Biang Keringat
Urban Mama yang pernah mempunyai bayi pasti pernah merasakan, betapa biang keringat ini sangat menganggu sekali. Bukan hanya membuat penampilan menjadi terganggu namun juga menyebabkan bayi menjadi rewel, susah istirahat, dan yang pasti mengurangi kualitas hidup anak kita. Biang keringat biasanya muncul apabila cuaca tidak bersahabat, panas terik, atau sebelum hujan dimana anak merasa kegerahan dan mengeluarkan banyak keringat. Pada bayi dan anak-anak keringat akan mudah sekali mengucur karena tingkat metabolism yang lebih tinggi, sehingga risiko terjadi biang keringat sangat besar pada bayi dan anak-anak.
Millie (7 bulan), putri kecil saya juga tidak lepas dari biang keringat ini. Semula saya mengira bahwa bintik-bintik merah di punggungnya adalah alergi karena hari itu Millie kali pertama makan jeruk dimana jeruk merupakan salah satu buah yang cukup alergenik. Diagnosis alergi ini juga yang disampaikan oleh 2 dokter anak saat konsultasi, sehingga putriku harus minum obat alergi dan memakai salep kortikosteroid. Alih-alih berkurang, bintik-bintik merah semakin meluas dan Millie menjadi sangat terganggu dan rewel. Akhirnya saya putuskan untuk konsultasi ke dokter kulit yang banyak menangani pasien bayi dan anak-anak yaitu dr. Titi Lestari Sugito, SpKK di kediamannya di daerah Pondok Indah.
Setelah memeriksa, dr. Titi menyatakan bahwa bintik-bintik itu adalah biang keringat parah. Sosok dokter yang keibuan ini kemudian memberikan resep dan tips-tips yang sangat bermanfaat untuk mencegah dan mengatasi biang keringat.
- Mandikan bayi/anak secara teratur, minimal 2 kali sehari.
- Setiap bayi/anak berkeringat, maka sebisa mungkin bersihkan keringat dengan cara mandi atau diseka dengan kain yang dibasahi air hangat.
- Setelah dimandikan/diseka baluri bayi/anak dengan lotion bayi atau moisturizer untuk bayi
- Kenakan baju bersih yang nyaman untuk bayi.
- Menghindari pemakaian bedak, terutama pada saat berkeringat karena akan memperparah biang keringat.
- Menghindari pemakaian minyak telon pada area biang keringat karena bisa mengiritasi kulit.
- Menghindari pemakaian antiseptik karena akan membuat kulit bayi lebih kering.
- Menghindari pakaian yang tebal dan berlapis-lapis.
Tips-tips ini kemudian saya praktikkan. Biarpun tengah malam buta, apabila Millie terbangun karena berkeringat maka Bunda nya akan siap menyeka dengan air hangat, membaluri lotion dan memakaikan baju bersih untuknya sebelum meninabobokkan kembali.
Hasilnya, Puji Tuhan, bahwa biang keringat yang sangat menganggu itu berangsur-angsur menghilang :)
tfs yah moms, si lova juga sekarang lg biang keringat parah ampe jadi infeksi, Bekasi ga siang ga malam panas bo -___-a ga pake AC krn msh tinggal sama eyangnya. udah ke DSA n dikasih salep cm belum liat hasilnyah. ntar coba ah praktekin tips diatas. thx mamas
Gimana ya cara bedain biang keringat dan alergi?
Anak saya Zy 13 bln dibagian tengkuk (Belakang leher ada merah seperti biang keringaat)
hanya saja skr saya lagi nyoba-in UHT ke dia udah 3hari, emang sih dia punya riwayat alergi susu sapi.
makanya saya bingung membedakannya.
kalau memang alergi saya akan stop pemberian UHT-nya
mba klo dikasih caladine cair blh gak yah?
beberapa minggu lalu neng Farah juga ngalamin hal yang sama, mungkin lebih parah, seperti melepuh! miris banget lihatnya. setelah melepuh dan jadi luka di sekujur leher. bingung banget, tadinya dipakein bedak, koq makin-makin, dipakein salep malah makin parah! kita juga bingung mau ke dokter anak apa dokter kulit, saya maunya ke dokter kulit, suami maunya ke dsa. akhirnya minta saran ke bidan senior yang kebetulan tetangga. daaan, dia bilang gak usah ke dokter segala. amazingly, tips diatas persisss apa yang dibilang sama bidan tetanggaku itu. gak nyampe seminggu, hilang udah semuanya, bahkan bekasnya pun gak ada.
thanks for sharing anyway ^^
TFS tipsnyaa yaa..
baru tau nih ternyata pake bedak malah memperparah, saya pikir setelah pake lotin mesti ditaburi bedak biar kulitnya ga lembab2 lengket gitu.. hmm jadi tau nih ;)