Enam Tahun The Urban Mama

Pada Hari Ibu 22 Desember 2015, kami mencapai usia yang baru. Bukan karena faktor keberuntungan kami sampai di usia ini. Kami bisa mencapai enam tahun karena kolaborasi. Dukungan urban Mama dan Papa yang selalu bersemangat untuk berbagi sangat kami rasakan. Bisa dibilang kalau The Urban Mama bertumbuh bersama seiring dengan pertumbuhan anak-anak. Rata-rata kami TUMFamily sudah sekitar enam tahun juga menjadi seorang ibu. Setiap ibu punya tantangan masing-masing dan pasti punya cara untuk menghadapinya. Tidak jarang kita merasa jenuh, kesal, atau lelah saat menjadi ibu, tetapi setiap orang punya gaya sendiri-sendiri saat "me time" untuk menjaga diri agar tetap "waras" dan sabar saat mengiringi si kecil tumbuh besar. Kami TUMFamily tentunya juga punya cara yang berbeda-beda untuk mengatasi kejenuhan.

Ninit Yunita

Anak saya yang ke dua berumur 6 tahun. Usia di mana ia merasa sudah besar, sudah bangga dengan seragam SD-nya, dan suka protes ketika saya (masih) menyebutnya anak kecil. Saya mengamati, sekarang ini anak kedua saya semakin mandiri. Belajar tanpa diminta dan mulai saya berikan tanggung jawab kecil. Semua berjalan dengan proses dan pelan-pelan kami menemukan keseimbangan baru.

Bagaimanapun, keseimbangan itu sangat penting. Seimbang antara saya sebagai istri dan ibu (mama dari Alde dan Arza) dan juga saya sebagai pribadi (Ninit Yunita). Sebagai pribadi, saya ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Menjalankan apa yang saya sukai seperti lari, menulis, dan bersosialisasi. Saya juga senang membaca buku untuk menambah pengetahuan.

Tentu keluarga selalu nomor 1, tapi hal-hal lain juga bukan berarti tidak penting. Selalu ada penyesuaian agar kehidupan saya berjalan seimbang. Tidak perlu perubahan yang drastis, tetapi pelan-pelan agar semua berjalan (semoga) dengan lebih baik. Demikian juga apa yang saya dan #TUMFamily lakukan di The Urban Mama. Bagi kami, keluarga adalah hal yang penting, sumber kebahagiaan, kenyamanan, dan inspirasi kami. Bagaimana kami menjalankan TUM dengan sifat kekeluargaan yang membuat saya semakin bahagia menjalankan apa yang saya lakukan.

Angie Renata

Sejak pertama Hanif hadir di dunia saya, ia mengubahnya menjadi lebih berwarna. Rasanya menyenangkan sekaligus menegangkan karena tiap saat seperti berlomba dengan waktu. Di tengah-tengah perlombaan tersebut, saya selalu menyempatkan diri untuk sekedar membaca dan menulis catatan kecil. Selain memperluas wawasan, keduanya mengingatkan saya pada hal-hal yang saya sukai sejak sebelum memiliki Hanif. Menjaga saya tetap jadi saya. Serunya, saat sekarang Hanif sudah besar, kedua hal tersebut malah jadi bahan berbagi bersama Hanif. Kadang kami bertukar bahan bacaan atau saling mengirim catatan di kertas kecil. Senang rasanya apa yang saya sukai, sekarang disukai anak.

Cindy Vania

Tentu tidak selalu mudah untuk mengurus tiga orang anak yang setiap 5 menit berteriak-bercanda-berebut-berpelukan selama seharian penuh. Kalau sudah pusing,saya biasanya hanya duduk terdiam melihat kelakuan ajaib dari anak-anak. Selain itu,sekarang saya punya kegiatan mewarnai dan menulis di blog yang membuat saya tetap waras tanpa perlu keluar dari rumah. Ketika melihat pensil warna-warni yang berderet di depan saya, entah kenapa saya merasa senang, aneh memang. Saya pun sekarang suka melakukan kegiatan mewarnai ini bersama anak-anak. Saling pinjam-meminjam pensil warna,dan terkadang tetap ada rebutan masalah “kerenan hasilnya siapa”. Saya cukup terbantu dengan 2 kegiatan baru saya, menjaga meledaknya kepala saat sudah benar-benar lelah. 

Gabriella Felicia

Saya suka memberi tantangan dapur kepada diri sendiri saat sedang merasa jenuh dengan mencoba-coba resep baru. Anehnya, resep yang panjang dan kadang rumit bisa membuat pikiran kusut di kepala saya terurai serta merasa lebih lega. Mulai dari browsing resep yang akan dicoba, membaca berbagai review, membeli bahan, dan mengeksekusinya. Rasanya puas kalau sudah bisa mengalahkan rasa penasaran saya, walaupun kadang hasilnya juga tidak langsung sukses atau malahan kapok setelah sekali mencoba. Biasanya saya memaksimalkan waktu yang saya punya saat anak ada di sekolah. Selain itu kegiatan-kegiatan ringan seperti menonton televisi, membaca buku, berjalan-jalan sendirian di pusat perbelanjaan, dan mengobrol dengan teman-teman melalui whatsapp juga membantu menyeimbangkan hidup.

Musdalifa Anas

Bekerja di coffee shop di pagi hari sambil menikmati secangkir vanilla latte adalah salah satu bentuk me time saya. Saya bisa fokus bekerja, ngeblog, blog walking, atau memanjakan mata dengan melihat display produk di online shop. Biasanya setelah mengantar si sulung ke sekolah saya mampir di salah satu coffee shop dan memesan vanilla latte serta snack untuk menemani saya bekerja selama 2-3 jam. Meski waktunya tidak terlalu lama, tetapi me time ini membuat saya kembali fresh untuk melanjutkan rutinitas saya di rumah.

Retno Aini

Buat saya, jadi seorang mama itu mirip-mirip seperti jadi ‘rockstar’: 24 jam dalam sehari, setiap hari, selalu diikuti fans kecil yang demanding, bergantung sekali pada kehadiran, tawa, pelukan, perhatian serta hiburan dari kita. Sampai ke kamar mandi pun masih diikuti dan ditunggui oleh ‘fans kecil’. Itu fans kecil, belum lagi ‘fans besar’ (baca: papanya ‘fans kecil’) yang seringnya mencari kaus, peniti, bahkan mentega di kulkas saja masih bolak-balik bertanya pada saya. Dari pengalaman enam tahun menjadi ‘rockstar’, saya tidak bohong kalau bilang jadi rockstar, eh, jadi mama itu… kadang melelahkan. Dan kalau sudah lelah, I feel drained… semacam low-batt dan jadi uring-uringan. Biasanya langsung saya minta ‘time out’ untuk rebahan di kamar dan pasang earphone, atau mandi biar segar. Usai mengantar Alma ke sekolah, saya sempatkan lari atau hiking sendirian barang sejam atau sendirian pergi belanja pagi-pagi saat toko baru buka dan masih sepi. Melihat toko baru buka, sayur-mayur segar ditata rapi dan seisi toko penuh oleh aroma roti hangat bercampur wangi kopi dari coffee machine rasanya ‘wah’ sekali. Sesekali waktu, saya memanjakan diri dengan membuat sarapan enak (yang dibuat dengan extra effort) lalu dinikmati perlahan dalam hening. Kalau cuaca (dan dompet) kurang mendukung, berbaring di sofa baca buku berjam-jam saja sudah terasa sangat menenangkan. Pokoknya syaratnya satu: harus sendirian. Biasanya setelah itu, tubuh dan pikiran terasa jauh lebih enakan dan rileks. Dan di penghujung hari saat Alma dan papanya pulang, saya bisa kembali tampil prima menjalankan peran sebagai ‘rockstar’.

Siska Knoch

Keterbatasan waktu membuat saya harus pintar-pintar menyisipkan me time paling tidak seminggu sekali. Belum lama ini saya mengikuti kelas line dance di dekat rumah agar tetap sehat dan happy. Mengapa line dance? Karena saya mulai menari sejak berusia lima tahun. Selain itu mendengarkan musik sambil melatih berbagai gerakan dan koreografi adalah hal yang cukup menantang dan membuat saya selalu senang saat keluar dari kelas dansa. Teman-teman sekelas saya sebagian besar adalah ibu-ibu senior yang tetap lincah dan bugar serta selalu ceria dan tetap berjiwa muda.

Sri Eka Wulandari

Menurunkan harapan adalah salah satu cara agar hidup saya tetap seimbang. Artinya saya menyadari  batas diri dan melakukan semua hal yang dapat  saya selesaikan sesuai kemampuan. Saya sadar bahwa tidak ada seorang pun yang mampu mengontrol seluruh dunia di sekitarnya. Menentukan dan mencapai tujuan yang realistis membantu saya mengurangi stres. Selain menurunkan harapan, ada satu hal lagi yang membuat hidup saya lebih berwarna, yaitu bergembira. Mengobrol sambil minum teh sepulang suami kerja, atau bersenda gurau bersama sahabat, walaupun hanya sebatas di group whatsapp, juga bernyanyi bersama teman-teman di smule! Memang bukan sesuatu yang mahal atau mewah, tapi efeknya membuat semua masalah yang tengah dihadapi terasa lebih ringan.

Wiwit Rahayu

Ketika saya ditanya apa yang membuat saya tetap waras dalam menjalankan peran sebagai ibu sekaligus karyawan yang bekerja di rumah, maka spontan saya menjawab memandangi wajah bocah ketika tidur. Seperti yang kita tahu, pekerjaan seorang ibu di rumah seolah tidak pernah ada habisnya. Agar selalu tetap bisa memberikan yang terbaik, tentunya saya membutuhkan skala prioritas. Memilih pekerjaan mana yang harus dikerjakan dulu dan bergantian dengan pekerjaan yang lain. Menyelesaikan semua tugas itu tentu tak jarang membuat penat badan dan pikiran. Untuk membuat badan dan pikiran kembali segar seperti semula, biasanya hanya dengan memandang wajah polos kedua bocah saya ketika tertidur.  Tidurnya yang nyenyak, wajahnya yang damai, bahkan tak jarang pose tidurnya yang menggelikan membuat saya tersenyum sendiri dan ikut merasakan kedamaian. Setelah itu, energi saya kembali terisi dan siap menyelesaikan tugas yang tersisa.

Zata Ligouw

Bagi saya, menjaga keseimbangan itu adalah suatu keharusan agar bisa menjadi seorang ibu yang lebih baik. Salah satu hal yang saya lakukan adalah dengan mengerjakan hobi saya membuat crafts serta berolahraga. Saat saya selesai berkreasi membuat segala macam crafts, atau sepulang saya berolahraga, biasanya saya akan makin ceria saat mengurus anak-anak dan keluarga. Seperti kata suami saya, ibu yang baik adalah ibu yang bahagia

***

Dengan kerendahan hati kami TUMFamily mengucapkan terima kasih kepada urban Mama Papa karena membantu kami untuk terus belajar dan membantu kami tumbuh. Semoga bersama TUM, urban Mama Papa mendapatkan informasi yang seimbang karena there is always a different story in every parenting style.

Terima kasih untuk selalu mendukung kami di #TUM6Tahun.

23 Comments

  1. avatar
    Retno Aini January 4, 2016 6:22 pm

    Pengakuan: aku nangis terharu loh bacanya x'D
    Selamat 6 tahun ya, TUM tercinta. Terima kasih selama ini sudah banyak menginspirasi kami para mama, to make us happy n proud embracing our role as a mama tetapi tetap bangga menjadi diri sendiri. Semoga TUM tambah tahun tambah keren & tambah membawa manfaat!

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    hanana fajar December 28, 2015 10:36 am

    TUM Happy birthday! Semogaaaa TUM makinnn yahuuud makin sukses makin kereeen makin informatif dan menjadiiii tempaat kumpul dan curcol paraaa mama dari berbagai penjuru dunia...Love TUM so much!

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Eka Gobel December 24, 2015 7:30 am

    Happy birthday tum! Older wiser healthier prettier wealthier!
    Semoga selalu bermanfaat dan jadi teladan.

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Devi Zulkarnain December 23, 2015 11:27 am

    Selamat menginjak tahun ke-6 untuk TUM..
    Saya join TUM sejak masih lajang hihihi, awalnya karena ngefans sama Teh Ninit sih. Terus baca, baca, baca terus, dan Alhamdulillah TUM berperan banget ngasih ilmu buat saya yang merantau, terlebih tidak punya mama lagi jadi kloplah.
    Setuju banget dengan mama-mama yang komen di atas! ada aura sendiri jika bermuamalah dengan keluarga TUM, malah saya memberi rasa percaya yang lebih untuk TUM.
    Saat menjelang due date, ada grup due date yang sampai sekarang masih eksis ngabisin kuota dan batre saya heheh Smooch you, TUM ABC 14!

    Terima kasih TUM founder untuk ide brilliantnya bikin rumah virtual ini, TUM moderator yang ngatur semuanya biar kami nyaman menghuni rumah virtual ini dan bahasan-bahasan yang kreatif yang selalu up to date untuk dinikmati dan dibagi :) Eksis terus TUM, teruslah membersamai langkah mamas-papas dan krucils dengan tebaran energi positifnya!

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    otie December 22, 2015 5:22 pm

    Selamat merayakan usia keENAM ya The Urban Mama...!
    Selamat Hari Ibu juga buat kita semua para Mama, especially Mama-Mama hebat di TUMFamily!
    Saya join member The Urban Mama (TUM) di awal-awal dulu, waktu thread nya masih belum serame sekarang...
    Notes dari para Mama TUMFamily sungguh menyentuh...
    Salah satunya dari teh Ninit "Bagaimana kami menjalankan TUM dengan sifat kekeluargaan yang membuat saya semakin bahagia menjalankan apa yang saya lakukan."
    Somehow terasa bgt loh aura kekeluargaan di TUM ini.
    Semoga TUM tetap terus menjadi forum sharing informasi, ilmu, dan inspirasi. Terima kasih ya TUM..! Semoga makin hits! :)

    1. avatar

      As .