DIY Permainan Kartu Anak
Saya masih ingat dulu saat masih kecil, Oma sering membuatkan mainan kartu, seperti memory game, kuartet, atau domino. Biasanya Oma menggunakan karton bekas undangan atau kartu nama yang dilapisi kertas kado dan menggunting gambar-gambar dari majalah. Rasanya senang sekali bisa punya beberapa set kartu buatan sendiri. Bahkan dulu saya bisa ikut membantu membuatnya dengan menggunting gambar-gambar di majalah dan menempelkannya.
Belum lama ini saya membuat beberapa permainan kartu untuk membantu belajar bahasa di tempat saya bekerja. Lalu saya ingat, dengan metode yang sama, kita juga bisa membuat beberapa permainan kartu untuk mengisi waktu liburan anak-anak. Caranya tidak terlalu sulit, saya membuatnya hanya dengan bantuan tabel-tabel di Ms Word. Keuntungannya, kita bisa menentukan berbagai kategori yang memang disukai anak-anak. Selain itu, kita juga bisa membantu mereka belajar, misalnya menambah kosa kata bahasa asing atau cara membaca jam.
Dulu saat Al masih kecil saya selalu berpikir kalau membuat mainan seperti ini pasti sulit, apalagi saya kurang terampil menggambar, lalu pastilah harga cetaknya juga mahal. Jadi lebih baik membeli saja yang sudah tersedia. Namun, dari pengalaman saya beberapa bulan terakhir ini, permainan kartu untuk anak-anak sangatlah mudah dibuat, dan bisa dicetak dengan biaya murah. Saya mencetaknya di art carton 310 gram yang harganya sekitar Rp8000,- per lembar A3. Jadi hasilnya jauh lebih murah ketimbang membelinya, seperti domino jam hanya memerlukan satu lembar A3. Atau kuartet cukup dengan dua lembar A3. Mengapa art carton 310 gram, karena cukup tebal dan kuat, sehingga tidak perlu dilaminating lagi.
Anak-anak yang sudah lebih besar bisa diajak membuat permainan ini sendiri dengan menggunakan komputer. Biarkan mereka memilih gambar dan kategori permainan yang ingin dibuat. Membuat perencanaan kategori-kategori gambar yang ingin ditampilkan, mencari gambar, sampai menata letak gambar-gambar itu bisa menjadi kegiatan tersendiri di masa liburan. Setelah selesai kita bisa mengajaknya mencetak kartu-kartu itu dan memainkannya bersama-sama.
Nah, urban mama, semoga berguna ya untuk mengisi sisa liburan anak-anak.
Buat kartu mainan sendiri sounds fun! Apalagi kalo bisa sesuai kemauan mereka yaa kategori dan gambar2nya. Lebih personal.
Tinggal mamanya aja nih mau mulai gerak duluan atau nggak. Hihihi