Edible Finger Paint


Mengajak anak saya, Kira (22 bulan) melakukan aktivitas bermain dengan warna sebenarnya sudah dilakukan cukup lama. Krayon, spidol, pensil warna, kapur hingga cat air sudah pernah Kira coba. Sejauh ini dia paling suka dengan kapur. Mungkin karena bisa dipakai untuk corat-coret bebas di dinding kamar.

Nah, kali ini saya coba bikin cat sendiri. Sebenarnya sih saya bisa saja beli cat khusus yang aman buat anak, tapi saya sedang ingin coba membuatnya sendiri. Bahannya juga mudah didapat. Tinggal beli di supermarket. Jadi, setelah mencari resep membuat "edible finger paint" di beberapa blog. Saya coba untuk meramu sendiri dengan ukuran kira-kira aja. Ini dia!

Alat dan bahan:


  • 1 gelas tepung jagung

  • 3 gelas air

  • 2 sendok teh gula

  • 2 sendok teh garam

  • Pewarna makanan (saya pilih warna primer: kuning, merah, dan biru)

  • Mangkuk kecil atau piring plastik

  • Kertas ukuran besar (saya pakai kertas buku gambar A3)

  • Lembaran koran

  • Selotip


Cara membuatnya gampang. Campur semua bahan, kecuali pewarna, dalam satu panci. Masak sambil diaduk hingga mengental. Setelah itu bagi ke dalam mangkuk-mangkuk kecil. Sebenarnya bisa juga pakai gelas plastik, tapi saya sengaja mencari wadah yang mulutnya agak lebar supaya tangan anak lebih leluasa mengambil cat.



Setelah dibagi ke dalam beberapa mangkuk, teteskan pewarna makanan dan aduk hingga rata. Oh ya, pewarnanya cukup 2-3 tetes saja. Kita juga bisa mencampurkan dua atau tiga warna sekaligus supaya pilihan warna lebih beragam.

Lalu siapkan meja untuk menggambarnya. Saya sengaja pakai coffee table di teras belakang rumah karena tidak terlalu tinggi. Jadi Kira bisa main sambil duduk di kursi kecil atau berdiri. Lapisi permukaan meja dengan koran, lalu pasang kertas gambar di atasnya. Agar kertas tidak mudah bergeser, jangan lupa rekatkan kertas gambar dan koran tadi dengan selotip pada meja.


Saat saya mengajak Kira ke depan cat warna-warni ini, ia sempat ragu-ragu dan hanya menyentuh sedikit. Tapi saya tidakĀ  heran dengan reaksinya. Soalnya saat saya kenalkan dengan lilin/doh, ia juga perlu waktu untuk akhirnya mau untuk memainkannya. Kapan-kapan saya mau coba juga membuatnya dengan bahan lain, misalnya tepung terigu biasa. Ada juga yang menggunakan yoghurt. Selamat mencoba!

11 Comments

  1. avatar
    noveyu November 6, 2013 9:22 am

    betul lho mbak saya juga coba ...cat aman untuk ana.. nice artikel

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Chrisye Wenas October 3, 2013 4:53 pm

    woowww, good idea! tfs mba :) *mark as favorite*

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    nike prima October 1, 2013 1:32 pm

    teh ninit: yuk yuk bikin yuk mungkin bisa coba bikin dengan bahan lain :D
    Bunda Wiwit, Rani: Tos berjamaah! :))
    Zata: Thank you :)
    Seymour: Hmm usia berapa ya? dari setahun kurang dikit juga boleh sih kayaknya. kan untuk main-main sama ngelatih sensor.
    Cindy: Nah kalo aku waktu itu sekali pake, jadi abis itu dibuang. Jadi belum tau berapa lama. Bikinnya ga usah banyak-banyak aja. :D
    Cindy Vania: Thank you. Have fun! :)

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Cindy Vania October 1, 2013 1:22 am

    bikinnya gampang dan kebetulan semua bahan ada dirumah! besok mau coba bikin aah :))
    TFS ya ma..

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    fhcindy September 30, 2013 12:11 pm

    ma, catnya bisa tahan berapa lama ya? bisa disimpan ga kalo sisa?

    1. avatar

      As .