua menggunakan susu formula lah cukup mempengaruhi saya. Mulai dari ipar, sepupu, teman bahkan tetangga berlomba-lomba menawarkan susu formula yang mereka pakai dengan iming-iming: “Pakai ini aja, Met. Biar anakmu gemuk, sehat kaya anakku”. Atau “Susu ini lho Met bisa bikin pinter”.

Tetapi justru karena kerajinan saya browsing susu formula itulah yang menyadarkan saya susu terbaik untuk Nayara, tak lain dan tak bukan, adalah ASI.

Di trimester akhir kehamilan, saya berusaha meyakinkan suami dan keluarga (mama saya terutama) bahwa saya menginginkan ASI untuk anak saya kelak. Syukurlah, keinginan saya didukung penuh. Perlengkapan menyusui seperti breastpump (sampai 3 buah!), cooler bag, icegel, breastpad, botol-botol kaca penampung ASIP, semua dibelikan oleh suami dan mama.

Pada waktu melahirkan secara caesar karena severe oligohydramnion dengan usia kehamilan baru menginjak minggu ke-35, saya sudah sangat cemas bila ASI tidak keluar apalagi karena saya termasuk malas melakukan massage pada waktu hamil. Alhamdulilah, ASI keluar langsung begitu selesai operasi.

Masalah mulai datang ketika Nayara terlihat kuning di hari ke-4. Bilirubinnya mencapai 15 dan harus difototerapi. Supaya fototerapinya efisien, saya harus memerah ASI untuk diberikan menggunakan sendok. Saya ikut menemani Nayara di rumah sakit selama masa fototerapi. Setelah beberapa hari fototerapi, bilirubin turun, kami pulang dari rumah sakit. Ternyata, di hari ke 9, Nayara kembali kuning, dan harus difototerapi lagi. Bilirubinnya waktu itu mencapai 26mg/dl. Ini kembali terulang di usia Naya yang ke-21 hari dan sebulan. Kadar bilirubin tertinggi yang pernah dicapai adalah 27mg/dl. Tentu saja saya cemas dan sedih. Hampir 1,5 bulan Nayara harus difototerapi. Proses menyusui pun jadi sulit karena Nayara lebih banyak minum ASIP daripada menyusui langsung. Keadaan saya yang sendirian pasca melahirkan (suami dinas di luar pulau, orang tua saya sakit, mertua sedang di luar kota) sepertinya mempengaruhi produksi ASI saya. Lelah luar biasa menemani Nayara fototerapi di rumah sakit, lelah pasca operasi dan belum ada babysitter saat itu membuat saya stress.

Karena kebutuhan Nayara yang meningkat akibat panas dari fototerapi, saya pernah mengalami kekurangan ASIP. ASI saya yang hanya keluar 5-10ml waktu dipompa tidak sepadan dengan kebutuhan Nayara yang saat itu bisa 2-3x lipatnya. Akhirnya saya mencari donor ASI, kebetulan adalah sepupu saya yang juga baru melahirkan 3 hari sebelum saya.

Kuningnya Nayara didiagnosis sebagai Breastmilk Jaundice. Kuning akibat ASI. Karena kasihan melihat cucunya bolak-balik masuk rumah sakit untuk difototerapi, mama saya yang sudah sembuh dari sakitnya dan bisa menemani saya selama suami tidak di rumah pun bolak-balik meminta saya untuk tidak memberikan ASI, tapi berdasarkan buku-buku kesehatan, konsultasi dengan konselor laktasi (bahkan saya nekad sok kenal sok dekat mengirimkan email kepada Jack Newman), saya keukeuh untuk tetap memberikan ASI.

Syukurlah, setelah hampir 1,5 bulan difototerapi, Nayara tidak lagi kuning. Saya bisa mulai mendisiplinkan diri untuk menyimpan ASIP. Kira-kira 2-3jam sekali di luar jam menyusui, saya pumping untuk mulai stock ASIP. Tidak seperti orang lain yang sekali pumpin bisa mendapat ratusan cc, saya hanya bisa mendapat maksimal 20cc perkali pumping. Segala macam makanan atau suplemen sudah dicoba, tapi memang mentok di situ entah kenapa. Saya pantang menyerah. Pasti bisa dan harus bisa. Jadilah, hasil pumping yang cuma 20cc itu saya kumpulkan sedikit demi sedikit, lalu digabung untuk disimpan dalam freezer.

Mama saya sempat gemas karena melihat saya begitu ngototnya, sampai melupakan waktu istirahat. Beliau meminta agar saya memberikan susu formula di malam hari agar saya bisa tidur, baru ASI saat pagi sampai sore hari. Untungnya, mama saya tipe open-minded. Saya printkan jurnal-jurnal kesehatan tentang pentingnya ASI eksklusif, eh akhirnya mama malah membelikan saya deep freezer khusus untuk ASIP.

Setiap kali saya merasa bosan pumping 2-3jam sekali karena jadi tidak bisa tidur tenang lebih dari 2 jam, mau pergi kemana pun harus pasang stopwatch untuk reminder pumping, saya tinggal melihat foto Nayara yang sehat, lucu dan hilanglah sudah keletihan atau kebosanan itu. Malah saya pun jadi semakin semangat pumping untuk menabung ASIP.

Cuti sekolah saya sebentar lagi berakhir. Semoga stock ASIP yang saya kumpulkan dengan penuh perjuangan ini bisa cukup menenangkan hati saat harus meninggalkan Nayara untuk bersekolah. Apalagi karena saya akan sering meninggalkan Nayara karena harus dinas jaga lebih dari 24 jam.

Bismillah, semoga Allah SWT memberi saya kesabaran yang besar, dan saya bisa tetap telaten menyusui dan pumping sampai 2 tahun kelak. Atau bahkan lebih. Amin. Doakan ya! :)

56 Comments

  1. avatar
    Kartika Maharani September 26, 2019 5:50 pm

    hai mba meta..mau tanya apa ada dampak bilirubin tinggi dengan pertumbuhan anak? saya khawatir krn anak saya jg bilirubinnya tinggi sampai 26. Saya baca2 artikel luar bs menyebabkan keterlambatan bicara.

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Desty Prasasti June 26, 2012 11:04 am

    Hi mbak meta,, hebat euy,,jd bikin makin smangat :)

    Btw,nanya donk..bersihin bunga es yg nempel d freezernya gmn ya? Secara udh penuh gt stocknya.. Thx before :)

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Andini Pramono February 29, 2012 12:56 pm

    mbak Meta, salam kenal...

    aku juga di sby, insyaAllah 2 bln lg lahiran. Minta info dulu lahiran dimana? Soalnya kemungkinan aku juga SC, tapi pingin bisa IMD juga. Makasiihh :)

    1. avatar
      Meta Hanindita March 22, 2012 1:06 pm

      Halo mbak, kutwit aja yaaa

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  4. avatar
    Aline Jihan Putranto January 25, 2012 3:41 pm

    mbak metaaaa....
    you are my inspiration..
    dikantor aku cuma ngepompa 50ml kanan kiri
    1 botol ajah..dan dirumah, aku ASI jg sufor juga..
    tapi, karena suka ngrasa asinya kurang, jadi
    perbandingan antara sufor ama asi, banyakan sufornya

    asi saya baru keluar seminggu lebih, itupun gak nyampe 20 ml
    dan sampe skrg klo dipompa lagi, dptnya 50 ml..krg lebihnya..
    sedih juga, gak bisa ekslusif..
    tapi tetep ajah, aku positive ASI hrus keluar,
    dedeknya dari lahir ampe skrg (2 bln)
    alhmdulillah gpp,,cuma kmrn pilek kyk radang pernafasan dikasih obat tetes hidung..
    lahirnya 2,5kg skrg udh 4 kg...

    pernah waktu itu, dikasih asi aja
    beratnya gak nambah2,,malah kyknya kurus..

    krn kurang itulah aku tmbah sufor
    dari lahir memang sudah kenal sufor..(SGM)

    OKAY,,SEMANGAT ASIIII


    semoga aku smakin smangat ngasih asi terus

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    syifarah December 30, 2011 11:08 am

    Salam kenal bunda Meta.....
    I'm proud of you, 20ml tiap merah tp bisa konsisten n stoknya bisa penuh kaya gitu. Duh jd malu hati aku kurang konsisten jadwal merahnya, selalu kejar tayang, merah hari ini untuk besok. Sampai2 akhirnya dibantu donor asi oleh seorang teman. Padahal sekali merah bisa 50-100ml tp aku nggak disiplin merahnya. Well, jd semangat tuk disiplinkan diri nih.
    Thanks for sharing yooo

    1. avatar
      Meta Hanindita June 9, 2012 8:20 pm

      Sama2 mbak:)

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .