Vaksinasi Kanker Serviks



dr. Riyana Kadarsari, SpOG
Pendidikan: S1 FK Universitas Indonesia

Obgyn di RS Sariasih Ciledug dan RSB Permata Sarana Husada Pamulang. Menikah, dan baru saja melahirkan anak ketiganya di awal May 2010.

 

Q: Halo Dokter Riyana,

 

Hi Dok, saya sering melihat banner mengenai kanker serviks di rumah sakit. Apakah vaksinasi kanker serviks itu penting?
Jika ya, apa saja yang harus disiapkan dan kira-kira berapa ya harganya?

 

Terima kasih ya, Dok :)

 


A:  Hi urban Mama,

 

Mengingat kanker serviks sampai saat ini adalah kanker peringkat pertama yang mengancam kaum perempuan, maka upaya pencegahannya menjadi sangat penting. Seperti kita ketahui, penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papiloma Virus (HPV) tipe onkogenik (terutama tipe 16 dan 18). Infeksi ini diketahui penularan utamanya melalui kontak kulit dengan kulit melalui hubungan seksual. Infeksi virus ini sebetulnya sebagian besar oleh tubuh kita akan dilawan, namun sebagian lagi menetap (persisten) dan membuat perubahan pada sel-sel di mulut rahim. Perubahan ini memakan waktu antara 3-17 tahun menjadi ganas. Kanker serviks adalah salah satu kanker yg jika terdeteksi secara dini, angka kesembuhannya sangat tinggi. Sementara jika terdeteksi pada stadium lanjut maka selain menyebabkan kematian, pengobatannya pun akan sangat mahal baik operasi maupun kemoradiasi. Belum lagi komplikasi akibat pengobatannya.

 

Untuk itu pencegahan merupakan satu-satunya jalan. Ada pencegahan primer yaitu kita mencegah masuknya infeksi HPV dengan melakukan vaksinasi terhadap HPV, tubuh kita disuntik zat protein yang mirip virus ini dan merangsang terbentuknya antibodi yang tinggi untuk melawan infeksi HPV. Sedangkan pencegahan sekunder adalah dengan cara papsmir teratur atau IVA. Secara berkala mulut rahim kita "diintip", diambil apusan selnya dan dilihat adakah perubahan sel mulut rahim, papsmir ini harus berkala, jika tidak maka manfaatnya sangat rendah.

 

Vaksin saat ini di Indonesia tersedia 2 macam yaitu cervarix dan gardasil. Masing-masing memiliki keunggulan, untuk pemilihannya bisa didiskusikan langsung dengan dokter kandungan urban Mama.

 

Mengenai harga tentunya bervariasi mengingat sediaan obat, pastinya ada pajak di rumah sakit. Satu paket terdiri dari 3 kali penyuntikan. Kira-kira range harga 1 vaksinnya sekitar 600-800 ribu rupiah (tergantung merk dan rumah sakit). Memang saat ini mungkin masih mahal tapi jika dibandingkan dengan risiko kanker serviks rasanya harga segitu tidak akan terlalu mahal.

 

Bagi perempuan yang belum melakukan aktivitas seksual bisa langsung vaksin, sejak usia 10 tahun. Namun untuk perempuan yang sudah seksual aktif sebaiknya papsmir terlebih dahulu untuk mendeteksi apakah kita sudah terinfeksi atau belum dengan HPV ini. Jika normal kita bisa melakukan vaksin.

 

Tidak ada waktu khusus untuk melakukan vaksin. Mudah-mudahan membantu ya :) Ayo! Mari cegah kanker serviks!

 

--

 

if you have question to our resident doctor, please don't hesitate to send it to us.

7 Comments

  1. avatar
    Vannisa November 23, 2010 5:14 pm

    Mau tanya boleh kan =) , ak ibu baru ni anak aku baru 5 bln,, ak skrg pakai KB spiral tp tiap hari flek aja ,,kira2 ada yg tau ga penyebabnya ? apa memang biasa spiral spt itu ..
    oia mengenai papsmear itu sakit ga sih ? sbaiknya dlakukan brp kali pertahun ?
    makasi...

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    thea rizkia November 17, 2010 9:53 am

    Alhamdulilah saya sudah komplit vaksinasi serviks bbrp bulan lalu. saya pake yang gardasil yang juga bisa disuntikkan kepada ibu menyusui seperti saya.

    oh iya, untuk para smart mums, saya juga ingin mengingatkan akan pentingnya pap smear. walau udah vaksin, tidak lantas pap smear mjd tidak berguna. pap smear tetap menjadi metode deteksi pertama pada kanker serviks. so, sangat disarankan kita pap smear setahun sekali.

    cheers,

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Zara November 16, 2010 7:38 pm

    ikut tanya juga bolehkah? Kalau udah pernah vaksinasi kanker serviks, apakah vaksinasinya perlu dilakukan lagi setelah jangka waktu tertentu? Makasih ya :)

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    nies mouna November 16, 2010 8:00 am

    dear dr.riyana...tfs ya dok...seperti yg tadi di RT di twitternya TUM mengenai pemakaian toilet duduk, saya juga ingin mempertanyakan mengenai risiko penggunaan toilet duduk, apakah meningkatkan risiko untuk menularkan virus HPV ini? karena saya (dan kebanyakan orang) kerap sekali menggunakan toilet duduk..trims sebelumnya ya dok...

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    tisa 'tisyonk' November 16, 2010 5:22 am

    TFS...
    Jadi masuk 'to do list' niy...

    1. avatar

      As .