Asuransi vs. Tabungan Pendidikan


Ligwina Hananto
Ligwina Poerwo - Hananto
Pendidikan: Bachelor of Commerce, Finance & Marketing - Curtin University of Technology.
MBA: Investment Management - Institut Pengembangan Manajemen Indonesia.Co-founder / CEO, Quantum Magna Financial Indonesia.

---

Q:  Hi, mau tanya, apa ya bedanya antara asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan? Apa faktor plus-minus masing-masing? Dan boleh share dong tips untuk memilih produk asuransi/tabungan pendidikan untuk anak-anak kita, dan sejak kapan sebaiknya kita ambil produk tersebut?

Terima kasih.
-- Pertanyaan dari Astrid Lim

A:  Hi Astrid.

Asuransi Pendidikan: produk asuransi yang sebetulnya adalah Asuransi Jiwa jenis endowment. Ada Uang Pertanggungan (diterima jika tertanggung meninggal) dan pembagian Nilai Tunai Asuransi secara berkala, juga ada pembayaran Premi.
Kekurangan: jumlah dana disetorkan dengan hasil akan terasa tidak cukup dibandingkan kebutuhan Dana Pendidikan. Tidak bisa melawan inflasi biaya Pendidikan

Tabungan Pendidikan: produk perbankan di mana nasabah bisa menyetorkan dana secara berkala dalam periode tertentu. Beberapa bank memberikan bonus Asuransi Jiwa untuk nasabah yang memiliki produk Tabungan Pendidikan ini dengan Uang Pertanggungan hingga 400x setoran bulanan.

Kelebihan:

    • Manfaat pasti, dalam polis tertera "jaminan" pada tahun kesekian akan tersedia sejumlah dana.
    • Dana berkala, risiko rendah, memberikan hasil yang sangat terukur dan "hampir pasti"


Kekurangan: tidak bisa melawan inflasi biaya Pendidikan.

Sebetulnya saat memilih produk harus tahu dulu, "Tujuan Lo Apa". Jangan mentang-mentang produk itu ada kata "pendidikan" di belakangnya terus kita beli demi memenuhi rasa tanggung jawab.

Ayo berhitung!

Kalau anak kita umur 1 tahun, dana untuk S1 swasta Jakarta dari masuk hingga lulus 60juta, 17 tahun lagi 645juta (inflasi 15% per tahun).

 

Pilihan:

    • Menabung 3juta/bulan (bapaknya harus gaji berapa? Ini baru Dana S1, TKnya gimana?)... ATAU
    • Investasi di reksadana sekitar 200ribu/bulan pada produk dengan target hasil investasi rata-rata 25% per tahun seperti RD Saham.

--

if you have question to the expert, please don't hesitate to send it to us.

 

24 Comments

  1. avatar
    Cindy Vania December 6, 2018 10:03 am

    Senangnya diingetin cara hitung2annya lagi. Jujur aja walau dana untuk 3 anak sudah selesai, begitu mau mulai buat anak keempat itu jadi bingung lagi. Hahaha..

    Thank you mba Wina :)

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    mama kinar November 22, 2018 11:14 am

    Setuju Teh Wina, apapun itu harus dimulai dengan pertanyaan khas Teh Wina, "Tujuan Lo Apa?" Ngga hanya soal keuangan Teh, aku juga menerapkan nanya itu buat hal-hal lain juga.

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Nala Gautama November 22, 2018 11:01 am

    mbaaa winaaa, aku fans-mu dari jaman hard rock dulu. karena rajin dengerin dan follow mba wina, aku jadi ngerti apa yang harus disiapkan untuk dana pendidikan. tengkyuuu mbak win!

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    bsuherman June 16, 2012 11:40 pm

    Sekedar Sharing saja :)

    Saham Langsung
    ** Nilai uang bisa naik, bisa juga turun. tergantung dari analisa yang dilakukan. Keuntungan yang didapat bisa MAKSIMAL, namun membutuhkan pengetahuan yang komprehensif, infrastruktur yang tidak murah dan waktu untuk analisa yang harus dilakukan terus menerus.

    Reksa Dana
    ** Nilai uang bisa naik, bisa juga turun. Tergantung dari analisa yang dilakukan. Keuntungan yang didapat bisa MAKSIMAL, namun untuk mendapat variasi investasi, harus membuka beberapa PortFolio.

    Study-Link
    ** Nilai uang bisa naik, bisa juga turun. Tergantung dari analisa yang dilakukan. Namun memiliki keunggulan :
    1. Fleksibilitas variasi investasi dalam satu polis
    2. Dana yang terbentuk dapat diambil kapan saja tanpa penalty
    3. Dana Pendidikan Terjadwal ( DPT ) tetap dibayarkan, jika Pemegang Polis Meninggal / Ketidakmampuan total

    Benny W. Suherman
    BB Pin : 21da7e55

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    jihanmirzah June 30, 2010 10:50 am

    mba wina makasih ya artikel artikel nya yang berguna itu di qm financial, sangat membuka pikiran yang konservatif ini :-D

    setelah baca isi webnya qm financial, baru mulai ngeh, mulai sadar ttg dana pendidikan .Ternyata dengan tabungan, asuransi, unit link,tidak mengakomodasi biaya pendidikan yang semakin naik dan inflasi. Akhirnya ganti strategi ke reksadana.
    Aku coba share aja ya ,bukan bermaksud promosi bank tertentu
    aku buka rekening di bank commonwealth, minimal 2.5 juta. disini bisa beli reksadana online ,minimal 500 ribu. enaknya ga perlu ke bank , hanya tinggal duduk manis ( mudah2an bisa lebih disiplin :-)).disini juga ada program auto invest ( pemotongan rekening otomatis untuk pembelian reksadana tertentu sesuai kesepakatan diawal).
    Aku pernah tanya di bank mandiri juga bisa dengan biaya minimal pembelian reksadana 100 ribu, bisa auto invest juga.mungkin bank lain juga bisa, coba dicek diweb masing masing bank aja.
    Kuncinya disiplin nyisihin dana perbulan untuk dana pendidikan. oh ya untuk harga unit reksadana update bisa dicek di www.infovesta.com
    semoga membantu ya moms


    1. avatar

      As .