Ajari si Kecil Merasakan Kesedihan

“Aduh kamu jatuh, ya ampun sakit ya, Nak? Kursinya bandel ya, nih Ibu sudah sentil kursinya. Jangan menangis ya...”

Mungkin Urban Mama sering mendengar perkataan seperti itu, atau malah mungkin pernah mengucapkannya? Terdengar sepele memang. Tujuannya agar anak tidak menangis serta terkesan tidak salah dan menjadi sedih dalam proses belajarnya. Untuk itulah banyak orangtua yang sering kali “menyalahkan” benda lain dan memberikan hukuman pada benda tersebut.

Betulkah?

Tampaknya kurang tepat.

Saya punya teman yang keponakannya sejak kecil selalu diperlakukan seperti itu, dan sampai usia TK, ia seakan tidak pernah merasa salah. Selalu menyalahkan orang lain/sesuatu. 

WOW. Hebat sekali ya dampaknya. Terbawa hingga ke usia yang seharusnya sudah mengerti mana yang benar dan mana yang salah dan belajar mengerti apa arti tanggung jawab.

Ya.


image credit: pexels.com

Ternyata hal sepele itu bisa berdampak sangat luas dan panjang jika memang salah mengajarkannya. Jika itu dibiarkan terus menerus hingga besar, tak terbayang bukan bila jika Ia berbuat salah selalu mencari cari pembenaran dan menyalahkan orang lain? Maksud hati ingin menyayangi anak, tetapi kita malah sering kali lupa untuk mengajari mereka rasa sedih dan tanggung jawab sedini mungkin.

Tanggung jawab bisa perlahan dan sesimpel mungkin diajarkan dari kecil. Saat ia belajar berjalan misalnya. Ketika si kecil terjatuh, terbentur, dan menangis, tahan mulut kita untuk menyalahkan kursi yang memang menghalanginya. Peluklah si kecil dan berikan rasa tenang. Gantilah kata-kata yang terucap menjadi “Wah, kamu hebat sudah bisa jalan, tidak apa-apa jika terjatuh, besok harus lebih hati-hati ya”. Jika Ia ingin menangis, biarkanlah sejenak, sembari alihkan perhatiannya untuk berhenti menangis. Ajari si kecil merasakan kesedihan dan bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan.

Memang mungkin tidak mudah melakukannya, apalagi jika kita sendiri diperlakukan seperti itu oleh orangtua kita sejak kecil. Namun apa salahnya jika kita mencoba untuk mendidik anak yang nantinya akan tumbuh dan berkembang lebih baik dari Kita?

Bersyukurlah orangtua yang hidup di zaman sekarang yang memiliki banyak media pembelajaran untuk si kecil. Kalau saya memilih buku. Saat ini sudah banyak buku yang bisa Saya pilih kontennya, dengan fitur yang menarik dan beragam. Bacakan dan ajari si kecil bertanggung jawab atas kegiatan yang Ia lakukan, dan mengelola emosi dan perasaannya. Tidak ada yang salah untuk mengajarkan bahwa tidak semua hal dapat berjalan sesuai dengan keinginannya. Toh nantinya dalam hidup pastinya akan ada rasa senang, bahagia sedih, dan kecewa, dan tidak ada yang salah dengan hal itu, bukan?

8 Comments

  1. avatar
    dieta hadi November 21, 2017 10:07 am

    setuju banget sama tulisannya!. Bener banget deh anak memang harus diajarkan tanggung jawab dari kecil agar dewasanya juga bisa bertanggung jawab dengan apa yang diperbuatnya. Kadang menjadi orangtua tuh pengen banget ngasih yang terbaik untuk anak tetapi suka salah perspesi ya, TFS ya liz

    1. avatar
      lizta permata November 23, 2017 11:43 am

      Hallo Mommy Dieta! salam kenal yaa,,
      Senang rasanya kalo bisa sharing bareng yaaaa...
      Memang harus pinter pinter yaa jadi orang tua, ngedidik mandir dan bertangung jawabi dengan 1001 caraaa..
      Thanks for ur comment yaa Mommy...
      :D

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  2. avatar
    Retno Aini November 20, 2017 6:23 pm

    thanks utk sharingnya yaa mama Lizta... banyak orang berpikir kalau anak2 harus bahagia terus nggak boleh kecewa. padahal anak tetap perlu belajar menghadapi emosi2 negatif biar nantinya punya cara2 yg 'sehat' untuk dealing dg emosi2 tsb.

    1. avatar
      lizta permata November 23, 2017 11:44 am

      Haloo Mommy Aini.. Salam kenal yaaa..
      Terimakasih untuk komennya, senang rasanya bisa sharing barengg..
      Setuju banget, tiap anak harus bisa belajar rupa rupa emosi yaa supaya bisa kuat menghadapi dunia tanpa pendampingan langsung dari kita nantinyaa...
      Thankyou Mommy..
      :D

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  3. avatar
    Cindy Vania November 18, 2017 8:23 am

    Kalimat pertama sering banget diucapkan mbak-mbak yang dulu bantuin aku jaga anak-anak.
    Akibatnya yaa kalau ada apa-apa jadi nyalahin orang dan barang lain, masih bertahan di kid1 :(

    Susah banget buat "me-restartnya" padahal itu kalimat yang diucapkan waktu anaknya belum 1 tahun lho.

    Punya anak itu sama-sama harus belajar dan stok sabar yang banyak ya.. heheheh


    TFS artikelnya mama Lizta

    1. avatar
      lizta permata November 23, 2017 11:46 am

      Halo Mommy Cindy salam kenal ya..
      Huhuhu berdampak banget ya Moms sampe susah untuk merestartnya..
      Tetap semangat Mommy! Badai pasti berlaluu...
      Masih banyak waktu untuk mengajarkan yang terbaik untuk anak Kita kaan..
      Thanks for commentnya ya Mommy..

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  4. avatar
    ninit yunita November 17, 2017 11:35 am

    nahhh kalimat pertama itu sering banget yaaa kita dengar :D
    simpel tapi dampaknya besar untuk anak.
    jadi sebagai orangtua kita harus membiarkan anak merasakan berbagai hal karena itu justru jadi sarananya untuk belajar.

    TFS yaaa liz :) tulisannya bagus.

    1. avatar
      lizta permata November 23, 2017 11:47 am

      Hallo Mommy Ninit Yunita, salam kenal yaa..
      Terimakasih banyak untuk komennya, senang bisa sharing barengg..
      Iya betul banget, kita harus mengajarkan berbagai hal dan emosi sebagai sarana pembelajaran ya Mommy..
      Ga harus happy happy terus..

      Thankyou Mommy..

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .