Fun Outdoor Public Speaking Workshop

Beberapa waktu lalu, kami mengikuti Fun Outdoor Public Speaking Workshop yang diadakan oleh I AM Jago dan bertempat di Twin House Cipete. Materinya sangat menarik dan penting untuk bisa diterapkan pada kehidupan kita sehari-hari. Berikut saya tuliskan beberapa poin penting yang saya dapatkan dari acara tersebut. 

Pertama-tama kami mendapatkan materi Basic Public Speaking yang dibawakan oleh Putri Dwiandari (Professional MC, National TV Host and founder I-AM Jago). Berbicara secara lisan merupakan hal yang biasa dilakukan kita sebagai mahluk sosial namun kenapa masih banyak orang yang kesulitan berkomunikasi khususnya berbicara di depan banyak orang.

Sesi pertama dimulai dengan permainan “Berbicara tentang diri sendiri dan teman yang dipilih secara acak” hanya dalam satu menit. Ternyata waktu yang hanya semenit itu cukup lama bagi peserta untuk berbicara tentang seseorang. 

Public Speaking menurut Y.S Gunadi adalah komunikasi secara lisan yang dilakukan di hadapan banyak orang dengan tujuan mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasandan memberikan informasi kepada masyarakat di tempat tertentu (6M).

Kalau melihat definisi public speaking di atas, apakah public speaking susah? Sebenernya tidak tapi ada hal-hal yang membuat kita grogi berbicara di depan umum (noise) seperti:

  • Fear of the Unknown, kekhawatiran akan ketidaktahuan
  • Fear of being Misunderstood, kekhawatiran akan terjadinya kesalahpahaman
  • Fear of the Audience, kekhawatiran akan kondisi audience
  • Fear of Oneself, kekhawatiran akan kehadiran seseorang diantara audience
  • Fear of being Inaudible, kekhawatiran tidak dapat berbicara dengan lugas dan jelas
  • Fear of Physical Reaction, kekhawatiran mengalami gangguan syaraf/ gugup di sekujur tubuh

Untuk mengatasi ‘noise’ yang ada, kita bisa:

  1. Mengenali prinsip komunikasi. Komunikasi dibagi dua, verbal (berbicara) dan non verbal (bahasa tubuh, ekspresi wajah). Kebanyakan orang menggunakan komunikasi verbal sebanyak 35% dan komunikasi non verbal sebesar 65% dalam kegiatan sehari-hari.
  2. Menguasai materi. Bila materi yang kita punyai tidak dikuasai atau kita tidak familiar dengan materi sendiri, kegugupan dan ketakutan akan meningkat drastis.
  3. Tulis apa yang akan disampaikan dan sampaikan apa yang ditulis.
  4. Kenali audience. Bila situasinya memungkinkan, sambut audience yang hadir dan mengobrol dengan mereka. Jadikan audience sebagai sahabat karena mereka akan memberikan feedback layaknya teman.
  5. Miliki pernapasan yang baik dengan menggunakan diafragma. Suara yang dikeluarkan menggunakan nafas dari perut, bukan dari tenggorokan
  6. Olah vokal dengan belajar artikulasi, intonasi dan volume suara. Artikulasi merupakan kejelasan pengucapan huruf/kata/kalimat yang berguna agar pesan yang disampaikan seseorang dapat diterima dengan baik dan cara melatihnya dengan bergumam, muka dibuat seperti singa yang mengaum, lipat lidah ke atas dan ke bawah. Intonasi merupakan naik turunnya nada suara yang berfungsi untuk memperjelas atau memberi penekanan pada sebuah kata atau kalimat. Jenisnya, naik-turun-naik turun naik- turun naik turun
  7. Kekuatan yang diberikan kepada suara yang kita keluarkan dalam artian bukan berteriak melainkan menguatkan suara.
  8. Perhatikan bahasa tubuh yang meliputi ekspresi wajah, kontak mata, cara berdiri (posture) dan cara menggunakan tangan (gesture). Bahasa tubuh yang positif mengekspresikan emosi dan koneksi dengan lawan bicara sehingga lawan bicara akan lebih fokus pada hal yang kita sampaikan.
  9. Mengurangi ‘word filler’ yang merupakan pengucapan kata yang tidak memiliki arti seperti eeee, emmm. Sadari word filler masing-masing karena setiap orang mempunyai gangguan word filler yang berbeda-beda. Atur dan pikirkan kata-kata sebelum bicara serta berbicaralah lebih lambat.
  10. Perbanyak kosakata kata yang benar, susunan kata/pengucapan harus benar-benar diperhatikan penggunaannya terlebih lagi kalau sedang menjual sesuatu. Pakai kosakata yang sesuai dengan sudut pandang lawan bicara. Seringlah membaca keras untuk mengetahui pengucapan dan kata yang benar. Baca non fiksi atau koran dan tonton berita agar memiliki pengetahuan meengenai apa yang terjadi di dunia.

Untuk menjadi public speaker yang baik, kita perlu:

  • Percaya diri. Tingkat kepercayaan diri didukung jam terbang yang tinggi, setiap kesempatan yang kita dapatkan untuk berbicara di depan umum sebaiknya dipergunakan dengan baik.
  • Jadilah diri sendiri
  • Jadilah yang terbaik
  • Karakter berpengaruh
  • Latihan terus menerus
  • Berpenampilan baik dan bersikap ramah
  • Bersikap kritis bukan sinis
  • Tidak perlu meminta maaf terus menerus apabila terjadi kesalahan
  • Perbanyak ilmu dengan rajin membaca
  • Public speaker yang baik tahu kapan harus bicara dan berhenti

Kemudian sesi pertama diakhiri dengan praktik public speaking dengan tema-tema seru yang berbeda-beda.

Setelah makan siang, sesi kedua yang merupakan sesi Public Speaking in English bersama Swissty Damayanti pun dimulai. Berbicara di depan umum yang memakai bahasa ibu saja rasanya sudah cukup mengasah keberanian, maka public speaking in English is double threat.

Apa saja ancamannya? Berikut beberapa  ancaman yang dimaksud:

  1. Saya malu dengan aksen bahasa Inggris yang saya miliki. Padahal aksen tidak menjadi masalah asalkan pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh lawan bicara namun pronunciation amatlah penting, jangan sampai salah dan banyaklah berlatih.
  2. Saya kuatir tidak dapat menemukan kata yang tepat. Terkadang stres memperlambat daya pikir dan membuat kita sulit menemukan kata yang tepat. Kunci agar kita berbicara kata yang tepat dalam bahasa Inggris adalah persiapan dan latihan. Gunakan metode BASIS (Brainstorm, Audience, Slides, Ideas dan Simulate).
  3. Dari mana saya harus memulai? Mulailah dengan Persiapan dengan metode BASIS kemudian STRUKTUR (Introduction-Body-Conclusion) dan diakhiri dengan bahasa tubuh.
  4. Saya takut presentasi akan membosankan karena saya berbicara terlalu lambat. Berbicara di depan umum dengan bahasa Inggris dengan tempo lambat dengan jeda dapat diterima oleh awan bicara.
  5. Apakah saya dapat mengerti pertanyaan audience saya? Kuncinya pada persiapan. Antisipasi dan Identifikasi kira-kira pertanyaan apa yang akan timbul lalu persiapkan jawaban.

Semoga bermanfaat.

Related Tags : ,

12 Comments

  1. avatar
    Siska Knoch November 15, 2016 11:29 am

    aaa event ini pencerahan banget deh.
    dan setuju semoga ada event rutinnya. Amin :))

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Siska Knoch November 15, 2016 11:28 am

    Aaah beneran seru deh even ini! bikin kangen dan nagih, bisa aja AM jago ngadainnya.
    Waah setuju deh kalo ada event rutinnya!

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Ayu Utami November 11, 2016 7:44 am

    Wahhhh asik banget, tosss teh ninit, nanti setelah cuti melahirkan mau ikut ahhhh kalau ada kelas lagi.

    1. avatar
      Honey Josep November 14, 2016 12:11 pm

      yuk Ayu yuk :)

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  4. avatar
    ninit yunita November 10, 2016 10:52 am

    waaah seru banget yaaa acaranya. kalau ada kelas lagi, pengin deh ikutan juga.

    1. avatar
      Honey Josep November 14, 2016 11:47 am

      seru dan betah *lho*

      yuk yuk teh ninit :)

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .



  5. avatar
    hanana fajar November 10, 2016 9:36 am

    honey thanks for sharing...bermanfaat banget ngettt..tadinya mau ikutan ini tapi ternyata bentrok sm acara lain huhu...

    1. avatar
      Honey Josep November 14, 2016 11:42 am

      sama sama buna :)

      1. avatar

        As .



    2. avatar

      As .