Kursi KRL - Prioritaskan Ibu Hamil
Saya seorang working mama yang tinggal di Depok dan bekerja di daerah Jakarta Utara. Transportasi utama saya adalah KRL JaBoDeTaBek baik yang xpress ataupun AC ekonomi dengan tambahan angkutan kota (angkot), omprengan dan kopami (sejenis kopaja ataupun metromini).
Bepergian dengan KRL ini, sekalipun tipe xpress tidak menjamin setiap penumpang mendapatkan kursi dan karenanya saya selalu membawa kursi lipat, selalu ada dalam tas saya.
Saat ini saya dalam masa kehamilan 9 bulan, sekalipun dalam KRL ada kursi khusus yang diprioritaskan untuk Ibu hamil, manula, penyandang cacat dan Ibu dengan balita, namun tetap saja hal tersebut tidak menjamin saya dan ibu hamil penumpang setia KRL bisa mendapat duduk.
Perlu diketahui KRL ini umumnya terdiri dari 8 gerbong dan di setiap gerbong tersebut tersedia 2 tempat duduk khusus ibu hamil yang bisa menampung 3-4 penumpang sehingga total hanya tersedia 6/8 kursi untuk ibu hamil di dalam setiap gerbong KRL. Sekalipun demikian bukan masalah kursi yang ingin saya ceritakan, sedikit apapun kursi khusus yang tersedia di KRL jika para penumpang lain memiliki mata hati, mereka bisa saja memberikan tempat duduknya kepada saya dan ibu hamil lainnya, tetapi kenyataannya terkadang kami harus berjalan dari satu gerbong ke gerbong lain untuk mendapatkan duduk.
Baru-baru ini memang diluncurkan gerbong khusus wanita, tetapi hal ini bukanlah jawaban dari masalah tersebut, banyak sekali ibu hamil dan wanita yang ingin berada di gerbong tersebut, alhasil jika kursi khusus bumil sudah penuh, saya terpaksa berjalan lagi ke gerbong umum untuk mendapatkan tempat duduk, dan hal ini bukanlah hal yang mudah.
Kadang-kadang kursi khusus bumil ini sudah penuh diduduki oleh bumil yang lain dan juga oleh wanita yang tidak (sedang) hamil. Saya bisa saja meminta hak saya, karena jelas-jelas di belakang kursi tersebut tertempel stiker yang menuliskan kursi prioritas bumil, tetapi rasanya meminta kepada sesama wanita bukanlah hal yang menyenangkan. Terkadang ada perasaan tidak enak oleh karenanya saya lebih suka meminta kursi kepada bapak-bapak atau pria yang sedang duduk di kursi khusus bumil ataupun kursi biasa. Beberapa ada yang baik hati tanpa meminta pun mereka dengan penuh kesadaran melihat perut gendut ini, langsung spontan berdiri dan menawarkan kursinya, namun beberapa terkadang (walaupun sudah disuruh oleh petugas) dengan kejamnya berkata, "Maaf, ini bukan kursi khusus!".
Saya sih tidak pernah keberatan karena bisa duduk dengan kursi lipat saya (walaupun ada yang berkomentar, "Kasihan anaknya!"), namun sering tidak habis pikir saja, apa susahnya sih buat mereka berdiri sebentar. Toch perjalanan KRL dari Depok - Jakarta ini kira-kira hanya memakan waktu 45menit, bukan waktu yang cukup lama, kan? yang lebih menyedihkan terkadang komentar tersebut tidak hanya keluar dari mulut seorang Bapak yang tidak pernah merasakan mengandung tetapi juga dari mulut Ibu-ibu. Menyesakkan rasanya mendengar dan melihat kejadian tersebut terjadi di negara kita yang (katanya) orangnya ramah-ramah.
Kalau boleh saya mengutip dari komik Detektif Conan, "Saya tidak tahu apa alasan manusia untuk saling membunuh, tetapi untuk saling menolong apa perlu alasan yang logis!"
Apa perlu semua kursi di dalam KRL ditempel stiker Prioritaskan Ibu hamil! baru mereka bersedia memberikan kursinya kepada Bumil agar setiap Bumil merasakan perjalanan yang nyaman selama dalam KRL. Atau hati kita memang sudah sekeras batu?
*image dari beritajakarta.com
seneng deh ada postingan menarik yg bahas soal priority seat u bumil. Secara sy sndri sdh lama mjd pengguna jasa KRL jabodetabek jur bogor-kota. Waduh2, byk sekali pengalaman baik yg enak maupun yg tdk enak, sampe2 muntah di KRL ac pernah aku alamin wkt hamil muda, sdg mual2nya dan krn hamil msh 9 minggu, blm terlihat perut buncitnya alhasil aku berdiri, dan tdk bisa menahan rasa mual yg kebetulan saat itu kereta dlm keadaan berdesakan. Setelah itu, klo aku naik kereta pasti aku menuju ke gerbong priority seat dan langsung bangunkan orang yg sdg tidur utk minta maaf mengambil kursinya. Ada yg langsung ksh, tp byk jg yg menggerutu, wah byk deh ceritanya, yg pasti dipanjangkan sabarnya, hehehe
sama deh mbak nasibnya sama aku.. tapi aku punya jurus jitu.. naik kereta bawa "pengawal" alias temen. temenku kebetulan galak bener jadi dia deh yang mintain kursi :D soalnya waktu hamil muda itu kan perut belum kelihatan ya, jadi klo minta sendiri emang rada sungkan tho..
aku lagi hamil 6 bulan nih, pengguna KRL juga, serpong-jakarta
pengalamanku malah ditolak petugas waktu minta cariin tempat duduk, padahal jelas jelas perut sudah besar dan kereta penuh banget
*kejam nya....
miris banget emang, pdhl dulu aku sering ngasih duduk buat bumil atauyg bawa anak
jadinya trauma nih, tidak lagi berharap besar dikasih duduk, yang penting bisa berdiri ditempat yg ada pegangannya n ada tempat buat perut
Aku setuju bgt utk memprioritaskan bumil mba :) aku pengguna KRL jg (serpong khususnya), sebelum hamil, aku biasain buat ngasih tempat dudukku buat bumil atau ibu bawa balita (pernah beberapa kali sampe salah nyangkain orang hamil malah he..)
Tapi karena skrg aku lagi hamil (baru 11mg), aku dah ga pernah ngasih bumil duduk lagi, sedih jg sih klo lihat bumil yg ga dapat tempat duduk.
Sampe sekarang aku blm berniat bawa kursi lipat, paling solusinya sekarang aku prefer untuk naik transBSD aja, yang kemungkinan duduknya lebih besar, walopun pake lama :D
Mudah2an sharing seperti ini lebih membuka hati orang-orang itu ya mba ;)
i've been there resti..*huggs*tp semakin besar perutku,aku semakin cuek buat ngusir orng yg duduk di bangku hamil..ga pedulilah mereka mo punya persepsi apa..yg penting gw duduk di kereta. biasanya aku bilang "maaf ya bu/pak..ini kan kursi khusus ibu hamil"sambil nunjuk stiker yg nempel di jendela. dan itu ampuh..kl ada yg tidur..ya gw bangunin lah... :)):)) ya..saya kejam.soale meski dah bawa bangku lipet aku ga bisa makenya..krn aku ga kuat nyangkutin skrup bwhnya itu :D
gpp kali res,kl kita usir mereka..drpada kita desak2an di krl&malah bkin kontraksi ;) semangaaaaaaaat