#TUMBreastfeeding Seminar: Breastfeeding and Work, Let’s Make it Work!
Menutup Pekan ASI Sedunia, Sabtu 8 Agustus 2015 di Down Town Bistro Landmark Tower Jakarta, The Urban Mama mengadakan Breastfeeding Seminar dengan tema Breastfeeding and Work, Let’s Make it Work! Breastfeeding Seminar yang disponsori oleh Cordlife Indonesia dan Babymoov Indonesia ini menghadirkan dua nara sumber yang juga merupakan TUMExpert: Mama Anna Surti Ariani (Nina), dan Mama Fatimah Berliana Monika (Monik).
Mama Anna Surti Ariani yang akrab dipanggil Nina adalah seorang psikolog yang memiliki minat besar terhadap dunia keluarga. Pada sesi pertama, Mama Nina berbagi tentang 'Sukses Menyusui dengan Trik-Trik Psikologis'. Berikut beberapa hal yang disampaikan oleh Mama Nina:
Manfaat menyusui:
- Fisik: Untuk kesehatan bayi dan untuk meningkatkan kemampuan oromotor (kemampuan mulut dan rahang untuk mengunyah dan menelan). Kemampuan ini perlu saat bayi belajar makan makanan padat dan berbicara.
- Kognitif: Meningkatkan kecerdasan.
- Bahasa: Meningkatkan kemampuan berbicara
- Emosi: Meningkatkan bonding dan attachment. Bonding adalah membuat ikatan, terjadi di minggu pertama kehidupan bayi, sifatnya membantu anak, hasilnya yang penting selesai, misal ibu menyusui bayi sambil main gadget; sedangkan Attachment adalah proses timbal balik antara ibu dan anak, butuh proses yang lebih lama sekitar 3 tahun, melibatkan hubungan emosional dan menikmati momen.
- Sosial: Stimulasi sosial bayi pertama kali dalam kehidupannya adalah saat menyusu pada ibu.
Masalah psikologis dalam menyusui dan cara mengatasinya:
- Mitos. Apakah bayi yang terus menerus menangis artinya lapar? Tidak selalu lho, mungkin saja bayi merasa tidak nyaman atau bahkan sakit. Maka sebaiknya kita mencari informasi yang benar dari sumber terpercaya.
- Tidak didukung. Ingat bahwa yang perlu menyusu adalah bayi kita, yakinlah bahwa kita tahu yang terbaik untuk bayi kita dan tetaplah menyusui. Selalu percaya diri bahwa kita memberikan yang terbaik, yaitu ASI!
- Pemahaman yang berbeda dengan orangtua atau mertua. Carikan informasi terkini tentang ASI melalui artikel, ajak bicara dengan bahasa orangtua atau mertua, ajak ke konselor laktasi bersama.
- RS tempat melahirkan tidak mendukung ASI. Sebelum melahirkan, cari informasi rumah bersalin yang mendukung pemberian ASI karena hal tersebut merupakan hak kita untuk mendapatkan pelayanan terbaik. Berkenalan dengan tenaga kesehatan dan ingatkan bahwa kita ingin memberikan ASI eksklusif.
- Suami kurang mendukung. Bila suami kurang mendukung, perbaiki komunikasi, cari teman sesama ayah yang mendukung ASI dan tidak perlu mengomel agar suami tidak terusik egonya.
- Bekerja, bisakah menyusui? Busui yang bekerja perlu memahami dan menguasai tehnik perah dan menyimpan ASI, manajemen waktu yang baik (saat bekerja di kantor fokus 100%, saat di rumah fokus menjadi ibu 100%), ajari caregiver di rumah cara pemberian ASI perah.
- Malu untuk terlihat menyusui. Tidak perlu maluuntuk menyusui, lakukan saja karena menyusui adalah hal yang normal, yaitu memberi makan bayi.
- Bayi menolak ASI. Mungkin saja bayi kita masih kenyang, atau bayi ingin melakukan kegiatan lain. Tidak berarti selamanya akan menolak, juga bukan berarti kita Ibu yang gagal. Beri bayi dan diri kita sendiri waktu dan alihkan dengan kegiatan lain, lalu coba lagi untuk menyusui.
- Cemas tidak dapat menyusui. Kurangi kecemasan dengan melakukan teknik relaksasi, menjauhi sumber kecemasan, mencari informasi yang benar, mencari dukungan sesama orangtua yang menyusui.
- Kompetisi antar orang tua. Selalu percaya diri, jadikan orangtua lain sebagai inspirasi, bukan lawan. Perbedaan pendapat dengan orangtua yang lain adalah hal yang wajar, karena masing-masing orangtua adalah orang yang paling tahu tentang hal yang terbaik bagi bayi kita.
- Gangguan setelah melahirkan dan selama menyusui. Cara menangani Baby Blues : istirahat cukup agar tubuh fit. Cara menangani Post Partum Depression: konsultasi dengan psikolog. Cara menangani Post Partum Psycosis: konsultasi dengan psikolog dan psikiater.
- Bingung menyapih. Lakukan penyapihan secara bertahap; misalnya bayi hanya boleh menyusu saat malam hari dan hanya di rumah, jadi kalau sedang berada di luar rumah maka bayi tidak menyusu.
Trik agar sukses menyusui:
- Percaya diri: Kenali tujuan kita menyusui, pilih orang dan hal yang ingin kita dengar, perbedaan pendapat adalah hal yang normal.
- Kesiapan menjadi orang tua atau memiliki anak: Miliki hubungan yang baik dengan pasangan, fisik sehat, siap dana dan fasilitas, emosi stabil, bebas dari luka masa lalu, siap berbagi dan berkorban.
- Nikmati segala proses menjadi orangtua.
- Cari dukungan dari pasangan, keluarga, sahabat, tempat bekerja, komunitas, dan lingkungan sekitar.
- Ajak agar orang lain mendukung kita.
Menutup sesi pertama ini Mama Nina menambahkan bahwa menjadi orangtua bukan hanya tentang menyusui, namun menyusui adalah salah satu bagian terpenting dari menjadi orangtua di usia dini.
Acara dilanjutkan dengan makan siang dan penjelasan mengenai “Meta Screen” yang disampaikan oleh dr. Nur Aisyah dari Cordlife Indonesia dilanjutkan dengan “Cooking Baby Food” yang disampaikan oleh Mas Indra Zakharia dari Babymoov Indonesia.
Mama Fatimah Berliana Monika yang akrab dipanggil Monik mengisi sesi kedua dan menjelaskan tentang 'Tips dan Trik Sukses Memerah dan Ruang Laktasi'. Mama Monik adalah Konselor Laktasi dan La Leche League Leader of Rochester South NY, US. Ia juga menulis Buku Pintar ASI dan Menyusui. Dari penjelasan mama Monik, berikut ini beberapa tips & trik optimalkan hasil ASI perah yang dapat urban Mama coba:
- Pahami prinsip produksi & pengeluaran ASI serta kapasitas penyimpanan ASI di dalam payudara. Tidak ada jalan pintas seperti mengkonsumsi berbagai booster ASI supaya produksi ASI banyak tetapi Mama tidak memerah atau menyusui & mengosongkan payudara dengan baik. Besar kecilnya payudara tidak mempengaruhi produksi ASI.
- Persiapan sebelum mulai memerah membantu dan mempercepat terjadinya LDR. Beberapa persiapan yang perlu Mama lakukan diantaranya menyiapkan hal-hal yang membantu Mama rileks seperti foto, rekaman suara, video anak, makanan minuman favorit, lantunan music, dll. Mencuci tangan dan mempersiapkan peralatan pompa & wadah ASI perah yang sudah bersih dan kering, duduk bersandar tegak atau condong sedikit ke depan , mengompres payudara menggunakan lap kecil yang direndam air hangat. Memiijat payudara dengan lembut, difokuskan pada area payudara yang lebih keras atau terdapat gumpalan.
- Pasca memerah dengan alat pompa manual ataupun elektrik, lanjutkan memijat payudara dan perah dengan tangan. Segera setelah melahirkan, minta ajari teknik perah dengan tangan dan kuasai teknik perah dengan tangan untuk pengosongan payudara yang lebih optimal. Karena kapanpun Mama tidak dapat memerah dengan alat pompa (misalnya tidak ada aliran listrik, baterai habis, komponen pompa rusak/hilang/tidak terbawa) maka Mama tetap dapat memerah ASI.
- Tandem Nursing Pumping (Menyusui dan memerah bersamaan dengan alat pompa) saat bersama bayi. Teknik ini dapat menstimulasi LDR di kedua payudara dan LDR dapat terjadi lebih dari satu kali.
- Atur frekuensi dan jadwal memerah ASI. Bila Mama meninggalkan bayi sekitar 8-10 jam maka Mama perlu memerah setidaknya 3 kali saat tiba di kantor bila jarak rumah ke kantor jauh, saat istirahat siang, dan sore hari sebelum pulang. Sebaiknya Mama tidak melewatkan jadwal karena payudara yang tidak dikosongkan dalam jangka waktu lebih dari 5 jam akan mudah turun produksi ASInya. Lama memerah maksimal 30 menit. Jangan lewatkan memerah ASI pada dini hari karena saat itu kadar hormon prolaktin sangat tinggi.
- Teknik Hands On Pumping (HOP, menekan/memijat payudara saat sedang dipompa dengan alat). Teknik HOP ini dapat meningkatkan hasil ASI perah sampai 48 %, dan dapat meningkatkan kandungan lemak dan kalori dari ASI perah tersebut.
Bagi mama yang berada di kondisi Oversupply atau Hiperlaktasi tidak disarankan menjalankan teknik-teknik di atas; mama perlu bantuan khusus untuk mengatasi kondisi hiperlaktasi tersebut.
Menutup sesi kedua ini Mama Monik menekankan bahwa menyusui dan memerah ASI tidak boleh menimbulkan rasa sakit. Jika Mama merasakan sakit, maka cari tahu penyebabnya, perbaiki tekniknya, dan berkonsultasi dengan Konselor Laktasi. ASI tidak langsung keluar lancar deras begitu saja, bersabarlah. Kita perlu banyak belajar, praktik, dan banyak bersabar selama menyusui dan memerah ASI untuk buah hati. Luruskan niat bahwa kita menyusui dan memerah ASI untuk memberikan yang terbaik bagi buah hati, nikmati prosesnya.
Terima kasih untuk dua nara sumber para Expert Mama Nina dan Mama Monik yang sudah meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dan tips di TUM Breastfeeding Seminar kali ini. Terima kasih untuk Cordlife Indonesia, Babymoov Indonesia, Mothercare Indonesia & ELC Indonesia, Bebefreezer, Casa Elana, dan Mamaway Indonesia dan Down Town Bistro Jakarta yang sudah mendukung acara ini. Terima kasih juga untuk seluruh Urban Mama dan Papa atas support dan kehadirannya di acara ini. Semoga kita sukses dalam proses menjadi orangtua dan menyusui, dan semoga acara ini dapat membantu para Mama yang bekerja dan beraktivitas di mana saja, di rumah ataupun di luar rumah agar sukses dalam memberikan ASI untuk buah hatinya.
Menyusui dan bekerja, mari sukseskan!
adain lagi dong acara2 yang keren & narsum yang keren juga
TUM juara deh bikin acara bagus & sarat ilmu begini :D
senang sekali bisa mengadakan acara ini. nara sumbernya luar biasaaa! terima kasih atas ilmunya yaaa mama nina & mama monik.
Keren banget acaranya! Sayang banget gak bisa datang... padahal pengen banget ketemu Nina dan Monik!
acaranya oke, narasumber kece (mama Nina & Mama Monik), goodie bag plus voucher jangan ditanya yaaa... ;p
berbagi mengenai ASI memang selalu menarik buat para orang tua, sayang kemarin hanya ikut 1 sesi saja, krn ada acara lain, semoga bisa join lagi dilain kesempatan (kode keras)