Empal Gepuk

Sudah menjadi tradisi, saya pulang ke Bandung untuk merayakan Iduladha di tempat orangtua saya. Setelah selesai sholat Ied dan makan ketupat bersama, kami pergi ke daerah Manggahan, tempat keluarga kami berkurban. Masyarakat sekitar terlihat sangat antusias memotong daging sapi untuk dibagi-bagikan dan tentu saja saya mendapatkan sebagian kecil daging kurban. Dan kali ini saya mengolahnya menjadi empal gepuk favorit keluarga kami.

Bahan:

• 2 kg daging sapi


• 5 lbr daun salam


• 3 batang serai


• 2 buah gula merah


• 1 kotak santan instan


• garam secukupnya


• 2 sdt ketumbar bubuk


• merica secukupnya

• 10-15 siung bawang putih


• 5 butir bawang merah


• 6-8  ruas lengkuas


• 1 ruas jahe

Iris daging mengikuti urat dengan ukuran agak besar. Lalu rebus daging dengan panci presto kurang lebih 30 menit atau 15 menit dari presto bersuara. Sisihkan air rebusannya.

Lalu iris daging sesuai selera dan pukul-pukul secukupnya, ingat jangan terlalu kuat saat memukulnya agar daging tidak hancur.

Tumis bumbu halus sampai harum, masukan salam, sereh dan rebusan air daging, lalu masukan daging yang sudah diiris tipis. Tambahkan ketumbar bubuk, merica, dan garam.

Saat air hampir meresap, masukkan gula merah dan santan. Gepuk pun siap digoreng.

Sajikan dengan taburan bawang goreng, sambal, dan lalap.

Selamat mencoba, urban mama!

Tips: Selesai direbus dan daging sudah mencapai suhu ruang, kita bisa memasukkannya ke dalam wadah tertutup dan simpan di lemari es. Jadi empal gepuk ini bisa digoreng kapan saja sesuai keperluan. Cocok sekali untuk bekal!