Traveling With A Toddler

[caption id="attachment_110354" align="aligncenter" width="498" caption="At The Cottesloe Beach"][/caption]

I want to share a bit about my experience on traveling with a toddle. Yes, Toddle is a word that I use (got it from blogger momma that I totally forgot her name), to describe my one year-old that is too big as a baby yet still a little too small for a toddler.

Our destination was Perth & surround, Western Australia. And our flight's duration was only 4 hours. Memang kalau dipikir tidak terlalu panjang, tapi saya rasa, itu pas buat kami yang baru pertama kali akan berlibur. Our past experiences were only 1-1.5 hour flight and it went pretty smooth. Pada saat itu, anak kami masih kurang dari satu tahun dan belum berjalan. Tentunya sangat berbeda saat dia berumur 1 tahun lebih 1 bulan, senang berlari dan memanjat.

The things that other mommas wrote on their blog is true.

Yes, I've been reading many traveling tips and it was really helpful. Saya lebih senang membaca tips dari luar karena saya senang melihat mereka yang selalu bisa bepergian dengan efisien. Jujur saja, para ibu di Indonesia cenderung ribet (termasuk saya), jadi saya mencoba untuk mengikuti mereka.

1. Choose your flight schedule wisely

Ya, ini penting sekali. Pilihlah jadwal penerbangan di saat anak akan tidur siang atau tidur malam. Kalau pun jam mereka masih berubah, kita sebagai ibu tentunya tahu biasanya setelah kegiatan apa atau berapa lama ia akan lelah. Hal itu bisa dijadikan patokan.

Saya kemarin mengambil flight jam 3 sore. Walaupun anak saya sempat tertidur saat saya mengantre imigrasi, akan tetapi saat di pesawat setelah ia kenyang dan puas bermain, ia pun kembali tidur.

Also, eat or drink during take off and landing

Inilah aturan dasar untuk semua ibu dan ayah dalam bepergian menggunakan pesawat. Hal ini mencegah telinga anak sakit dan tentunya mencegah ia rewel karena bagaimana pun makan merupakan kegiatan yang disukai anak.

Anak Anda picky eater? Sediakan snack atau minuman kesukaannya! Yes, as a treat.

2. Choosing the baby gear

Ini hal yang saya rasa sangat berpengaruh saat bepergian namun cenderung dianggap sepele. Stroller bisa menjadi alat yang sangat membantu atau menyusahkan buat para orangtua. Pilihlah stroller yang ringan dan kuat. Ringan karena kita akan sering mengangkatnya dan kokoh karena stroller harus masuk bagasi dan saya yakin stroller saya pasti dibanting-banting oleh petugas bandara.

Belum lagi kalau melakukan road trip, apabila stroller kita bulky dan membawa koper yang besar dan banyak, hati-hati dalam memilih mobil yang Anda sewa.

Saya cukup senang karena anak saya dapat tidur terlentang dengan nyaman di stroller karena posisi recline bisa sampai flat. Dan juga, stroller ini masih dapat saya angkat sendiri dan dapat terlipat umbrella fold, sehingga tidak bulky. Walaupun stroller ini panjang, tapi karena masih tipis, masih muat di bagasi mobil.

3. #Food, #food and #Lotsafood!

Setahu saya, semua anak lapar akan cranky dan semua anak yang kenyang akan happy and sleepy. Jadi, pastikan untuk selalu memiliki dan membawa makanan yang cukup selama perjalanan. Makanan ringan seperti roti dan biskuit sebaiknya selalu tersedia.

Untuk hari  keberangkatan dan pulang, pastikan kita sudah memiliki makanan untuk satu hari penuh. Ini menghindari situasi yang tidak diinginkan seperti pesawat delay.

Saya salah satu ibu yang tidak memberikan garam dan gula kepada anak sampai selama yang saya bisa. Jadi ketika ada rencana bepergian, saya mulai mencari tahu dan bertanya pengalaman para ibu lain. Singkat cerita, saya memutuskan untuk memberikan makanan yang saya makan pada anak dengan memesan di restoran. Memasak sudah lagi tidak menjadi pilihan karena terlalu repot. Namun, ketika menjalankan liburan saya menemukan kendala karena anak saya makan 5x sehari (3x makan berat dan 2x snack), saya dan suami mulai merasa perjalanan kami terhambat karena terlalu banyak berhenti dalam satu hari. Setelah melewati 2 hari, kami memutuskan untuk memberikan baby food yang dijual di supermarket. Jujur sebetulnya saya merasa sangat berat untuk memberikan ini, karena saya sebetulnya sangat menghindari baby food dalam kaleng. Namun, saya juga tidak ingin anak saya kelaparan karena ia cenderung makan lebih sedikit dan lebih jarang. Untungnya anak saya pun happy dengan makanannya.

[caption id="attachment_110366" align="aligncenter" width="500" caption="Our BnB Room"][/caption]

4. Hotel or BnB?


Saya dan suami sangat suka untuk tinggal di BnB. Kami tidak menyukai hotel karena kurangnya interaksi dengan orang lokal. Selain itu, tinggal di BnB biasanya ada fasilitas dapur atau pantry yang memudahkan Anda untuk menyiapkan makanan anak atau memncuci dan membersihkannya. Kami pun mendapat banyak rekomendasi tempat yang perlu dikunjungi dari host bnb kami. It was always a wonderful experience.

Namun, sisi positif dari hotel adalah lokasi yang biasanya di tangah kota, fasilitas yang sangat baik, breakfast yang sangat lezat dan biasanya hotel akan mengakomodasi segala kebutuhan kita. Bagi kami yang membawa anak, hotel tentunya akan sangat amat membantu. Tentunya hampir bagi semua anak, tinggal di hotel akan sangat menyenangkan dengan berbagai fasilitasnya.

[caption id="attachment_110355" align="aligncenter" width="500" caption="Our BnB Host recommend the route to explore Margaret River - Western Australia"][/caption]

5. Road trip, why not?

Untuk mengunjungi beberapa destinasi, saya paling suka jalan darat dengan mobil atau kereta. Saya dan suami bukan tipe yang suka untuk beberapa kali naik pesawat dalam satu trip liburan. Memang tentunya jadi akan sangat terbatas tempat tujuannya, mengingat dalam membawa anak, kami membatasi naik mobil hanya dengan waktu 3 jam untuk menghindari anak dari kebosanan.

Koper dan baby gear yang dibawa akan sangat menentukan tipe mobil apa yang perlu kita sewa atau apakah memungkinkan untuk bepergian dengan kereta. Jangan lupa untuk menyewa car seat apabila menyewa mobil, karena di negara lain, tidak menempatkan anak di car seat adalah perbuatan melanggar hukum.

 


6. We are on vacation, the rules at home stay at home.

Saya pernah membaca poin ini dari sharing di sebuah blog. Ternyata hal ini sangat membantu saya dan suami dalam bersenang-senang saat liburan bersama anak. Tentunya, tidak semua peraturan tidak berlaku, namun seperti makanan atau minuman yang dikonsumsi, bermain game atau gadget, menonton dan lainnya saya berikan agar bagi anak pun, ini terasa sebagai liburan.

Tentunya setiap orang tua memiliki preferensi yang berbeda. So, share with me if you would, what is the best choice for you and your tots? 

10 Comments

  1. avatar
    Enjiedee February 3, 2016 9:27 am

    Thanks unt tips nya mba Mel.. sungguh berguna sekali unt mamas yg mau liburan dgn toddler nya..

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Retno Aini September 29, 2015 5:51 pm

    Thanks yaa mbak Mel untuk tipsnya, kena bgt ni :D pasti berguna ni utk para mama yang mau bawa si toddler jalan2, biar semuanya enjoy selama acara liburan, hehe. Setuju banget2 sama aturan #6 & #3!

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    WiwiT September 29, 2015 8:23 am

    totally agree with "We are on vacation, the rules at home stay at home". Ini yang berlaku tiap kali kita liburan meski hanya jarak sejengkal dari rumah :D

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Angie Renata September 28, 2015 8:46 pm

    Waah, tipsnya lengkap banget. Meskipun anip udah ngga toddler lagi tipsnya masih bermanfaat terutama soal pemilihan hotel & flight preparation. TFS yaa :)

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    Gabriella F September 28, 2015 10:07 am

    Makasih untuk tips-tipsnya... pasti berguna untuk urban mama di sini...

    1. avatar

      As .