Editors Corner

Saya memiliki kebiasaan untuk menonton 1 video TED di youtube setiap pagi. Suatu hari, saya menonton TEDxSF Mel Robbins, How to Stop Screwing Yourself.

Mel Robbins bertanya, what do you want?
Sesungguhnya untuk mendapatkan apa yang kita inginkan itu sederhana, simple.
Tidak mudah, tapi simple. Not easy but simple.

Memasuki tahun baru biasanya terselip harapan dan keinginan untuk menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Agama yang saya anut pun mengajarkan bahwa kita akan menjadi orang yang merugi bila kita tetap sama, tidak berubah menjadi manusia yang lebih baik.
Apakah urban Mama ingat, di ujung tahun 2014, rencana apa yang hendak diwujudkan di 2015?
Kini, kita sampai di tahun yang baru, apakah resolusi urban Mama tercapai?
Saya ikut senang bila iya, tapi bila belum semua terwujud, yang penting usaha sudah dilakukan (misalnya ingin lari Half Marathon tetapi Mama memutuskan untuk melakukannya di tahun 2016 karena latihan yang kurang maksimal).

Saya memiliki keinginan yang harus saya wujudkan di 2016. Saya tulis di jurnal yang saya miliki. Write them down. Kenapa penting untuk menuliskannya? Karena bagi saya ini semacam MOU dengan diri sendiri untuk memenuhi keinginan tersebut secara ofisial. Supaya saya tidak "melanggar" apa yang sudah saya tuliskan sendiri karena saya tahu kalau saya sangat lemah. Alasan untuk menunda dan tidak punya waktu sering muncul di depan pintu yang menghalang resolusi saya berjalan.

So, what do you want in 2016?

Coba untuk menuliskannya. Dunia tidak perlu tahu, mungkin cukup kita sendiri yang tahu. Setidaknya ini bisa menjadi pilihan yang lebih menarik daripada tidak punya resolusi dan go with the flow. Menurut Mel Robbins, diperlukan force untuk mewujudkan apa yang kita inginkan. Karena memang diperlukan kekuatan, tenaga, "memaksa diri", persisten untuk mendapatkan apa yang kita inginkan (remember, to get what you want is simple but not easy).

So, may the force be with you in 2016.

Aamiin.