Foodball

Memasak bukanlah suatu kesenangan bagi saya. Kalau masuk dapur, saya lebih memilih baking daripada memasak makanan. Tapi sejak Andra sekolah, mau gak mau saya harus lebih banyak meluangkan waktu di dapur untuk menyiapkan bekal snack-nya. Karena saya gak terlalu kreatif untuk urusan bento dan Andra juga tidak terlalu menyukai buah-buahan segar, jadi kalau sekolah paling bekalnya hanya kue-kue (kalau pas sempat bikin kue), pancake, jelly, omelette, apel kukus, atau roti dengan olesan madu yang dibentuk dengan menggunakan cutter. Kalau tidak sempat menyiapkan, akhirnya snack atau biskuit kemasan yang jadi bekalnya.

Sampai akhirnya tanpa sengaja saya lihat iklan Foodball di salah satu tv shopping channel. Saya beli dan ternyata foodball ini benar-benar praktis untuk menyiapkan snack bekal sekolah. Tinggal campur-campur sedikit terus dadar atau panggang deh!

Bisa juga digunakan untuk goreng-gorengan (dengan minyak yang sangat sedikit) atau kue. Bentuknya cukup 'rapi' dan ukurannya juga pas untuk pegangan/gigitan anak. Jadi gak repot untuk potong-potong lagi. Walau hasil akhirnya tidak sekreatif bento, tapi saya cukup puas. Sejauh ini saya baru coba buat perkedel, bakwan jagung, pancake, dan kue cokelat (resepnya pernah saya post di sini). Meski belum banyak resep yang saya coba dengan menggunakan foodball ini, saya sudah membayangkan untuk membuat nasi bakar mini, macaroni schotel, sarang burung puyuh, serabi, dan banyak lagi.

Jadi semangat nih masak bekal-bekal Andra! :)

Keunggulannya:

1. ukuran cetakan pas untuk porsi anak.


2. bisa digunakan untuk menggoreng ataupun memanggang.


3. sehat, untuk menggoreng tidak perlu memakai banyak minyak (plus hemat banget!).
   


4. anti lengket,mudah utk membolak-balik atau membersihkan.

Kekurangannya:

1. api harus kecil banget supaya ngga cepat hangus.


2. sendok bawaan dari plastik, mudah rusak/terkikis.