The Menthilis Project

Tidak seperti para Mama lainnya yang terampil dan selalu mengajak anak berkreasi untuk melatih motorik halusnya, saya sering kali merasa  tidak tahu harus mulai dari mana. Akibatnya bisa ditebak, Kilau sedikit kaku jika harus menggunakan gunting dibandingkan teman-teman seusianya. Apalagi Kilau akan segera masuk TK, di mana biasanya kemampuan motorik halus akan banyak dieksplorasi.

Untungnya, saya menemukan The Menthilis Project yang bisa menjadi solusi bagi ibu-ibu kurang terampil seperti saya. Ini adalah sebuah paket yang berisi alat dan bahan untuk beberapa kegiatan seperti art & craft, percobaan sains, permainan yang gunanya untuk melatih kreativitas, pola pikir, daya imajinasi bahkan logika anak-anak dengan cara yang menyenangkan. Setiap bulannya akan ada tema yang berbeda-beda. Di dalam boks itu  semua peralatan sudah disiapkan. Tidak perlu repot-repot membeli berbagai alat dan bahan, kita hanya tinggal berkreasi sesuai instruksinya. Mudah kan? Saya pun langsung semangat mencobanya.

Tema #1 ini adalah “Bermain dengan Serangga”, semua bahan yang disediakan terbungkus rapi. Perlengkapan dipisah-pisahkan per plastik, satu untuk membuat “Si Cemerlang Kunang” dan yang lain untuk membuat “Kebun Serangga”. Selain itu masih ada bonus proyek metamorfosis kupu-kupu yang ada di dalam buku panduan. Begitu melihat isi boxnya, Kilau langsung semangat  ingin membuat kebun serangga terlebih dahulu. Jadilah kami berdua memulai petualangan pertama dalam berkreasi.

Pekerjaan pertama adalah mengecat kepik dan lebah. Ternyata Kilau tidak protes sama sekali walaupun tangannya belepotan cat. Ia terlihat begitu menikmati dan serius sekali. Sambil menunggu kepik dan lebahnya kering, kami pun membuat  ulat. Kilau senang sekali memegang bola-bola hijau dan merah yang nantinya akan disatukan menjadi badan dan kepala ulatnya. Saya membantu mengelem dan Kilau yang menempelkan. Mukanya girang sekali begitu ulatnya jadi.

Kegiatan selanjutnya adalah membuat kebun. Kilau menolak untuk dibantu pada saat menggunting kain flanelnya. “Aku bisa, Bu,” katanya. Saya cukup terkejut juga melihatnya tidak sekaku dulu saat memegang gunting. Selesai membuat kebun, Kilau masih asyik menggunting bunga dan daun. Begitu ada instruksi untuk menulis ‘Kebun Serangga’, lalu Kilau berkata, “Tapi Bu, aku mau nulisnya: kebun binatang Kilau gitu ya, Bu.” Saya turuti keinginannya. Bagi saya, sedikit berbeda dari instruksi tidak akan jadi masalah, selama ia senang mengerjakannya. Saya bantu mengeja, lalu ia menuliskannya sendiri. Dan setelah semua isi kebun serangganya lengkap dan hasilnya seru. Kami berdua senang sekali!

Akhirnya kami berdua berhasil membuat sebuah kreasi untuk pertama kalinya dalam 4 tahun! Agak terlambat sih ya, tapi tidak ada kata terlambat untuk sesuatu yang baik bukan? Kilau pun bangga sekali dengan hasil karyanya. Setiap ada  yang berkunjung ke rumah, pasti ia akan memperlihatkannya dan langsung bercerita bahwa ia membuatnya sendiri dengan sedikit bantuan Ibu. Ternyata salah satu efek positif membuat proyek ini adalah membuat si anak jadi percaya akan kemampuannya sendiri.

Keesokan harinya, kami membuat craft kedua yaitu ‘Si Cemerlang Kunang’ alias kunang-kunang yang bisa menyala jika malam hari tiba. Kilau yang memang belum pernah melihat wujud asli kunang-kunang, sibuk bertanya, “Kenapa namanya kunang-kunang”, “Kenapa bisa nyala”, “Adanya di mana”. Untungnya, fakta tentang kunang-kunang pun sudah tersedia di buku. Jadi saya pun tidak perlu bingung menjawabnya.

Langkah-langkahnya pun sangat mudah untuk dilakukan. Kali ini saya hanya membantu melingkarkan antena di kepala kunang-kunang saja, bagian mengecat dan menempel dilakukan sendiri oleh Kilau. Malam hari pun jadi saat yang ditunggu-tunggu agar ia bisa bermain dengan mainan baru yang dibuatnya. Kilau senang sekali ketika melihat stiker glow in the dark yang ditempel di bagian sayap dan badannya bisa menyala di ruangan gelap. “Cool” katanya senang. Ini sangat bagus untuk melatih imajinasi si anak bukan? Setelah puas bermain, ia pun tak bosan-bosannya minta dibacakan buku panduan ‘Si Tupai’ yang berisi fakta-fakta unik seputar serangga. Gara-gara itu pula, bertambahlah topik obrolan favoritnya, yaitu seputar serangga!

Melihat semua paket dalam Menthilis Project membuat saya semakin mengerti pentingnya bermain sambil berkreasi seperti ini. Hasil akhirnya tentu saja kita menginginkan anak kita selalu aktif, ceria, lincah, dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, sesuai dengan arti menthilis itu sendiri dalam bahasa Jawa.    

Bagi saya pribadi, adanya Menthilis Project sangat membantu sekali untuk menstimulasi motorik halus serta koordinasi mata dan tangan Kilau. Tingkat kesulitannya pun memang disesuaikan  untuk  anak berusia 3-7 tahun. Kemasan minimalis berbentuk boks, membuatnya praktis untuk dibawa ke mana pun dan berguna untuk menyimpan semua perlengkapannya kembali, sekaligus memudahkan anak untuk membereskan mainannya sendiri.

16 Comments

  1. avatar
    Hapsari.Ayik July 21, 2014 1:47 pm

    jd dapet ide nih.. makasih share nya :)

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Anggia Bonyta July 16, 2014 9:07 pm

    @gabriella hahaha slamat pesen-pesen ya, Ella :D

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Gabriella F July 16, 2014 6:59 pm

    Keren deh ini! Langsung pengen pesan-pesan nih...

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Anggia Bonyta July 16, 2014 4:36 pm

    @bunda rizma hihihi cus lsg ke tkp ya hehe makasih banyak ya :)

    @aini sama-sama Aini...iya asik soalnya ga perlu effort, tinggal buka dan mainkan :D hehe makasih banyak ya :)

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    Retno Aini July 16, 2014 9:24 am

    Aaaa keren banget ini Menthilis project-nya... Tfs yaa Anggi! asik ya jadi kayak activity box gitu. Suka deh lihat foto2 Kilau yang happy banget ya ngerjain projectnya :D

    1. avatar

      As .