Family Movie Time
Siapa yang suka nonton di bioskop?
Tentunya semua pasti suka nonton film di bioskop, apalagi hampir setiap minggu selalu keluar film baru baik produksi lokal maupun internasional. Walaupun termasuk dalam golongan yang suka menonton bioskop, ada beberapa hal mengganggu yang pernah saya alami seperti tempat duduk ditendang dari belakang, penonton lain berbicara cukup keras seolah-olah hanya mereka yang menonton, dan lainnya.
Beberapa waktu lalu Ninit Yunita, founder The Urban Mama, melakukan survei tentang hal menyebalkan di bioskop dan terdapat 16 poin. Yang mengejutkannya lagi, poin ke-3 berlabel 'anak kecil' padahal menonton film bersama keluarga di bioskop tentunya menjadi salah satu agenda kegiatan menyenangkan di akhir pekan.
Oleh karena itu, The Urban Mama mengadakan TUM Luncheon pada Sabtu, 27 Januari 2018 yang mengupas "Etiquette for Little Ones in Theatres" dan "How to Write Movie Review" agar urban Mama tidak perlu lagi khawatir membawa si kecil ke bioskop.
Menurut Ninit Yunita, tahapan mengajarkan etika menonton di bioskop kepada si kecil dapat dibagi dalam tiga tahapan berikut:
Persiapan Menonton Film di Bioskop
Sebelum menonton film di bioskop, sebaiknya urban Mama memilih film berdasarkan kategori umur yang disarankan oleh Lembaga Sensor Film (LSF). Cek juga durasi filmnya agar si kecil tidak kebosanan. Kemudian, urban Mama dapat membaca sinopsis film yang dipilih serta menonton trailer-nya secara mandiri. Selanjutnya urban Mama dapat mengajak si kecil untuk menonton trailer bersama atau membaca sinopsis filmnya apabila si kecil sudah dapat membaca.
Beritahu juga bahwa saat film diputar, ruangan akan digelapkan serta suara akan terdengar lebih keras sehingga anak mendapatkan bayangan bagaimana situasi di dalam teater. Jelaskan juga bahwa yang tampil di layar hanyalah efek khusus film dan akting dari pemain.
Pilih waktu yang nyaman bagi seluruh anggota keluarga, biasanya waktu di luar jam makan atau waktu tidur anak.
Saat Menonton Film di Bioskop
Ajak si kecil untuk duduk dengan baik serta berbicara dengan suara pelan apabila ada hal yang membuatnya tidak nyaman. Anak diperbolehkan untuk mengutarakan perasaannya seperti takut atau keinginannya untuk buang air kecil.
Jika anak melakukan sesuatu yang membuat orang lain tidak nyaman, sebaiknya langsung ditegur dengan tegas. Apabila diperlukan, ajak anak keluar teater untuk menenangkan diri sampai dia siap menonton kembali.
Selesai Menonton Film di Bioskop
Film telah selesai diputar, semua senang karena acara menonton sukses tanpa drama. Saat ini juga merupakan kesempatan bagi orang tua untuk menjadi teladan perihal sampah makanan dan minuman kecil yang dinikmati sepanjang film dimainkan. Urban mama dapat mengingatkan si kecil untuk mengambil sampah mereka dan membuangnya di tempat sampah yang telah disediakan.
Kenapa sih perlu repot-repot untuk membuang sampah sendiri? Karena petugas kebersihan bioskop hanya memiliki waktu 15 menit untuk membersihkan teater untuk dipakai pertunjukan selanjutnya. Jadi, apa salahnya mengajarkan si kecil untuk memiliki empati bagi orang lain? Lagipula kebersihan juga sebagian dari iman, bukan?
Urban Mama juga bisa menanyakan kepada si kecil bagaimana kesan mereka atas film yang baru saja ditonton. Bahkan, urban Mama juga bisa berbagi atau merekomendasikan film tersebut dengan menulis ulasannya.
Vincent Jose, seorang movie blogger dan juga co-producer Rene Pictures memberikan tahapan menulis ulasan film sebagai berikut:
- Tonton filmnya. Pastinya untuk dapat mengulas sebuh film, urban Mama perlu menonton film tersebut. Menonton film yang akan diulas berkali-kali tentunya lebih baik karena urban Mama dapat memperhatikan elemen-elemen kunci, inti film dan kesan film.
- Ekspresikan opini pribadi terhadap film. Tidak semua film cocok untuk semua orang karena film juga dibuat untuk memenuhi target segmentasi pasar tertentu. Jika ada keberatan atau tidak suka, harus ada alasan yang valid. Urban mama dapat juga menonton lebih banyak referensi film agar tercipta beragam opini terhadap beragam film. Hindari spoiler! Sinopsis cukup ditulis dengan 3-4 kalimat saja, tidak perlu secara mendetail.
- Tentukan gaya penulisan berdasarkan target pembaca. Hal ini akan menentukan titik berat sudut pandang ulasan film sehingga tepat sasaran sebagai sebuah rekomendasi. Saat ini banyak penulis ulasan film yang dapat kita temukan sehingga urban Mama perlu menentukan siapa target pembaca ulasan film agar tulisan urban Mama memiliki ciri khas. Urban Mama dapat mencari referensi penulis-penulis movie review yang dianggap sesuai dengan gaya penulisan pribadi. Menulislah karena memang suka melakukannya.
- Tentukan poin-poin elemen film yang akan dinilai. Urban Mama dapat menuliskan plot, performa aktor serta elemen-elemen teknis dari sebuah film.
- Baca ulang, koreksi, dan edit. Diri kita sendiri adalah pembaca sekaligus kritikus utama tulisan kita.
Nah, bagaimana urban Mama, sudah siap mengajak si kecil ke bioskop?
Wahh bermanfaat sekali artikel ini. Kebetulan saya sering juga ulas film yang saya tonton..memang betul, ulasan yang kita tulis atas opini pribadi bukan ikut-ikutan.
menyenangkan banget belajar review film dari vincent jose. semoga bermanfaat untuk mama semua yaa...
Wih komplit banget mba Hon.
catet banget nih tahapan menulis ulasan filmnya :D
TFS mba..