Cikal Bincang-Bincang Bersama Ligwina Hananto dan Najeela Shihab
Jumat, 27 Agustus kemarin, saya menghadiri acara Cikal Bincang-Bincang dengan pembicara Ligwina Hananto, seorang Financial Planner dari QM Financial. Mamas TUM pasti udah pada kenal deh sama ibu muda satu ini. Saya coba telepon ke reservationnya ternyata
untuk ikut acara tersebut cukup bayar Rp50.000,- yang nantinya uang tersebut akan disumbangkan ke RUMAH KITA (Sarana rumah singgah bagi anak penderita kanker serta pendamping untuk keluarga pra sejahtera).
Ada dua topik yang dipaparkan yaitu Manage your Money Wisely (oleh Ligwina Hananto) dan Kids & Money oleh Najelaa Shihab (Principal Sekolah Cikal). Ada beberapa points penting dari ke dua Topik tersebut.
Pertama, saya coba paparkan points penting dari Manage your Money Wisely
1. Menabung Saja tidak Cukup (yang diulas adalah Dana Pendidikan & Dana Pensiun)
Dana pendidikan. Bicara mengenai dana pendidikan, berarti bicara mengenai uang pangkal, uang bulanan, tahunan, uang buku, dan uang lainnya yang terkait kegiatan sekolah. Mamas pastinya udah punya rencana dong anaknya ntar disekolahin kemana? Kalau udah, mari buat Plan dengan catatan Inflasi TK sampai dengan SMA sebesar 20%, Inflasi Sarjana-1 10%. Udah ketemu angkanya?
Saya sih shock waktu tau kalau Lana butuh biaya pendidikan sekitar Rp 4M sampai Sarjana. Untuk investasi sebanyak ini, bagaimana caranya ya? Menabung di Bank, Asuransi Pendidikan, atau Investasi dimana ya? Ada perbandingan menyiapkan dana Pendidikan dengan Menabung atau Investasi dibawah ini:
Level |
Perk Biaya - FV (Rp) |
Jgk Waktu (Thn) |
Perkiraan hasil Investasi - FV (Rp) |
Investasi per Bulan |
Target Rata2 hasil Investasi |
Menabung setiap Bulan |
TK |
15.000.000 |
3 |
25.920.000 |
645.370 |
7% |
720.000 |
SD |
30.000.000 |
5 |
74.649.600 |
956.036 |
10% |
1.244.160 |
SMP |
20.000.000 |
11 |
148.601.674 |
441.644 |
15% |
1.125.770 |
SMA |
20.000.000 |
14 |
256.783.693 |
169.344 |
25% |
1.528.474 |
S1 |
850.000.000 |
17 |
4.296.299.742 |
1.326.266 |
25% |
21.060.293 |
Total |
935.000.000 |
Total |
4.802.254.709 |
3.538.660 |
Total |
25.678.697 |
Nah, perbandingannya jelas banget ya. Menabung di bank untuk pendidikan dari TK-S1 dibutuhkan biaya Rp 25,6 juta /bulan. Sedangkan Investasi hanya Rp 3,5 juta /bulan. Ayo, pilih mana?
Sama halnya dengan Merencanakan Dana Pensiun. Gak mau dong mamas/papas di usia pensiun nanti, kita merepotkan anak/cucu kita? Oleh karena itu keuangan kita harus direncanakan sebaik mungkin! Cek Arus Kas keuangan kita!
2. Switch & Active your Money
Bukan penghasilan yang kita terima tiap bulannya dikurangi pengeluaran dan sisanya baru di Investasikan, melainkan penghasilan yang kita terima langsung diinvestasikan (minimal 10% dari
total penghasilan/bulan), sisanya untuk pengeluaran (cicilan utang, premi asuransi, dana pendidikan, dsb).
Penghasilan / bulan: Rp 20jt? Setelah gajian, langsung deh investasikan minimal Rp2juta, sisanya Rp18juta untuk pengeluaran.
3. Tujuan Lo Apa?
Kalau mau Berinvestasi, sebaiknya identifikasi tujuan kita apa (harus sesuai dengan kebutuhan ya). Jangka waktu & Future Value yang dibutuhkan berapa? Masih punya utang Kartu Kredit dengan jumlah besar? Hapus dulu KK-nya baru mulai berinvestasi. Boleh menggunakan KK, tapi pemakaian bulan ini harus dilunasi bulan berikutnya, jangan bayar bunganya aja
4. Punya dana Rp 100 juta?
Tentukan akan digunakan untuk apa dana tersebut? Pisahkan untuk dana darurat, dana pendidikan, dana pensiunan, dan liburan, DP Kendaraan, dsb. Kita yang menentukan mau dibawa kemana uang tersebut.
5. Dana Darurat
Untuk single: Income / bulan x 4, sedangkan untuk yang telah menikah Income / bulan x 6.
6. Mari Investasi
Pembelian Reksadana secara reguler dan atau memiliki bisnis/ property/ surat berharga/ emas sebagai aset aktif. Semakin lama jangka waktu kita berinvestasi, semakin tinggi risiko dan hasil investasi yang akan kita hadapi.
Memilih berinvestasi berarti harus tahu dan siap resiko yang ditimbulkan.
So, mari kita rencanakan keuangan kita dan mari kita berinvestasi!
Beberapa points penting dari topik Kids & Money dari Najeela Shihab:
1. Mengajarkan uang kepada anak-anak memang susah-susah gampang, malah ada bebrapa yang menghindari hal tersebut dengan alasan, orang tua gak punya waktu, bagaimana cara menjelaskannya, dan keuangan adalah bersifat pribadi. Padahal kita selalu berinteraksi dengan uang, hampir tiap hari dan anak pun sering melihat kita mengeluarkan uang.
2. Bicarakan kepada anak berapa banyak uang yang kita punya, bagaimana kita memperoleh uang tersebut dan sebaiknya digunakan untuk apa uangnya.
Tentunya dengan kata-kata yang tepat dan mudah dimengerti oleh anak. Berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, mama bisa dapat uang karena mama kerja, mama senang bisa kerja disini. Tegaskan dari dini bahwa kalau kita melakukan sesuatu harus senang, fun melakukannya.
3. Mengajarkan kepada anak tentang harga, misalnya membeli air mineral di kantin lebih murah dibandingkan di mall, karena di mall harus bayar tempat lagi, bayar pajak lagi, makanya mahal. Sehingga anak tau tentang konsep mahal, murah dan the art of bargaining.
4. Jangan mengajarkan kepada anak tentang utang. Misalnya, anak lupa bawa uang jajan ke sekolah, bukan berarti kita bolehin dia mangambil apa aja di kantin, nanti mamanya yang bayar, tidak. Katakan, kamu gak boleh belanja karena kamu gak bawa uang.
5. Biasakan dan berlakukan No Shopping Day dalam keluarga, ajarkan kepada anak bahwa dalam seminggu ada waktu satu hari yang gak boleh belanja, agar mereka tahu tentang saving.
6. Mengajarkan konsep uang kepada anak mesti lewat contoh, biasakan ngobrol dengan anak dan lakukan tiap hari.
Itulah bebeapa point penting dari acara Cikal Bincang–bincang, semoga bermanfaat.
buat yang bingung investasi emas batangan bisa main langsung kesini http://www.gtigolden.indonetwork.co.id/
silahkan dipelajari :D
"physical gold can't make u bangkrupt"
Intinya kalo menabung (tapen) gak bisa ngejar inflasi. Kalo asuransi pendidikan sih bagus tp retun yg kita dapatkan tidak maksimal. Contoh kita bayar premi tiap tahun 5juta, anak masuk SD cair misalnya 10jt padahal kita dah bayar 2tahun aja udah 10juta,ini nunggu 5tahun baru keluar 10jt. Mendingan kita investasiin aja bayar perbulan tapi hasil yg didapatkan maksimal, tapi mesti bener2 tau ya tujuan dan resiko yg kita dapat. Cuma kalo investasi gak ada cover asji, tdk seperti ass pendidikan, jadi mending beli asji terpisah. Semoga membantu ;)
Halo aku member baru join TUM.
mau nanya untuk conclusion dari seminarnya, bener gak kalo baiknya kita jangan menabung aja tapi diinvestasikan atau ikut program asuransi pendidikan yah?
boleh tolong dishare lagi lebih lanjut tentang program asuransi pendidikan sistemnya bagaimana? lebih bagus mana antara investasi dengan ambil produk asuransi pendidikan?
tadinya aku pikir kalau ikut asuransi pendidikan agak malas karena kan ada minimal berapa tahun harus menyetor, aku pikir aku akan tabung saja secara rutin tiap bulan, nanti kalau uangnya sudah cukup untuk dibikin deposito atau dibelikan logam mulia baru deh dikeluarkan sebagian, pemikiranku salah gak nih yah?
TFS ya... mau jalan2 ke mall jadi mikir lagi nih, xixxiii
Bagus banget, mengingatkan kita keluarga2 muda buat prepare dana dari awaaaallll !
Btw, perkiraan dana pendidikan mpe sarjana kok mahal banged ya? *udah nyadar, tapi sekarang tambah nyadar*