Tips dan Trik Optimalkan ASI Perah

Fatimah Berliana Monika Konselor Laktasi & La Leche League (LLL) Leader of Rochester South NY, US. Lulusan S1 Fakultas Teknik Sipil&Perencanaan ITB & S2 Magister Manajemen Universitas Indonesia.

Pekan ASI Dunia tahun ini mengusung tema: Menyusui dan Bekerja. Mari Kita Sukseskan! Berbagai kegiatan menarik diadakan selama Pekan ASI Dunia di berbagai negara tidak terkecuali di Indonesia. The Urban Mama hari Sabtu tgl 8 Agustus 2015 lalu mengadakan Seminar Breastfeeding di Jakarta. Saya membawakan materi tips dan trik optimalkan hasil ASI perah yang sebenarnya tidak hanya bermanfaat bagi mama bekerja tapi juga untuk mama yang tidak bekerja tapi perlu memerah, baik rutin maupun tidak rutin.

Dengan menguasai manajemen laktasi yang benar, mama bekerja tidak perlu ragu dan khawatir dapat terus memberikan ASI pada sang buah hati hingga usia 2 tahun atau lebih.

Nah berikut ini beberapa tips dan trik optimalkan hasil ASI perah yang dapat dicoba:

1. Pahami prinsip produksi & pengeluaran ASI serta kapasitas penyimpanan ASI di dalam payudara

Sekeadar mengingatkan Mama mengenai pentingnya kedua hormon yang berperan dalam proses produksi (hormon prolaktin) dan pengeluaran ASI (hormon oksitosin). Silakan baca tulisan lama saya di sini. Jadi tidak ada yang namanya shortcut alias jalan pintas seperti mengonsumsi berbagai booster ASI supaya produksi ASI banyak, tetapi Mama tidak memerah/menyusui dan mengosongkan payudara dengan baik.

Pastikan tidak ada hal-hal yang dapat menghambat kedua hormon tersebut baik itu karena manajemen laktasi yang tidak baik (termasuk pengosongan payudara yang tidak baik), adanya penyakit/kelainan anatomi payudara termasuk riwayat trauma pada payudara, konsumsi obat-obatan tertentu termasuk beberapa jenis metoda kontrasepsi hormonal, atau juga kelelahan, stres, dll.

Selain itu, besar kecilnya payudara tidak mempengaruhi produksi ASI. Setiap mama dikaruniai kapasitas penyimpanan ASI dalam payudara yang berbeda (bahkan antar payudara pun berbeda), tetapi besar kecilnya kapasitas penyimpanan ASI tersebut tidak menjadi masalah selama bayi menyusu sesuai keinginannya atau bila Mama memerah, frekuensi memerah minimal memperhatikan besarnya kapasitas penyimpanan ASI Mama. Misalnya Mama yang dikaruniai kapasitas besar cukup memerah per 3 jam sementara yang dikaruniai kapasitas kecil perlu menambah frekuensi memerahnya.

2. Persiapan sebelum mulai memerah

Selain practice makes perfect, persiapan juga sangat penting karena akan membantu dan mempercepat terjadinya LDR. Beberapa persiapan yang perlu Mama lakukan antara lain:


  • Siapkan hal-hal yang membantu Mama rileks seperti: foto/rekaman suara/video anak, makanan minuman favorit, lantunan musik lembut/Al Quran bagi yang beragama Islam, dll.

  • Jangan lupa untuk mencuci tangan dan mempersiapkan peralatan pompa dan wadah ASI perah yang sudah bersih dan kering.

  • Duduk bersandar tegak/condong sedikit ke depan karena gravitasi membantu pengeluaran ASI.

  • Kompres hangat payudara menggunakan lap kecil yang direndam air hangat. Bila memerah di rumah maka pundak dan punggung juga dapat dikompres hangat.

  • Pijat payudara dengan lembut, difokuskan pada area payudara yang lebih keras/ada gumpalan.


3. Pasca memerah dengan alat pompa baik itu manual/elektrik, lanjutkan memijat payudara dan perah dengan tangan.

Sejak melahirkan Mama perlu menguasai teknik perah dengan tangan yang berguna untuk pengosongan payudara yang lebih optimal. Selain itu, kapan pun Mama tidak dapat memerah dengan alat pompa (misalnya tidak ada aliran listrik, baterai habis, komponen pompa rusak/hilang/tidak terbawa), Mama tetap dapat memerah.

Dapat dilihat pada gambar di bawah ini bahwa pasca memerah dengan alat pompa dilanjutkan dengan memijat payudara lalu memerah dengan tangan dengan teknik yang baik maka hasil ASI perah yang didapat bahkan lebih banyak dari hasil perah dengan alat pompa.

Bila Mama belum menguasai teknik perah tangan yang baik, segera minta bantuan konselor menyusui.

4. Tandem Nursing Pumping (Menyusui dan memerah bersamaan dengan alat pompa) saat bersama bayi.

Mama memosisikan bayi dengan posisi Football Hold/Clutch seperti gambar di bawah ini, dan payudara yang tidak disusui diperah secara bersamaan dengan alat. Teknik ini dapat menstimulasi LDR di kedua payudara dan LDR dapat terjadi lebih dari 1 x.

[caption id="attachment_109518" align="alignnone" width="620" caption="Mama Lerina, ibu bekerja yang memberikan ASI kepada si kembar Max & Lex. Menerapkan tips Tandem Nursing Pumping saat si kembar tidak menyusu langsung bersama dan 2x memerah pada dini hari."][/caption]

5. Atur Frekuensi/Jadwal Memerah


  • Upayakan Mama yang tidak bersama bayi sekitar 8-10 jam perlu memerah paling tidak sebanyak 3 x saat: tiba di kantor bila jarak rumah ke kantor jauh, saat istirahat siang, saat waktu Ashar/sebelum pulang. Harap diingat Mama dengan kapasitas penyimpanan ASI dalam payudara yang kecil perlu menambah frekuensi perah. Mama sebaiknya tidak melewatkan jadwal memerah (skip pumping). Payudara yang tidak dikosongkan (tidak disusui/diperah) dalam jangka waktu  5 jam/lebih karena dapat menurunkan produksi ASI (no demand = no supply).

  • Per sesi memerah (per payudara/tandem), seperti halnya menyusui yang efektif tidak lama, maksimal selama 25-30 menit.

  • Tidak melewatkan waktu memerah pada dini hari saat kadar hormon prolaktin sangat tinggi (peak prolactin level).


6. Teknik Hands On Pumping/HOP (Menekan/memijat payudara saat sedang dipompa dengan alat)

Jane Morton & koleganya mempublikasikan teknik ini di Journal of Perinatology tahun 2009. Teknik HOP dapat meningkatkan hasil ASI perah hingga 48 %, selain itu dapat meningkatkan kandungan lemak dan kalori dari ASI perah tersebut.

Teknik ini dapat dilakukan pada 1 payudara (1 tangan memegang alat pompa, tangan yang lain yang melakukan HOP) atau melakukan HOP langsung pada kedua payudara yang diperah bersamaan, tentu Mama mengenakan hands free pumping bra. Pastikan bahwa corong pompa/flange ukurannya tepat dan nyaman, hindari corong pompa yang ukurannya terlalu kecil untuk puting dan payudara Mama. Hal lain, fokuskan penekanan payudara/pemijatan payudara saat sedang memerah dengan alat di area payudara yang masih keras/ada gumpalan. Lepaskan tekanan/hentikan pijatan pasca ASI menyembur/LDR yang kedua dst. Selesai melakukan teknik HOP dilanjutkan dengan teknik no 3 (lanjutkan dengan memijat payudara dan memerah dengan tangan).

Video panduan teknik Hands On Pumping dari Stanford School of Medicine bisa dilihat di sini.

Mama yang berada di kondisi Oversupply / Hiperlaktasi tidak disarankan menjalankan teknik-teknik di atas dan perlu bantuan untuk mengatasi hiperlaktasinya.

[caption id="attachment_109520" align="alignnone" width="500" caption="Mama Ratih, Operator Dumptruck di Sorowako menerapkan tips memerah pasca menyusui"][/caption]

Semoga teknik-teknik di atas dapat dicoba. Terus berlatih (practice makes perfect), konsisten, berpikiran positif dan tetap semangat!

Happy breastfeeding #WBW2015 #pekanASIsedunia

37 Comments

  1. avatar
    Ratih Putri November 1, 2018 11:36 pm

    Moms, mau tanya klo utk ASIP yg diambil sejam yg lalu misalnya, tidak sengaja tercampur dgn yg sejam berikutnya, apa boleh diberikan pada baby atau lebih baik buang saja?

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    shinta sri utami December 1, 2015 3:29 pm

    Salam kenal smua sy newbi nih,,

    mau tanya tiap kali perah kenapa ya kok hasilnya dikit. pakai pompa satu jam paling dapet 80-100ml aja. padahal PD sering keras malahan klo lagi pompa kiri kanan netes..

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Nike Melinda November 28, 2015 2:49 am

    Detail banget dan sangat bermanfaat mba monik

    Poin ke 5 ini bener banget ya. Pengalaman pas anak pertama, klo frekuensi pumping berantakan,produksi jadi turun

    Sekarang sudah 1 bulan dari kelahiran anak kedua dan berusaha stok asi bisa lebih banyak dari stok anak pertama pas kerja nanti

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Andayani November 25, 2015 10:13 pm

    Alhamdulillah mbak..kuantitas asi dan asip sy sudah meningkat. Walaupun belum penuh banget..tapi saya sudah merasa PD saya bengkak..ada gumpalan2. Makasih mbak ya..

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    Fatimah Berliana Monika November 23, 2015 3:12 pm

    Maaf ketinggalan ini bacaan power pumping :

    http://www.pregnancy.com.au/breastfeeding/breastfeeding_information/increasing-breast-milk-supply-power-pumping.shtml

    -Monik

    1. avatar

      As .