Kembali Berolahraga

Setelah Ramadhan berakhir dan kebahagiaan ketika hari kemenangan tiba, mulai terasa kalau badan penuh kelembutan alias kurang kencang seperti sebelumnya. Hidangan lebaran dengan menu yang didominasi santan, membuat jarum timbangan mengarah lebih ke kanan. Jujur saya susah menolak makanan khas lebaran yang ditawarkan ketika bersilaturahmi dengan keluarga. Berat badan bertambah setelah hari raya. Sounds familiar?

Jadi rasanya tidak ada alasan lagi untuk menunda. Sudah kebutuhan tingkat tinggi untuk kembali melakukan aktivitas fisik. Kalau selama Ramadhan, intensitasnya berkurang, sekarang saatnya untuk mengembalikan kebiasaan kita untuk berolahraga seperti biasa.

Lari
Sunday Morning Run menjadi kegiatan fisik yang saya lakukan pertama kali setelah lebaran. Saya melakukannya diselingi dengan jalan kaki. Good to be back. Rasanya senang sekali bisa melakukan aktivitas yang sempat terhenti beberapa minggu. Bertemu dengan teman-teman lari lagi. Merasa lebih fresh dan bugar setelah lari. I love the feeling.

Bagi urban Mama yang sedang menyusui, berolahraga sangat penting untuk dilakukan seperti yang pernah dipaparkan #TUMExpert Fatimah Berliana Monika.

Mama Siska Knoch juga sempat cerita pada saya bahwa sebagai ibu menyusui kita sebaikanya menghitung perkiraan waktu, berapa lama Mama akan lari dengan jarak menyusui. Pastikan meninggalkan si kecil dengan semua kebutuhannya selain ASI perah seperti MPASU/camilan (jika sudah makan), mainan favoritnya dan lain-lain. Satu hal penting lainnya yaitu perlunya emberi penjelasan kepada keluarga tentang pentingnya olahraga (dalam hal ini lari) bagi Mama sebagai ibu menyusui sehingga tercipta support group yang bersinergi.

Indoor Cycling
Ketika tahu di Jakarta ada Ride, saya tidak sabar untuk langsung merasakan bagaimana sih serunya indoor cycling yang satu ini.

Saya sadar kalau core (otot pusat) saya belum kuat dan salah satu yang bisa dilakukan untuk menguatkannya adalah dengan bersepeda, sehingga keseimbangan dan stabilitas struktur tubuh maksimal dalam mendukung aktivitas sehari-hari. Wah ternyata benar ya apa yang saya baca di media sosial tentang Ride. Wow! Seru sekali! Katanya sih seperti dugem tapi sehat. Studionya dibuat seperti tempat dugem, lighting warna-warni, plus sound system yang optimal memainkan lagu-lagu yang menambah semangat.

Ada 32 unit sepeda Schwinn AC performance plus yang berjajar rapi di dalam studio. Saya merasakan 15 menit kelas bersepeda yang merupakan paduan pola latihan kardiovaskular intensif dan angkat beban dengan koreografi yang super fun. Gita Sjahrir, founder Ride yang merupakan satu-satunya Schwinn Certified Indoor Cycling Instructor dari Indonesia, menjadi instruktur yang memandu saya dan beberapa teman lain. Kalau urban Mama penasaran untuk mencoba, mama bisa datang langsung ke Fairgrounds SCBD Lot 4 Jl Jend Sudirman Kav 52-53. Bila dilakukan dengan benar, satu aktivitas di kelas Ride bisa membakar rata-rata 400-800 kalori. Saya sungguh ketagihan! Ingin kembali melakukannya lagi.

Apa pun pilihan olahraga Mama, semoga konsisten dan menyempatkan diri untuk melakukan aktivitas fisik. Karena suatu saat nanti, kita akan berterima kasih pada diri sendiri telah menjaga kesehatan salah satunya dengan cara berolahraga. Buat saya yang penting, olahraga itu membuat kita bahagia.