Bullying, Siapa Takut?

Salah satu buku hasil berburu di BBW minggu lalu adalah Bullying, Siapa Takut? Panduan untuk Mengatasi Bullying. Buku karya Fitria Chakrawati yang diterbitkan oleh Tiga Ananda ini membahas dan mengajari anak-anak tentang cara-cara mengatasi bullying. Penulis menggunakan contoh cerita dari keseharian anak-anak yang dilengkapi dengan ilustrasi menarik untuk menjelaskan hal ini.

Belakangan ini Albert suka mengeluhkan tentang perilaku teman-temannya di sekolah. Sejauh ini saya berusaha memberinya pengertian untuk berusaha mengatasinya sendiri terlebih dahulu. Misalnya, ada teman yang memberikan syarat agar Albert boleh berteman, atau ada lagi yang suka mengancam. Selain menginformasikan hal-hal tersebut kepada guru di sekolah, saya juga berusaha memberikan pengertian pada Albert cara mengatasi hal-hal yang dialaminya. Saya mengatakan jika seorang teman menetapkan syarat untuk bisa berteman, berarti ia tidak tulus berteman. Atau jika ada yang suka memukul atau menyakiti, lebih baik menangkis atau menghindar, jangan menjerit atau menangis, karena itulah yang diinginkan pelaku.

Buku ini menjelaskan jenis-jenis bullying yang biasa dihadapi, yaitu secara fisik, verbal, dan psikis. Penjelasannya diberikan melalui cerita dan ilustrasi yang mendukung cerita. Dalam waktu singkat Albert bisa menceritakan apa saja yang pernah dialaminya. Menurut Albert, cerita-cerita dalam buku ini sangat mirip dengan kejadian sehari-hari yang ada di sekolah.

Sehari setelah membaca buku ini, Albert juga bercerita kalau ia berhasil mengatasi seorang teman yang ingin mengganggunya dengan menangkis dan menghindar. Ternyata cara itu cukup berhasil dan menumbuhkan kepercayaan dirinya lagi.

Buku ini cocok untuk dibaca oleh anak usia sekolah dasar bersama dengan orangtua dan sambil mendiskusikannya. Kita juga bisa bermain peran agar anak lebih mengerti lagi cara mengatasi bullying. Tentunya tidak lupa untuk mengingatkan agar si kecil tidak menjadi pelaku bullying. Selain itu, buku ini juga membahas bullying yang bisa terjadi di media sosial, bagaimana rambu-rambu saat menggunakan media sosial, dan contoh konkret kalimat yang bernuansa positif atau negatif. Berguna sekali untuk anak-anak yang mulai memasuki usia pra-remaja dan ingin eksis di dunia maya.