Kartini In Us
Setiap memasuki bulan April, saya selalu semangat untuk mengangkat topik tentang perempuan dan tentang perjuangan RA Kartini. Ada sepenggal tulisan RA Kartini yang menurut saya sangat indah dan inspiratif, yaitu:
Bukan sekolah itu saja yang mendidik hati sanubari itu, melainkan pergaulan di rumah terutama harus mendidik pula!
Sekolah mencerdaskan pikiran namun kehidupan di rumah tangga membentuk watak anak itu. Ibu lah yang menjadi pusat rumah tangga.
Berilah anak-anak gadis pendidikan yang sempurna, jagalah supaya ia cakap kelak memikul kewajiban seberat itu.”
(RA Kartini, dalam surat kepada Tuan dan Nyonya Anton, 04 Oktober 1902)
Hebat ya tulisannya, bayangkan tulisan ini dibuat oleh seorang perempuan Jawa yang harus berhenti sekolah, bertahun-tahun yang lalu. Betapa majunya pemikiran beliau. Karena sampai dengan sekarang pun, apa yang menjadi buah pikiran RA Kartini masih dapat diterapkan dalam kehidupan kita. Sangat tak lekang oleh waktu!
Saat kita, kaum perempuan memutuskan menikah dan memiliki anak. Sudah seharusnya kita membekali diri dengan berbagai ilmu. Karena kita bertanggung jawab untuk menjadi guru dan contoh bagi anak-anak. Karena seperti tulisan di atas bahwa menjadi ibu adalah suatu kewajiban yang berat. Tapi juga suatu pekerjaan yang sangat mulia. Apabila awalnya menikah karena cinta, setelah menikah, pertahankan cinta karena anak. Salah satu bentuk cinta kita pada anak adalah dengan memberinya ilmu yang baik. Salah satu nya adalah ilmu mengenai keuangan.
Tak ada salahnya mengajarkan tentang cara mengelola uang pada anak sejak dini, anak usia dua tahun sudah bisa diajak berkomunikasi. Dan sudah dapat mulai diperkenalkan soal ilmu mengatur uang. Dari hal yang sangat simpel dalam kehidupan sehari-hari saja, seperti:
- Memberikan uang untuk jajan, konsisten jumlah dan waktu pemberiannya.
- Mengajak anak belanja ke tukang sayur.
- Membuat list belanja bulanan bersama dan ceritakan berapa bujet belanja anda berdua. Jadi baik ibu maupun anak harus mengikuti aturannya.
- Membelikan celengan dan menjelaskan untuk apa uangnya nanti.
- Mengajak ke ATM dan menjelaskan cara kerja ATM.
- Mengajak pergi ke bank, untuk memiliki buku tabungan.
- Mengajak anak untuk berbagi dengan yang kurang beruntung.
- Menyortir mainan dan pakaian setiap 6 bulan sekali, yang sudah tidak dipakai tapi masih layak pakai. Ajak anak untuk menyumbang.
- Saat kita berbelanja, ajak anak ikut serta. 1 baju untuk mama = 1 baju untuk anak. Agar anak merasakan kesetaraan dan keadilan. Dan kegiatan ini juga, bisa menjaga para ibu dari belanja berlebihan.
- Kenalkan konsep menyewa pada anak, bahwa tidak selalu harus membeli. Seperti menyewa mainan, menyewa buku, dll.
- Pada saat anak besar, berikan kepercayaan untuk mengelola uang jajan nya sendiri dengan memberikan tanggung jawab buku laporan keuangan.
- Kenalkan sedikit demi sedikit tentang produk investasi, jangan hanya menabung. Karena zaman berubah.
- Bagi mama yang memiliki usaha sendiri, ajak anak untuk mengikuti kegiatan usaha. Libatkan dalam kegiatannya dan berikan peran penting, seperti menjadi kasir, menjadi penjaga toko.
- Untuk mama yang telah memiliki anak usia kuliah, tidak ada salahnya menceritakan pemasukan dan pengeluaran keluarga. Jangan gengsi di depan anak, apalagi kalau memang keuangan keluarga sudah sangat mepet. Dengan berbagi informasi dengan anak, mungkin anak akan memiliki kesadaran untuk membantu keuangan keluarga.
Semoga sedikit contoh di atas dapat dicoba dan dipraktikkan,
Selamat hari Kartini bagi kita semua!
@ Bundana Hafshah, sama donk, Boma pakenya celengan macan dari keramik.. tapi ya itu.. diajarinnya nabung pakai koin saja. jadi klo nemu koin di rumah/mobil/dll ekspresinya seneng banget.. trus langsung deh di"ceplung"in ke celengannya..
Alhamdulillah sejauh ini sudah diterapkan semua kpd anakqu hafshah yang baru 2 tahun,,dia sudah punya celengan sendiri loh,,:)
nice topik.. hebat euyy.. saya belum kepikiran untuk memberikan pendidikan seperti itu. Dulu ibu hanya mengajarkan saya menabung.. tapi tidak diajarkan bagaimana mengolah tabungan itu.. sekarang jadi terbuka pikirannya untuk mengajarkan mengelola keuangan sejak dini... thanks articlenya mbak.. so inspiring.. ^_^
Ibu Kartini keren banget ya!
tfs mba Fitri :)
as usual, great article, fit! gue terkagum2 baca surat-nya ibu kartini. dahsyat banget yah pesannya.. dan applicable sampe sekarang. saluut banget!!