11 Hal Yang Harus Dipersiapkan Ibu Bekerja Agar Sukses Memberikan ASI
Bagi ibu bekerja yang baru punya bayi, hari-hari menjelang kembali masuk kantor itu kadang membuat nervous.
Bagaimana tidak, tiga bulan lebih meninggalkan kantor. Selama 3 bulan cuti melahirkan sibuk di dunia baru sebagai ibu baru, mengasuh bayi yang baru lahir. Begitu kembali ke kantor, rasanya campur aduk. Antara excited karena bakal menjalani hari-hari seperti dulu sebelum melahirkan namun sekaligus sedih karena harus meninggalkan si kecil di rumah.
Kalau memutuskan untuk memberikan ASI untuk si kecil, pasti kepikiran juga bagaimana caranya untuk memastikan si kecil tetap mendapatkan asupan ASI eksklusif. Nah, ada beberapa hal yang harus diketahui dan dipersiapkan ibu bekerja untuk sukses memberikan ASI kepada si kecil:
1. Pumping sedini mungkin
Walau rasanya ingin mesra-mesraan dulu dengan bayi kita di hari-hari awal setelah melahirkannya ke dunia, jangan sampai terlena. Ibu bekerja hanya punya waktu dua bulan saja untuk membuat stok ASIP. Dua mingguan setelah di rumah sudah bisa untuk mulai memompa stok ASIP. Jangan ditunda-tunda, agar nanti tidak kejar tayang. Kalau bisa dapat stoknya sampai 100 botol, bolehlah dibilang aman, karena pengalaman saya membuat stok 50 botol ternyaya masih harus kejar tayang. Produksi ASI masing-masing mama pastinya berbeda-beda, ada yang biasa saja, ada yang banyak. Ada yang dapat membuat banyak stok ASIP, ada yang nantinya kebutuhan bayi akan tertutupi dengan hasil pumping di kantor. Namun buat jaga-jaga, persiapkan saja stok ASIPnya sebanyak yang kita mampu.
2. Jangan abaikan setiap tetes ASI
Di awal-awal usai melahirkan, mungkin ASI kita masih sedikit. Tenang saja ya mama, jangan panik. Memang seperti itu kok. Karena kebutuhan bayi kita akan ASI juga masih sedikit, menyesuaikan ukuran perutnya.
[caption id="attachment_118453" align="alignnone" width="300" caption="(Gambar: www.llli.org)"][/caption]
Jadi kalau saat pumping hanya dapat 20ml, jangan langsung sedih, be happy saja. Taruh di botol, simpan stok 20 ml itu di kulkas bawah. Saat nanti si kecil tidur, mama dapat pumping lagi, dapat 20 ml simpan lagi. Lima kali pumping, dapat deh 1 botol ASIP. Gabungkan setelah suhunya sama, taruh di freezer & jadikan stok yang nanti untuk dikonsumsi awal. Lumayan bukan, dapat 1 botol stok ASIP.
3. Lakukan dengan bahagia
Sudah sering sekali ya kita dengar kalau ibunya bahagia, mudah-mudahan ASI jadi gampang keluar. Ini ada benarnya. Walaupun mau nyetok ASIP, jangan sampai kegiatan pumping menjadi beban. Memang, saat awal-awal punya bayi itu mama bakal lelah sekali, kalau ada kesempatan saat bayi tidur inginnya pasti kita ikut tidur juga, boro-boro memikirkan pumping. But it's ok, ini wajar kok. Jangan merasa bersalah. Kalau kita mengantuk, ya tidur saja, jangan paksakan pumping. Kalau dipaksakan malah nanti dapatnya juga sedikit, yang ada kita sendiri yang sedih, dongkol dan jadi kepikiran.
4. Pelajari trik-trik pumping
Salah satu pertanyaan yang pernah saya dengar: kapan dong bisa pumping, wong anakku menyusu terus?
Pasti mama pernah terpikir demikian. Bagaimana mau pumping kalau anaknya menyusu terus. Mama bisa melakukan cara ini, saya juga dapat dari tips orang lain: Saat menyusui bayi, susui sebelah payudara saja. Sedangkan payudara yang satunya nanti untuk kita pumping. Walau hanya disusui sebelah, bayi tetap dapat semua kebutuhannya kok. Tidak perlu khawatir dengan mitos payudara kiri isinya minuman, payudara kanan isinya makanan, itu mitosnya tidaklah benar. Namun harap diingat ya mama, misalnya tadi si bayi diberi ASI dari payudara kanan, nanti saat menyusui berikutnya tukar beri dari yang sebelah kiri.
Cara lain yang mama dapat coba juga adalah pumping saat payudara penuh (terima kasih tipsnya, @annisasatriana!) agar hasil maksimal. Setelah pumping, baru si bayi disusui. Jangan khawatir payudara akan kosong, ingat prinsip supply-demand ya mama, karena kalau bayi mulai menghisap ASInya nanti ASI akan diproduksi lagi kok.
Saat cuti ini, mama dapat coba lakukan pumping minimal 4 kali sehari. Waktunya bisa diatur sendiri-sendiri, kalau saya dimulai pukul 10 pagi saat bayi tidur, lalu pukul 2 siang sambil nonton TV atau cek akun media sosial, dilanjutkan pukul 5 sore sambil menunggu suami pulang, dan jam 10 malam saat si bayi sudah tidur. Kalau mama sanggup bangun malam untuk pumping pukul 2 pagi dini hari ya silakan saja, mungkin saat bayinya terbangun malam. Atau sekalian disambung lagi pumping setelah sholat subuh. Lebih dari itu? ya silahkan saja, namun ingat: pikirkan waktu istirahat kita juga, jangan sampai gara-gara mengejar stok ASIP, waktu tidur jadi diabaikan. Istirahat yang cukup sangat penting untuk kesehatan, pemulihan tubuh mama dan menjaga stabilitas mood.
5. Cukup makan dan minum
Impian kita memang saat masuk kantor inginnya badan sudah kembali singset lagi seperti sedia kala. Kalau bisa malah tidak kelihatan habis melahirkan, makanya banyak ibu-ibu yang menahan-nahan selera makan.
Tidak perlu begitu juga sih, karena namanya ibu menyusui, wajar saja merasa lapar terus. Kalau lapar ya makan, tidak usah ditahan-tahan. Makan secukupnya yang kenyang, yang bergizi dan menyehatkan karena makanan dan minuman yang kita lahap akan jadi ASI untuk anak tersayang. Agar nafsu makan mama terpenuhi dan produksi ASI tercukupi tetapi badan tetap sehat, perbanyak konsumsi sayur-mayur.
Kemarin saya dapat tips dari teman, agar produksi ASI banyak maka perbanyak makan sayuran dan agar makan sayurnya banyak, maka sayurnya dimasak berkuah. Vitamin yang terlarut saat memasak sayur berkuah dapat dikonsumsi mama, jadi tidak terbuang. Kuah kaldu sayur ini dapat mama minum seperti camilan.
Banyak minum air juga harus banget. Jangan lupakan camilannya juga ya, mama. Camilannya bisa apa saja, bisa kacang-kacangan, pisang rebus, bubur kacang ijo, sesekali makan mie ayam juga boleh kok :D
6. Booster ASI?
Sampai saat ini, saya baru sekali pakai booster ASI dalam bentuk teh. Menurut saya sih hasil produksi ASInya sama saja. Jadi ini kembali lagi ke masing-masing pribadi, terserah mau pakai atau tidak. Banyak juga teman yang menyarankan pakai booster ASI dan mereka cukup terbantu dengan booster ASI ini. Jadi silakan saja kalau mau pakai.
7. Cari tahu dan pelajari manajemen ASIP
Biar tidak gelagapan, sebaiknya mama cari tahu terlebih dahulu tentang manajemen ASIP: berapa lama ASIP tahan di kulkas, bagaimana cara pemberian ASIP di rumah untuk si kecil, pelajari kondisi dan kebijakan kantor untuk tempat pumping dan penyimpanan ASIP, mempersiapkan alat pumping, penyimpanan dan transportasi ASIP, dan sebagainya. Cari tahunya bisa baca-baca dari situs informasi tentang menyusui, bergabung di forum, atau tanya ke teman-teman yang juga pumping ASIP. Jangan malu untuk bertanya, lebih baik belajar seawal mungkin daripada gelagapan kemudian. Bisa juga mama bergabung di grup menyusui di forum atau media sosial, ini cukup membantu untuk mencari komunitas yang tepat. Namun harap diingat ya mama, kalau masih awal-awal mulai menyusui dan menabung stok ASIP, jangan terbawa perasaan ya saat mendengar cerita dari ibu-ibu lain. Misalnya ada ibu yang ASInya sampai over produksi sementara kita tidak. Ingat, setiap ibu punya kondisi yang berbeda. Santai saja.
8. Beri edukasi kepada pengasuh di rumah
Karena saat kita bekerja, anak akan diurus oleh pengasuh, entah itu baby sitter, asisten rumah tangga, orangtua atau mertua kita. Mereka semua wajib diberitahu dan disamakan persepsinya tentang metode dan cara bagaimana memberikan ASIP kepada si kecil. Agar keesokan harinya pengasuh tidak kerepotan, biasanya saya pakai cara berikut: semalam sebelumnya, turunkan beberapa botol ASIP dari freezer ke chiller, sesuai perkiraan kebutuhan bayi. Ini agar besok saat ASIP mau dikonsumsi si bayi, ASIPnya sudah cair. Jadi tidak perlu menunggu lama untuk mencairkan ASIPnya.
[caption id="attachment_118454" align="alignnone" width="667" caption="(Gambar: www.llli.org)"][/caption]
Lalu kalau misalnya memberikan ASIP dalam botol, jelaskan kepada pengasuh saat hendak memberikan ASIP ke bayi, tuang dulu ASIP yang sudah cair ke botol susu yang bersih, barulah kemudian botolnya direndam di mangkuk berisi air hangat. Setelah hangat, berikan ASIP kepada bayi. Mengapa tidak sekalian botol ASIP bekunya yang dipanaskan? Pengalaman saya, kadang si bayi tidak menghabiskan semua ASIP dalam satu botol dalam sekali minum. Padahal ASIP yang sudah dihangatkan tidak bisa dimasukkan kulkas lagi, harus langsung dihabiskan. Makanya menghangatkannya tidak langsung di botolnya, biar kalau kurang ya tinggal ditambahkan dan dihangatkan lagi. Jadinya tidak sampai mubazir terbuang. Tetapi nanti saat bayinya mulai banyak-banyak minum ASIP, ASIPnya dapat langsung dihangatkan di botol penyimpanannya lalu langsung dipindahkan semua ke botol minum untuk diberikan ke si bayi.
Beritahukan kepada pengasuh juga, kalau misalnya ASIP yang sudah disiapkan semalam sudah habis semua, turunkan dulu 1-2 botol ASIP dari freezer ke chiller agar dicairkan dulu, jangan langsung dihangatkan dalam kondisi beku.
9. Latihan meninggalkan bayi bersama pengasuh di rumah
Bukan atlet saja yang perlu latihan, kita ibu-ibu bekerja juga perlu latihan meninggalkan bayi agar si bayi tidak kaget, selain kita pun siap mental.
Kira-kira seminggu sebelum masuk kantor, tinggalkan bayi di rumah bersama pengasuhnya selama 2 jam. Mama bisa ke salon, atau berbelanja kebutuhan bayi yang kemarin belum sempat dilakukan. Tujuannya agar si bayi terbiasa dengan pengasuhnya. Sekalian juga agar pengasuhnya bisa latihan bagaimana cara memberikan ASIP untuk si bayi.
Besoknya lakukan lagi, secara bertahap durasi waktunya ditambah hingga akhirnya kita benar-benar kembali ke kantor, si kecil dan pengasuhnya sudah siap untuk ditinggal. Ingat ya mama, kitanya juga butuh latihan agar siap mental tidak terlalu 'menye-menye'.
10. Bawa Pompa ASI kemanapun pergi
Saat pergi meninggalkan bayi di rumah sebagai latihan, jangan lupa bawa pompa ASI juga. Kalau sempat pumping, lumayan tuh bisa dapat sebotol-dua botol stok, untuk menggantikan ASIP yang diminum si kecil saat kita pergi.
11. Tenangkan hati, percayakan si kecil ke pengasuh dan Tuhan Yang Maha Kuasa
Usaha untuk memberikan yang terbaik bagi si buah hati memang harus kita upayakan sekuatnya, tetapi ingat ya mama, jangan sampai stress. Berusahalah, lalu berserahlah. Jangan gara-gara impian untuk punya berbotol-botol ASIP di kulkas lantas kita jadi frustasi sendiri. Santai saja, lakukan semaksimal yang kita bisa, lalu banyak berdoa. Khawatir berlebihan tidak akan membantu banyak.
Sebagai pengingat saja nih mama, ingat ya, bahwa kasih sayang seorang ibu sama sekali tidak tergantung dari berapa banyak ASI yang bisa diproduksinya. Jadi tidak ada lomba banyak-banyakan ASI, karena setiap bayi punya kebutuhan yang berbeda-beda.
Kalau semua sudah dilakukan, kita sudah siap nih untuk kembali ke kantor. Selamat beraktivitas kembali buat ibu-ibu bekerja. Yakin kita bisa! Semoga tips-tips tersebut membantu para mama untuk persiapan agar sukses memberikan ASI untuk si kecil ya.
Mau sharing2 ke Mom, aku salah satu working mom yang dlu ASI nya susah keluar.. ga berapa lama aku dikasih tau temenku kalau ASI nya susah keluar bisa panggil midwife dari MHomecare, aku rutin sebulan bisa 2-3x pijat laktasi dan sekarang ASIku melimpah.
Sangat berguna tipsnyaa, terima kasihh
lengkap sekali ceritanya plus ada sarannya juga hehehe.. thanks
thanks untuk sharingnya mom, aku Mahmud baru jadi lebih semangat untuk mempersiapkan semuanya :*
komplit bgt ini ceritanya mama windi.. kesalahan bgt dulu pas baby D abis lahir mulai pumpingnya pas 3minggu sebelum masuk kerja :( nanti pas anak ke2 bisa jadi pelajaran nih.. tfs ya mom