Cinta Para Ayah
Lamborghini Car...
Alpen Mountains...
... dan salah satu kalimat favorit saya... dikutip dari Chicken Soup for the Father's Soul: Gadis Kecil Kesayangan Ayah
... setelah menjadi ayah, lelaki yang dulunya bermimpi menikungi pegunungan Alpen dengan mobil Lamborghini, sekarang menyetir sebuah minivan dengan sangat hati-hati...
Kalimat yang indah ya, mamas...
Inilah versi keren zaman sekarang, cowok yang aslinya sok jagoan, suka berpetualang, secara ajaib berubah menjadi hati-hati dan protektif karena ada seorang anak dalam naungannya.
Beberapa bahkan bersedia mengorbankan mobil keren impian hanya karena pertimbangan bahwa family car lebih banyak menampung orang dan barang-barang si anak.
Kebetulan, saya tidak kenal seorang pria pun yang terobsesi dengan pegunungan Alpen dan mobil Lamborghini. Satu-satunya pria, yang sepertinya saya kenal dengan baik, obsesi terbesarnya adalah gunung.
Dia sangat suka naik gunung.
Saya pun sangat suka melihat (foto-foto)-nya saat mendaki.
Sayang sekali setelah menikah, karena tidak tega meninggalkan saya yang hamil sendirian di rumah, hobi naik gunungnya itu ditunda sementara. Namun tetap berencana, “Nanti kalo Asa sudah lahir, Mamah sudah ada temannya, aku naik gunung lagi ya, Mah....” atau, “Nanti kalau Asa udah lahir kita camping ya, Mah....”
Bahkan jauh-jauh hari dia sudah mempersiapkan tanggal. Mau naik sama siapa. Gunung yang mana. Teman-temannya (yang masih pada bujang) sudah bersiap-siap mengucapkan welcome back.
Pada praktiknya, ternyata, gunung terakhir yang disebutnya dengan intensif (saat ini) adalah Mount McKinley. Salah satu dari 7 Summit, yang nama lainnya adalah Denali-the high one. Diambil untuk nama depan Asa. Sudah.
Loh katanya mau naik gunung lagi ?
“… kok sayang ya, liburan jadi gak bisa main sama Asa… nanti saja kalau Asa sudah lebih besar diajak sekalian...”
Hmmm...
Sekarang dua kutipan favorit saya yang lain, dari buku yang sama
... ketika kami melakukan tugas kami; berkoar tentang pengumpulan dana pramuka di tangga berjalan, bolak-balik mengantar anak-anak ke dokter, Jeff justru datang paling pagi, makan di mejanya dan lembur hingga larut malam...
dan ini...
... pegawai baru itu datang dengan noda susu di belakang telinganya dan seuntai kalung makaroni kering sebagai satu-satunya aksesori. saat ditanya apakah dia berniat untuk lembur, jawabannya, "Apa kau lihat lingkaran hitam di mataku ini? aku bangun di pagi buta sambil mengaduk-aduk tumpukan mainan untuk mencari dot, dan dalam perjalanan kesini aku harus mengantar 10 pramuka yang terkekeh-kekeh melewati padang rumput agar mereka bisa memperoleh emblem peternakan, siapa yang punya waktu untuk bekerja?"
dan mengenang betapa gelisahnya Ayah ketika terembus kabar tentang kemungkinan akan ada dinas luar dalam waktu dekat.
Atau ketika dia harus pulang kampung ke Ngawi untuk memperpanjang SIM, hari dan dia rela langsung kembali ke Jakarta jumat siangnya, ngebut naik motor (padahal lagi hujan badai) mengejar kereta ekonomi demi sesedikit mungkin waktu terbuang tanpa Asa....
Para ayah dan dilema mereka, ini istrinya cuma bisa trenyuh sambil mengelus-elus punggungnya...
jadi pengen cepat2 pulang kantor untuk meluk Abi nya Audi (yg sering nya tidur lebih dulu saat menidurkan anak nya krn kecapekan he3) ^^
Sedih,langsung berkaca2..
Waaah jadi inget ayahnya anak2 :)
Ada juga yang berjuang nyari kerjaan baru biar bisa serumah sama anak istri gara2 anak perempuannya selalu panggil "Ayaahh" dengan senyum lebar lalu mengecup layar hp ketika ayahnya videocall.
Sedih...tp bangga :)
Thanx for the article mba sita :)
terharu...*suamiku kayak gitu gak ya* :D