Jalan-jalan ke Kebun Teh Jamus

Imelda Sutarno A working mom with two gorgeous krucils. Suddenly love the outdoor recreations as an impact of married with her scuba diver husband, Bambang. Take the kids from beach to the hill, from forest to the waterfall, will always give her (and her husband) joy and enthusiastic. Cooking isn’t her middle name but always trying to give her family the best food that she can. Now she lives in Jakarta.

Akhir Juli kemarin, sepupu saya menikah dan calon mempelainya berasal dari Ngrambe-Ngawi, Jawa Timur. Kami sekeluarga pun berangkat ke sana. Ngrambe adalah sebuah kota kecamatan kecil yang letaknya di kaki Gunung Lawu. Karena jumlah rombongan cukup besar, kami menginap di sebuah homestay, yang pemandangannya langsung menghadap sawah dan Gunung Lawu. Begitu buka pintu depan, langsung bisa lihat gunung. Indahnya. Ini foto di depan homestay sesaat sebelum berangkat ke akad nikah sepupu saya.

Selesai acara akad nikah, kami mencari tahu dari petugas penginapan, objek wisata apa saja yang bisa kami kunjungi dan tidak terlalu jauh dari homestay. Untuk refreshing maksudnya. Petugas memberi info untuk mencoba rekreasi ke Kebun Teh Jamus. Maka sore hari, kami pun berangkat ke kebun teh.

Kebun Teh Jamus tepatnya berada di Dusun Jamus, Desa Girikerto, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang berbatasan dengan Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Tentunya masih di kaki Gunung Lawu juga. Kebun teh yang berusia ratusan tahun ini pertama kali memang dibangun oleh orang Belanda bernama Van der Rappart. Makam beliau masih ada di dalam lokasi kebun teh. Jalan masuk menuju Kebun Teh Jamus, mirip ketika kita berkunjung ke kebun teh di daerah Puncak, yaitu berkelok-kelok dan makin lama makin menanjak. Kami membayar karcis masuk Rp5.000,- per orang. Nah ini adalah gerbang selamat datangnya.


Di dalam lokasi kebun, selain hamparan tanaman teh, ada pula taman kecil yang memiliki air terjun mini sekaligus air mancur. Ini fotonya.

Selain itu kebun teh ini juga memiliki kolam renang/pemandian bernama Sumber Lanang. Biasanya jika di tempat dingin, maka kolam renangnya berair hangat. Namun berbeda di Sumber Lanang, yang airnya justru air dingin langsung dari sumber mata air yang bernama sama. Wah tidak terbayang ya kalo harus berenang di sini. Kemudian ada pula fasilitas outbound, namun karena terbatasnya waktu kami tidak sempat mengunjunginya.

Di area kebun teh sendiri, terdapat saung-saung yang berderet, untuk dijadikan gardu pandang untuk melihat hamparan tanaman teh sekaligus melihat keindahan alam nun jauh di bawah sana.

Dalam kebun teh juga ada pabrik pengolahan teh dan museum listrik namanya sama dengan pendiri kebun teh ini. Sayangnya kedua objek ini tidak terbuka untuk pengunjung individu. Menurut petugas penjual karcis masuk, keduanya hanya dapat dikunjungi oleh rombongan dengan mengajukan proposal terlebih dahulu. Dan biasanya rombongan itu adalah rombongan anak-anak sekolah. Wah sayang juga ya, padahal ingin juga rasanya mengetahui bagaimana step by step pembuatan teh itu. Ini foto dari luar untuk museum listriknya.


Di area sekitar museum ini, banyak tersedia warung makan dan tentunya warung yang menjual produk teh khas Jamus. Aneka teh di Jamus di antaranya adalah teh putih, teh hijau, teh hitam, teh benalu, teh rasa kopi (diproses sedemikian rupa tanpa penambahan kopi samasekali, tapi rasanya mirip kopi), dan teh tubruk. Selain produk teh, warung juga menjual aneka jenis madu.


Jika kita mampir di warung teh, maka penjual akan spontan memberikan kita tester aneka teh ini dalam cawan-cawan kecil, yang bisa kita nikmati secara gratis.


Nah inilah sebagian teh khas Jamus tersebut. Ada yang dibuat bentuk paket yang terdiri dari teh rasa kopi, teh tubruk dn teh hijau, untuk menarik perhatian pembeli. Harganya pun tidak mahal, satu paket kurang lebih hanya Rp20.000 saja.

Hari sudah semakin sore. Matahari sebentar lagi terbenam. Kami akhiri jalan-jalan ke kebun teh ini dengan membeli beberapa teh dan madu untuk oleh-oleh. Ingin rasanya kapan-kapan ke sini lagi, dari pagi tentunya. Agar bisa lebih maksimal menikmati indahnya pemandangan kebun teh dan hangatnya teh khas Jamus.

9 Comments

  1. avatar
    Imelda Sutarno September 14, 2016 5:52 pm

    @mbak aini: wah dipuji...padahal fotonya cuma modal kamera smartphone mbak. Gak punya SLR hehe. Alhamdulilah kalau bisa menjadi referensi piknik urban mama ya mbak. Terima kasih juga sudah baca yaa..... :)

    1. avatar

      As .



  2. avatar
    Retno Aini September 14, 2016 4:48 pm

    Fotonya keren2! iya lah ya, tempatnya indah, majestic sekali :D Senang deh jadi banyak tempat referensi jalan2 yang family friendly, TFS ya mba Imelda... keep the posts coming :D

    1. avatar

      As .



  3. avatar
    Imelda Sutarno September 8, 2016 11:40 am

    @eka: alhamdulilah pas ada kesempatan Ka. He3..... :)

    1. avatar

      As .



  4. avatar
    Eka Gobel September 8, 2016 4:46 am

    Imeeel..halan2 terooos.. seneng deeh :)

    1. avatar

      As .



  5. avatar
    nauramanda September 6, 2016 5:22 pm

    jadi pengen kesana..
    refreshing :o

    1. avatar

      As .